9

682 96 83
                                    

Matahari belum menyapa bumi, namun sosok Hyunwoo sudah terlihat termenung di beranda rumahnya. Pria tan itu berdiri menatap kosong barisan gedung-gedung pencakar langit di hadapannya, bersama ingatannya yang memutar memori percakapannya dengan Changkyun semalam.

"Apa menurutmu aku memiliki kesempatan?" Tanya Hyunwoo pada Changkyun.

"Ck. Kenapa kau terus menanyakan hal serupa tiap bicara denganku?" Changkyun balas bertanya, membuat Hyunwoo terkekeh pelan mendengar hal tersebut.

"Kau tampan, pintar dan mapan. Kurasa semua itu cukup untuk memikat Kihyun"

"Tapi kurasa dia tak mau membuka hatinya untukku"

"Bukan tak mau, hyung. Kihyun hanya belum berani membuka hatinya"

"Aku mendengar pembicaraan kalian. Dan apa yang Kihyun ucapkan cukup membebaniku"

"Ayolah hyung, jangan pesimis begitu. Aku sudah susah payah terus mempromosikanmu pada Kihyun, tapi kau malah rendah diri begini"

"Aku bukan rendah diri, aku hanya...."

"Hyung...kau tak menjadi seorang dokter dalam satu malam kan?"

"Tentu saja tidak"

"Nah, begitu juga dengan menarik hati Kihyun. Kau...tak harus terburu-buru membuatnya menyukaimu"

"Coba buat dia nyaman, hyung. Jika kau sudah berhasil melakukannya...maka Kihyun akan membuka hatinya lebar-lebar untukmu"

"Begitu ya?"

"Iya begitu"

Hyunwoo memejamkan matanya, kini ia kembali ke realita yang sesungguhnya. Logikanya tak lagi bisa abai seolah mengajaknya untuk tak mengesampingkan penilaian-penilaian dari apa yang telah ia dapatkan. Mungkin profesinya sebagai dokter membuat logikanya bekerja di bawah alam sadarnya. Tapi bagian dari dirinya ingin mengesampingkan keraguan itu dan memilih untuk lebih egois. Sedang bagian lainnya seolah memperingatkan dirinya untuk tidak terjerumus dalam ambisi obesi yang membahayakan. Pelan-pelan Hyunwoo menarik nafas dalam, saat rasa sesak mulai memenuhi rongga dadanya.

"Hyung kau sudah bangun?" Suara Minhyuk mengusik senyap yang menemani Hyunwoo sejak tadi.

Ia menoleh, lantas tersenyum kaku pada room-matenya tersebut.

"Tumben kau sudah bangun" Alih-alih menjawab pertanyaan Minhyuk, Hyunwoo justru balas bertanya pada pria Lee tersebut.

"Aku bukan sudah bangun, tapi aku memang belum hoaaaaaam tidur" Jawab Minhyuk.

"Kau bergadang lagi?"

Minhyuk mengangguk

"Jangan sering-sering melakukan itu, kau bisa mati muda nanti"

"Hahahahaha, terimakasih doanya. Kalau cara bicaramu begini, aku jadi yakin kalau kau dan Hyungwon adalah saudara"

Mendengar gurauan Minhyuk, Hyunwoo hanya tersenyum tipis.

"Hyung, kau punya masalah?"

"Aku bilang tidak kau pasti langsung tau kalau aku berbohong bukan?" Lagi Hyunwoo membalas pertanyaan Minhyuk dengan pertanyaan.

"Mau berbagi?"

Hyunwoo menggeleng pelan "tidak"

Dahi Minhyuk berkerut mendengar penolakan dari Hyunwoo. Sebab ini kali pertama seorang Son Hyunwoo menolak bercerita masalah kepadanya.

SOMEONE'S SOMEONE (KIHYUK) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang