7

659 87 91
                                    

"Woah!" Seru kagum Changkyun saat memasuki apartemen Kihyun. "Apa aku salah masuk?"

Mendengar itu, Kihyun yang sedang berada di ruang makan terkekeh. "Kau sudah pulang?"

"Eoh." Changkyun berjalan berkeliling menengok beberapa sudut yang berubah di apartemen mereka.

"Oh, Hi Insu." Sapa Changkyun sebelum menutup kembali pintu kamar keponakannya. "Dia punya mini studio sendiri?", Ujar Changkyun pada Kihyun.

Kihyun terkekeh. "Permintaannya sendiri."

"Aku tidak ingat dia suka mencoret-coret sekarang?", Ujar Changkyum sambil menerima teh hangat dari Kihyun saat ia duduk di depannya. "Kau hanya menggeser partisi disana, dan semua terlihat berbeda, Ki?"

Kihyun duduk menyesap aroma hangat tehnya. "Terimakasih kepada dua relawan yang kau kirim semua bisa selesai lebih cepat dari yang ku duga."

Changkyun tersenyum saat Hyungnya mengetahui bahwa ia yang meminta Hyunwoo dan Minhyuk untuk datang membantunya.

"Kau harus mengucapkan terimakasih kepada mereka."

Changkyun mengangguk. "Ne ne..."

Diperhatikannya raut wajah Kihyun saat menghirup dan menikmati aroma serta rasa teh di gelasnya. Saat seperti inilah Changkyun bisa melihat aura khas seorang Yoo Kihyun secara keseluruan. Di balik sifatnya yang terlihat menyebalkan,  ia harus mengakui Kihyun mampu membuat orang merasa nyaman, hangat dan aman disekitarnya. Siapapun bisa merasa yakin dan percaya kepadanya. Dalam hatinya, Changkyun berharap kakaknya akan merelakan kisahnya yang lalu dan menemukan orang tepat yang bisa menemani dan mencintainya karena Kihyun berhak merasakan itu lagi.

"Wae?"

Terkejut karena tak sadar memperhatikan sang kakak, Changkyun tersenyum. "Kau terlihat masih sama. Tidak berubah."

"Benarkah? Jeonghan memberiku cream untuk keriput di mataku malah...", Ujar Kihyun membuat Changkyun terkekeh.

"Dia begitu bukan karena kau bertambah tua."

"Jinja?"

"Tapi keriput itu menandakan kau hidup terlalu lama."

"Aish!" Gerutu Kihyun sambil mengepalkan tangannya.

Changkyun seperti otomatis menghangat melihat senyum kakaknya.

"Bagaimana lombanya?"

"Tidak terlalu bagus..." Jawab Changkyun sekenanya. "Dia seperti tidak fokus, jadi tidak maksimal."

"Eh? Tidak biasanya Hyungwon tidak fokus. Tahu begitu aku tidak mengijinkanmu datang." Goda Kihyun membuat Changkyun tertawa sebelum kemudian menghela nafasnya mengingat Hyungwon belum terbuka kepadanya.

Mengerti perubahan ekspresi Changkyun Kihyun meletakkan gelasnya dan melipat tangannya di meja. "Mangapa tidak bertanya kalau penasaran seperti itu?"

Changkyun mengernyitkan dahinya. "Sejak kapan kau pintar membaca pikiran orang?" Tanya Changkyun yang membuat Kihyun mengendikkan bahunya.

"Aku tidak mau memaksa. Dia berhak bercerita kalau sudah mau bercerita. Aku tadi hanya bisa memastikannya bahwa aku ada untuknya kalau dia mau bercerita."

Kihyun mencebikkan bibirnya. "Aku tidak tau adikku sedewasa ini."

Pernyataan itu membuat mereka berdua terkekeh sebelum hening mengambil alih mereka untuk tenggelam dalam pikiran mereka hingga langkah kaki kecil menyelamatkan mereka.

SOMEONE'S SOMEONE (KIHYUK) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang