Kertas

75 12 0
                                    

❞Kayak pernah lihat,dimana ya?❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❞Kayak pernah lihat,dimana ya?❞

-🕊-

  "Kakek,Kinan berangkat dulu ya"
Kinan Ayu Nareswara.Perempuan biasa yang tinggal bersama Kakeknya.Orang tua Kinan sudah lama meninggal sejak Kinan menginjak umur sembilan tahun.Sementara Neneknya sendiri,telah meninggal sebelum Kinan dilahirkan.

Kinan mengidap penyakit Astraphobia,adalah suatu keadaan seorang pengidap yang selalu merasakan ketakutan yang berlebihan terhadap petir dan kilat.

Kebetulan sekali kota dimana Kinan tinggal,merupakan Kota yang sering dilanda hujan.Kalau menurut Kinan,Kotanya tersebut selalu menangis karena sang matahari dengan sinar panasnya jarang sekali menyapa Kota ini.

Kinan melangkah meninggalkan halaman rumahnya.Hari ini Kinan menggunakan sepeda sebagai alat transportasinya ke sekolah,dan hari ini adalah hari dimana kinan menginjak kelas Sebelas SMA atau sering dikenal dengan kelas Dua SMA.

Sekitar dua puluh menit waktu yang telah dikuras untuk berangkat menuju sekolahnya,akhirnya kinan sampai di parkiran sepeda.

Kinan berjalan ke arah lobby sekolah kemudian menuju ke mading sekolah untuk mencari nama dirinya,dan ternyata Kinan mendapatkan kelas Sebelas Bahasa.Kinan segera menuju kelas barunya.

Kala itu sekolah masih sunyi dan sepi,hanya beberapa murid yang baru berdatangan ke sekolah.Kinan memang terbiasa berangkat terlalu pagi,agar ia tidak terjebak macetnya dijalan.

Kinan menuju bangku paling belakang,katanya agar bisa lebih santai dalam menyerap pelajaran.

Dengan tenang Kinan duduk dan memasang earphone dengan lagu ballad andalannya.Sekitar tiga puluh menit dihabiskan Kinan mendengarkan lagu.

Tak lama bell pun berbunyi menandakan kelas akan segera dimulai.Murid murid pun mulai memasuki kelas yang telah dibagikan.

"Yes sekelas lagi sama Kinan" Sorak seseorang disamping Kinan dan langsung menduduki kursi disamping Kinan.Namun Kinan tak menghiraukan karena Kinan sudah mengetahui siapa pemilik suara ini.

Regandra Jasara.Sahabat kecil Kinan yang selalu siap sedia ketika Kinan membutuhkan dirinya,walaupun kadang selalu membuat Kinan kesal dan marah tak jarang ia terkena tonjokan maut Kinan.

Tapi dibalik sifatnya yang selalu membuat Kinan kesal,ia selalu melindungi Kinan dari apapun yang mengganggu Kinan dan selalu memberikan pelukan hangat ketika Kinan merasa takut ataupun dalam keadaan terpuruk.

Kinan adalah anak yang pendiam dan jarang berinteraksi dengan orang-orang disekitar nya kecuali dengan orang yang menyapanya lebih dulu dan tentunya Regan.Kinan sebenarnya adalah anak yang rapuh namun ia menutupi semua itu dengan sikapnya yang pendiam.

Kinan banyak memiliki masalah,namun Kinan adalah tipe orang yang lebih suka memendam masalahnya dibandingkan harus berbagi cerita bahkan dengan Regan sekalipun.

Hari pertama ini hanya perkenalan dengan Wali Kelas dan pembagian struktur organisasi kelas,kemudian murid boleh pulang ke rumah mereka masing-masing.

Setelah selesai,Kinan menyiapkan diri untuk pulang.Saat Kinan ingin keluar kelas,ia merasakan tangannya digenggam dengan seseorang.Kinan sontak menengok ternyata itu Regan.

"Kinan lo pulang naik apa?bareng gue yok gue bawa motor nih"

"Gak usah regan,aku bawa sepeda" Tolak Kinan sambil melepaskan tangannya yang tadi digenggam dengan Regan.

"Lah gak bilang,yaudah gue balik deluan deh disuruh mamah cepet pulang.Hati hati dijalan ya,kalau udah sampe langsung ke rumah pohon" Jelas Regan,kemudian mengacak rambut Kinan dan pergi.

"Bilang aja mau dibeliin sosis panggang" Gumam Kinan setelah itu berlalu dengan sepedanya.

Saat diperjalanan,Kinan tak sengaja melihat setarik kertas yang tergeletak di tengah jalan kompleknya.Awalnya Kinan tidak tertarik namun setelah melihat ada gambar di dalamnya.

Kinan memberhentikan sepedanya di tepi jalan,kemudian mengambil kertas tersebut.

Festival musik?, Kinan membatin.

"Oh hey bisa tolong berikan kertasnya?" Tanya seseorang yang membuat lamunan Kinan buyar.

Kinan menengok ke sumber suara,terdapat lelaki berpostur tubuh dengan senyuman tipis manis namun raut wajahnya terlihat gugup.

"Ah iya,punyamu?" Tanya Kinan sedari memberikan kertas tersebut dan diterima oleh lelaki tersebut.

"Iya,makasih ya aku deluan" Pamit lelaki tersebut buru-buru dengan senyum tipisnya dan dijawab dengan anggukan oleh Kinan.

Wajahnya gak asing banget ,dimana ya?,Kinan membatin.

kemudian menjalankan sepedanya dan mengayuh sepedanya untuk segera ke rumahnya.


-🕊-







Penasaran gak siapa?
Penasaran juga gak siapa Regannya?
Next chapter aku kasih tau siapa Regannya hehe,jangan lupa tekan bintangnya manis,semoga suka!
S-🙆‍♀💗

FEELINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang