AKU DAN SEMESTA

61 6 0
                                    

"Mencintai berarti kamu harus bersiap dalam dua hal, antara hatimu yang terjaga sampai nanti ataukah hatimu akan selalu patah berkali-kali".

Dan kini kisah indah antara aku dan kamu telah usai. Perlahan bayang mu mulai meninggalkan ku,  begitu juga dengan namamu yang mulai pudar dalam kalbuku.

Semua tawa bahagia ku seketika berubah menjadi rasa kehilangan yg menusuk tajam. Perpisahan adalah upacara menyambut hari- hari penuh kepedihan. Dan kini hanya tersisa aku dan semesta. Saling berbagi kisah tanpa membawa rasa.

Aku melihat senyum yang mulai meninggalkan pikiran ku. Senyuman yang dulu menjadi lamunan dalam benak khayalku. Semuanya telah pupus dan menjadi haru biru.

Aku dan semesta sedang berdialog ria, sembari melepas bayang-bayang kerinduan atas kisah indah yang telah usai. Ku tatap semesta kemudian ku terdiam, berpikir, memutar segala logika, membatasi rasa. Terlintas dalam benak "apakah semua ini nyata? " "bagaimana dengan kita adalah satu dan selamanya? " kemana wujud dari apa yang kau janjikan itu,  tetap saja. Biarpun mengucap sejuta janji dan pengharapan jikalau kau bukan rusuk ku maka akan tetap pergi.

Hati ini sudah melepaskan namun ada rasa yang belum mengikhlaskan. Ternyata kau hanya sekedar tamu, bukan untuk menetap, melainkan hanya sebatas singgah.  Tentang dirimu yang telah berbagi keluh kisah kini kita hanya sebatas dua insan yang berbedah arah. Terima kasih kini hanya ada Aku, semesta dan cerita kemarin yang telah usai.

NARASI DIRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang