NA;NA (prolog)

15 2 0
                                    

Kringg.... kringg....

Bunyi alarm terus berdering hingga seseorang mematikan alarm itu. Orang itu lalu terbagun dari tempat tidurnya berjalan kearah kamar mandi dengan keadan nyawa yang masih belum terkumpul. Waktu sudah menunjukan pukul 05.35 yang berarti hari sudah pagi.

Cewek itu lantas bergegas mandi lalu memakai seragamnya. " Navyaaa, sarapan sudah siap nih ayo cepetan turun terus makan", terdengar teriakan dari bawah. " iya maaa, habis ini navya turun kok".

Oh iya aku belum memperkenalkan diri namaku Navya, lebih tepatnya Navya Ovra. Aku dulunya anak tunggal saat aku berumur 6 tahun ayah dan ibuku bercerai. Aku ikut ayahku, dan ibuku entah bagaimana keadaannya sekarang. Saat aku berumur 7 tahun ayahku menikah lagi bersama mamaku yang sekarang dan aku mempunyai kakak tiri, laki-laki, namanya Arga, usia kami terpaut 2 tahun.

Aku langsung menuruni tangga untuk kebawah arga dan ayah ternyata sudah ada dibawah duduk manis di meja makan (dan tentu saja makan tanpa menunggu diriku ini).

"Lama banget cuman ganti baju aja lamanya minta ampun". Arga tiba-tiba bicara, dan tentu saja aku tidak terima ucapannya jadi kubalas perkataannya, " berisik urus aja hidup lo sendiri, pake nyeramahin orang aja". Kataku dengan nada yang malas.

"Ribut aja terus sampe kalian telat ke sekolah, udah mau telat loh gk berangkat". Aku langsung melirik jam tanganku dan waktu menunjukan pukul 06.15 yang artinya aku dan arga akan terlambat jika tidak berangkat sekarang.

"Aaaaaa, bangg ayok cepett makannya telat nanti kita". Aku benar-benar panik masa hari pertama sekolah telat kan gaenak. "iyeee bentar belom abis juga makannya", "gue tinggal lo bang!", "ehhh tungguin woiii". Aku langsung berpamitan ke orangtuaku dan langsung mengambil kunci mobil digantungan kunci tanpa memperdulikan arga yang tengah berpamitan aku langsung melesat keluar ke arah garasi dan masuk kedalam mobil. Arga langsung tergesa-gesa untuk masuk kedalam mobil (sekadar info arga nggak bisa ngendarain mobil bisanya naik motor tapi karena motornya disita yaudah nebeng aku).

Butuh 10 menit buat sampe ke sekolah. "Bang sekolahnya bagus nggak?", "bagus lu gk pernah masuk ya kasian deh". Nyebelin tau gk malah diledek. "Yaa kan waktu mos gue nggak masuk gara-gara sakit gue kambuh".

10 menit berlalu, gerbang sekolah sudah keliatan dari kaca mobilku. Buru-buru ku gas mobil ini sampe masuk gerbang sekolah dan untungnya gk ada yang ketabrak.

Arga langsung turun setelah kuparkirkan mobil di tempat parkir mobil. "Makasih nav tumpangannya, nanti di kantin gue traktir Rp20.000 okeh", "yaaa udah sana. Sekarang tinggal cari kelas X IPS 3 kan ya?". Tentu saja bingung, harus nyari kelas terus semuanya kayak udah punya temen sendiri-sendiri.

2 menit setelah aku hampir menjelajahi isi sekolah akhirnya ketemu juga kelasnya. Kelas X ips 3 itu ada dilantai 2 paling pojok. Bener-bener bimbang rasanya antara pengen masuk ngelihat kelasnya sama temennya tapi malu mau masuk karena gk kenal siapa-siapa.

Setelah beberapa detik akhirnya aku masuk ke kelas itu. Untungnya hampir semuanya gk sadar kalo ada yang masuk, semuanya bener-bener sibur sendiri sama urusannya. Yaudah langsung cari tempat duduk, ada satu tempat duduknya yang menarik perhatian buat didukuin (narik perhatianku doang tapi) yaitu, deketnya jendela. Mungkin karena aku lihatnya kaya adem gitu sama belum ada yang nempatin itu juga jadi enak.

Dan akhirnya aku milih duduk disitu.
3 menit kemudian suara bel terdengar yang menandakan jam pelajaran dimulai semuanya langsung memberhentikan aktivitas mereka dan duduk dibangku masing-masing. Bangku sebelahku masih kosongrasanya jadi hampa gk ada temen padahal semuanya ada temennya.

Tiba-tiba pintu kelas yang berwarna putih itu terbuka menampakan seorang lelaki yang mungkin sudah berkepala dua tapi masih terlihat muda. "Selamat pagi anak-anak", sapanya. "Selamat pagi pak", jawab kami semua serentak dan lumayan bersemangat. "Saya adalah wali kelas kalian, nama saya  pak dion. Hari ini kita tidak akan belajar dulu pelajaran baru dimulai besok, hari ini kalian akan berkenalan dulu". Begitu pak dion selesai ngomong tiba-tiba pintu kelas terbuka, dan nampak figur seorang cowok. Kaget, iya itu yang ku rasakan .

"Maaf pak saya terlambat", kata laki-laki itu. Semua anak dikelas ini memandanginya takjub, kenapa? Ya karena coba lihat wajahnya, wajahnya tampan, postur tubuhnya tinggi.

"Gak apa kamu nggak telat saya yang masuknya emang cepet, udah sana duduk", suruh pak dion dan sekarang aku termenung, ya gimana enggak kan bangku yang kosong cuman disebelahku doang!.

Anak itu langsung kesampingku karena cuman tempat duduk ini yang kosong lalu ia duduk, "hai, gue Naresh", katanya sambil memandangiku, "Navya" jawabku lalu kembali meghadap ke depan.

Nah kisah ini mungkin akan panjang jadi,
Untuk kalian semua harap pakai sabuk pengamannya habis itu baca do'a dulu terus.........

Kita mulai kisahnya.

**********

Haloo makasih banyak buat kalian yang mapir kesini, iya ini cerita pertama jadi masih banyak kesalahannya hehe.

Jadii have fun and enjoy 😉
Byeee~~

Malang, Jawa Timur
11 Februari 2020
08:17.

200% of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang