Tujuh

3.8K 411 38
                                    

Wajahku memerah karena ditatap suaminya si kubin dengan pandangan menyelidik. Kami sekarang masih diruangan dan dokter sedang memeriksa bang Zaza saat ini.

Big bos ini seolah olah sedang mempertanyakan aksi pelukan kami yang tak sengaja tadi. Elaah Pak bos.. gak tau banget sih ini anak perawan butuh belaian? Eh.. kata Abi haram ding.. duh.. maafin Non ya Abii..

Dokter lalu selesai memeriksa bang Zaza dan memberikannya beberapa butir obat. Setelahnya dia lalu menghampiri kami yang berdiri di dekat sofa tempat Bang Zaza tidur tadi.

"Ini maagny akut Pak. Memang sepertinya terlalu sibuk atau lupa makan? Atau stres? Dijaga nanti pola makannya ya Pak.." info Pak dokter ketika melaporkan kondisinya ke arah mas Atha.

"Baik Dok. Terima kasih"

Setelah dokter menjabat tangan pak bos, aku mengantar pak dokter hingga ke arah lift lantai kami. Setelahnya aku bergegas menyiapkan teh manis panas untuk bos datar itu.

Aku mendapati mas Atha dan bang Zaza sedang duduk disofa yang panjang dengan bang Zaza yang menyenderkan kepalanya sambil matanya tertutup rapat.

"Qori.. kamu antar Zavier pulang ya. Minta supir kantor antar juga biar kamu bisa balik ke sini"

Aku langsung menggangguk dan menyerahkan teh hangat itu ke arah bang Zaza

"Bang.. minum dulu. Ini hangat. Terus minum obat.."

"Suruh dia makan dulu Qor. Pasti dia belum makan. Orang ini susah makannya. "

Ya ampun.. apa apaan susah makan? Rugi rugi ke badan! Duit banyak, apa aja bisa dibeli, kenapa malas makan?

"Ngapain sih susah makan? Duit banyak buat apa ditaro terus? Hidup koq gak dinikmati" omelku pelan.

Mas Atha tertawa kecil mendengar omelanku.

"Makanya tugas kamu saya tambah. Pastikan dia makan pagi siang sore rutin, gak ada yang terlewat. Sudah sering dia kolaps karena maag nya akut tuh"

"Kalau gak makan boleh dijewer sekalian gak Mas?"

"Jewer aja! Biar kapok!. Hahaha"

Duilee.. orang ganteng ketawa mah beda ya. Sayang doi laki lakinya si kubin. Eehh..

"Brisikkk!!!"

Tiba tiba saja mata yang terpejam itu terbuka dan menghardik kami yang tengah tertawa.

"Pulang sana istirahat! Gak usah mikir kerjaan dulu Zav.."

"Gw dah baikan Mas.. ngapain dirumah juga.."

"Balik Zavier! Besok loe baru ke kantor lagi. Ini perintah!"

Suara dengusan kasar langsung terdengar dari wajah datar yang kembali terpejam itu.

Usai memakan biskuit 3 potong yang ku ambil dari tasku, bang Zaza meminum obatnya dan minta istirahat sebentar sebelum pulang.

Aku lalu kembali ke mejaku menyiapkan berkas yang terpending tadi. Sekalian juga membereskan meja yang agak berantakan efek ku tinggal tadi.

Setengah jam kemudian ku lihat bos jutek itu keluar dengan jas tersampir di tangan kanannya.

"Saya pulang dulu. Kalau ada yang urgent, telfon saya!"

"Lhoo.. tadi mas Atha minta saya anterin lho Bang. Saya sudah siap koq.."

"Ga perlu!"

Wanjirr.. seenaknya aja dia langsung melenggang begitu saja ke arah lift.

Dasar bos kurang gulaaa!!!
Aseeem banget!!!

Eh koq jadi inget asinan ya? Jadi pengen yang asem asem...

When Love is Blind (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang