BAGIAN TIGA

32 4 3
                                    

"sudah kah berdamai dengan hari ini?"

_________________________________________

Hujan masih setia menguyur kota bandung.Sepertinya hujan kali ini beda dengan hujan sebelumnya.Mungkin kata orng masih tetap sama,hujan adalah air,tapi bagiku.Hujan kali ini bukan hanya sekedar air deras yg menguyur kota bandung.Tapi bersamaan itu ada kenangan yg setengah mati di kubur sedalam mungkin,sengaja di kubur oleh sang pemiliknya.

"Hujan"ucap bulan sambil memandang keluar rumah.Bener kata orang usaha melupakan seseorang yang kita cintai sangatlah susah.Apalgi dia pergi untuk selama-lamanya membawa rindu dan luka,membawa perasaan yang masih mendamba dalam hati,oh tuhan kuatkan bulan.

"Kali ini benar kata orang,rindu adalah luka,dan luka adalah rindu.Mencintaimu sampai detik ini adalah penyakit yang harus di obati,penyakit yang mematikan jiwa,yang meruntuhkan dunia.Yang sering membuat luka dan menumpahkan air mata.Sudah cukup aku menjadi seperti ini hanya karna aku mencintaimu sangat mencintaimu,setiap luka adalah luka ku.Kata mu,jika aku terluka aku bisa membagi lukaku ini padamu,tapi di sini aku terluka dan kamu di mana land,kamu pergi ningalin aku?"ucap bulan bergetar menahan air mata yang akan tumpah, menatap ke arah jendela dengan hati yang masih sama seperti dulu,terluka.

"Aku hari ini tidak boleh sedih,aku harus menjadi ulan yang kuat.setidaknya untuk diri sendiri".bulan melangkah menuju kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.

Bulan sudah rapi dengan seragam sekolah yang melekat di tubuh munggilnya,sangat cantik walau terkesan sangat natural.Dengan wajah putih pucat yg sedikit di poles bedak bayi,lip balm pingk yang cocok di bibir ranummnya,rambut yang dikucir,menambah cantiknya bulan di pagi hari ini.

Bulan melirik jam,dan masih jam 05:45 "masih pagi ternyata.Kalo aku berangakat jam segini pasti sekolah masih sepi lebih baik aku baca materi pelajaran hari ini"bulan melangkah untuk menggambil tasnya,tanpa sengaja di menyengol kotak kecil yang ada di samping meja belajar

"Ini apa ya?"langkah bulan terhenti untuk mengambil kotak kecil yang jatuh itu,dan di buka ternyata.

"Diary bulan 🌑"Ucap bulan membaca tulisan rapih di atas buku diary yang tercantum namanya

"Kenapa diary ini ada di sini?"tanya bulan pada dirinya sendiri,dengan helaan napas dia membuka lembar demi lembar diarynya itu.

Part1

Bagiku kamu adalah bulan di hati,tanpa mu malam ku tidak lah indah.Malam ku tanpa mu sunyi dan sepi tidak ada kata yang terucap selain aku, mencintaimu,mencintaimu,hari ini dan hari selanjutnya

_Er

Part 2

Aku kira bulan di atas lebih indah,nyatanya bulan di sampingku lebih indah,manis lagi.

_Er

Baru satu halaman saja bulan menangis apalagi membaca semua halaman yang di tulis oleh erland ketika bulan tengah marah.

"Argh"jerit bulan menekan dadanya yang sakit.Lagi sialan penyakit itu,ulan gadis kuat apapun yang terluka dia obati sendiri,jika luka dia obati sendiri,apa gunanya dokter?hahahaha ini hati thor ga usah becanda wwkwk

"Woi anak sial cupu cepet keluar"teriak gadis di luar sana sambil mengedor-gedor pintu kamar bulan,berharap orang yang di kamar segera membukakan pintu

"Bentar adela aku lagi rapihin baju"ucap bulan membereskan diary dan menghapus bekas air mata di pipinya.

"Cepet cupu,jangan harap kalo gua mau berangkat bareng sama lo ke sekolah"adel mengancam bahwa dia tidak inggin berangkat bareng bersama bulan.

Bulan melangkah mendekati pintu,dia tidak ingin hari ini jalan kaki,dia cukup lelah dia tidak ingin terlambat,apalagi jarak rumah dan sekolahnya lumaya jauh,kalo pun dia mengunakan angkot dia harus menyebrang ke arah jalan raya untuk menunggu angkot,itu pun kalo tidak penuh.

"Maaf del aku tadi lagi beres"

"Emang gue nanya lo lagi ngapain di dalem?"potong adel

"Maaf"ucap bulan dengan menundukan kepalanya,kebiasan dia sangat lah lemah apalagi di tindas oleh adel yang notabenya hanya sepupu,semenjak ke pergian bunda dan ayahnya,adel dan mamhnya menguasai seluruh harta peningalan orang tua bulan,yang seharusnya menjadi miliknya,bahkan pemiliknya pun di jadikan babu di rumah nya sendiri?,aneh kan?.

"Cepet lu bawain tas gua ke meja makan"ucap adel sambil melepar tas ke bulan dan melangkah pergi menuju meja makan untuk sarapan pagi.

"Selamat pagi sayang,kamu pagi ini sangatlah cantik"sanjung amira dinanta kepada anaknya adela dinanta.

"Selamat pagi juga mah"balas adela dengan senyum manis tapi ga manis manis amat.

Bulan menarik kursi untuk duduk namun...
"He ngapain kamu di situ"bentak amira dengan wajah sinis

"Mau makan ma"jawab bulan

"Suruh siapa kamu panggil saya ma?,panggil saya nyonya,"ucap amira

"Duduk di situ aja sih liatin kita makan aja, lo udah kenyag iyakan?"sanggah adela dengan kekehan jahatnya.

"Ngapain di situ?ga denger anak sata barusan ngomong apa.Duduk di lantai bukan di kursi,kamu tidak pantas ada di situ"bentak amira kepada bulan,bulan menahan tangisnya dengan rapih,dia sudah lelah menangis dia sudah lelah dengan semuanya,bulan duduk di lantai sambil melihta dua orang itu makan di meja makan yang notabenya miliknya.

"Bunda"ringis bulan,di sangat rindu kasih sayang seorang ibu,baginya mamanya adalah permpuan berhati malaikat,dan tangganya lembut melebihi kapas,sungguh malang nasib bulan.

"Sayang yu kita berangkat takut telat"ucap amira ibunda adela

"Hmmm mah,adel boleh bawa mobil sendiri ke sekolah?"bujuk adel kepada mamhnya

"Ok deh,mamh duluan ya sayang"kecupan amira ke pada adel mengakhiri sarapan di pagi hari,amira lekas meningalkan adel dan bulan menuju mobil pribadi,tanpa terkecuali mobil bulan.

"Dan buat lo cupu,pagi hari yang cerah ini gue lagi males numpakin cewe cupu culun ke lo,dan lo hari ini gak ada ongkos,jadi ya bodoamat lo mau nyengsot ke skolah gua gk peduli bay"ucapan jahat adela menusuk
hati bulan,Bukanya dia sudah biasa,bahkan sangat terbiasa di perlakukan tidak baik oleh bibi dan sepupunya itu,lagi-lagi dia harus menguatkan dirinya sendiri

"Non bulan"rengkuhan yang tulus dan usapan yang lebut yang di berikan bi sri asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja di keluarga danira.

"Bi sri.."ringis bulan sambil memluk bi siri,dia binggung siapa yang bisa di ajak untuk menumpahkan lukanya ini,dia sangat hancur,dia sedih,namun tidak ada siapapu yang pedulii.

"Non bulan yang sabar ya,semua pasti ada waktunya buat non bulan bahagia,tuhan adil non"ucap bi sri mengutkan bulan,dia harus kuat,bulan harus kuat tidak boleh lemah.

____

Ada yang gereget sama si adela sama mamah nya itu?jangan lupa tinggalkan jejak,untuk membuat semangat author yang lagi galau ini😣😔

Terimakasih manteman yang selalu baca cerita author bucin heheh wkwk jahhh,"tawa dulu ke joker"panjang umur buat kalian yang masih setia nunggu padahal selalu di gantung,amin sehat semuanya,jangan lupa senyumya:((( eh salah :))))lovyu

*Author bucin,sedang rebahan enak di kasur yang nyaman kaya dia jahhh*

DUNIAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang