Part 2 ; Fallin' Love

1.2K 160 45
                                    

Melihat putranya sudah mulai memasuki masa puber, Lan Wangji pun tidak bisa untuk tidak bernostalgia.

Bagaimana hingga sekarang dirinya bisa bersama orang yang ia cintai, adalah kisah yang benar-benar tidak mungkin dilupakan.

Lan Wangji sudah mengenal Wei Wuxian sejak kecil, tepatnya karena kedua orang tua mereka adalah teman baik.

Mereka bertemu pada usia tiga, enam, kemudian delapan.

Kemudian, jeda cukup lama di mana orang tua Wei Wuxian meninggal secara bersamaan dalam sebuah kecelakaan.

Lalu, saat sekolah menengah atas, akhirnya keduanya dipertemukan kembali.

"Lan Zhan? Kau Lan Zhan kan? Benar! Pasti Lan Zhan. Wajah batumu masih sama! Tidak salah lagi."

Pagi itu ketika dirinya sampai di lobi asrama untuk pergi ke gedung sekolah, tiba-tiba saja Lan Wangji mendapati kerah seragamnya dicengkram dari depan, erat-erat oleh kedua tangan milik seorang anak seumurannya.

"Lan Zhan! Kau ingat aku kan?"

"Lihat aku! Lihat aku! Kalau lupa, kau benar-benar jahat Lan Zhan."

Anak lelaki itu bermata abu-abu, tengah cemberut dan memandang Lam Wangji dengan tatapan menuntut.

"Wei Ying?"

"Iya iya! Ini aku huhu!" Wei Wuxian langsung memeluk Lan Wangji tanpa peringatan, membuat bungsu Lan itu mematung.

"Sudah lama sekali kita tidak bertemu! Aku rindu Lan Zhan. Eungg kau merindukanku tidak? Rindu kan? Pasti rindu hahahaha..."

"....."

"Wei Wuxian! Apa yang kau lakukan?!"

"Shimei!"

Wei Wuxian melambai heboh pada Jiang Cheng yang berjalan menuju ke arahnya. Alis bungsu Jiang tertaut melihat Wei Wuxian dan Lan Wangji yang dalam posisi ambigu–di matanya.

Wei Wuxian melepaskan pelukannya dari Lan Wangji, membuat yang dilepas diam-diam bernapas lega.

"Ini Lan Zhan, Shimei. Dan ini Shimei, Lan Zhan," Wei Wuxian saling memperkenalkan mereka, tadinya hendak menyuruh kedua orang itu bersalaman, tapi melihat wajah beku Lan Wangji dan wajah gunung berapi siaga satu Jiang Cheng membuatnya mengurungkan niat.

"Aku bukan Shimei dan berhenti memanggilku Shimei!" Raung Jiang Cheng emosi.

Wei Wuxian hanya tertawa tanpa merasa bersalah sama sekali.

"Maksudmu dia itu Lan Wangji kan?" Suaranya agak ketus, tapi jangan salah paham, Jiang Cheng memang begitu.

"Kau tahu Lan Zhan?"

"Hanya idiot sepertimu yang tidak mengenal keluarga Lan,"

"Eh aku mengenal mereka, buktinya aku tahu Lan Zhan," balas Wei Wuxian protes.

"Lan Zhan Lan Zhan. Memangnya kau tahu siapa dia?"

Wei Wuxian tersenyum misterius.

"Tentu saja, kau yang tidak tahu. Dia itu jelas-jelas suami masa depanku!"

Hening.

Precious Thing, Precious FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang