REI - 23

663 25 3
                                    

Selamat membaca cerita Reina semoga suka yah...

Happy reading uri chingu yaaaaa🧡

*****

"Berpura-pura untuk terlihat baik-baik saja adalah cara untuk mengetahui jawaban dari setiap pertanyaan yang ada di kepala"

*****

Hari ini Reina berangkat lebih pagi alasannya tidak lain ingin menghindari Abraham yah laki laki itu selalu menghubunginya semalam tapi Reina hanya membalasnya singkat. Ia tidak tau harus merespon seperti apa dari pada mengabaikan pesan Abraham lebih baik ia membalasnya dengan singkat saja.

Pagi ini ia memilih naik angkot untuk berangkat ke sekolahnya ia pun tidak meminta Bayu-- Ayah Reina untuk mengantarnya. Sekarang sudah pukul 06.20 pagi penumpang tidak terlalu padat sehingga ia tidak perlu berdesak desakan di dalam angkot

Di dalam angkot pikirannya langsung tertuju pada Abraham dan Hera. Banyak spekulasi spekulasi yang ada di kepalanya sejak tadi malam sehingga ia menjadi pusing sendiri. Ia menghembuskan nafasnya mencoba untuk tenang, Reina sudah memutuskan untuk mencoba terlihat baik-baik saja di depan sahabat dan juga pacarnya. Ia harus mencari tahu jawaban dari seluruh pertanyaan yang ada di kepalanya

Tak terasa angkot berwarna biru muda yang membawanya telah sampai di depan sekolah. Ia pun mulai berjalan memasuki gerbang sekolah yang kira kira setinggi 2 meter tersebut hanya ada beberapa siswa yang ia lihat mungkin karna terlalu pagi pikirnya.

"Pagi pak Ujang.." sapa Reina kepada laki-laki paruh baya yang menjabat sebagai satpam di sekolahnya

Pak Ujang hanya menampilkan senyum sambil menganggukkan kepala tanda merespon sapaan dari Reina siswi yang sudah banyak menyumbangkan piala kepada SMA Angkasa. Dengan langkah yang mantap Ia pun kembali berjalan menuju kelasnya

Pada saat sudah sampai di kelas ternyata sudah ada beberapa temannya yang datang terlebih dahulu ia pikir dialah orang pertama ternyata masih ada yang lebih rajin dari pada dirinya

Reina langsung meletakkan tas ranselnya lalu duduk sambil membuka buku pelajarannya, berhubung jam pertama adalah matematika maka ia akan mengerjakan beberapa soal latihan sambil menunggu jam pertama mulai.

Waktu berlalu dengan cepat teman teman sekelasnya juga sudah datang satu persatu tanpa terkecuali ketiga sahabatnya.

"Pagi Rei.." Sapa April lalu duduk di bangkunya tepat di samping Reina

Reina hanya bergumam tanpa mengalihkan pandangannya dari buku pelajaran dan pulpen yang sedang ia pegang. April lalu membalikkan badannya menatap Rina dan Hera sambil mengangkat bahunya tidak paham.

Reina menutup bukunya setelah mengerjakan nomor terakhir yang lumayan sulit untuk dikerjakan

"Lo dari tadi?" Tanya Reina yang kini sudah menatap April yang sedang mengotak Atik ponselnya.

"Baru nyadar kalau kita udah disini dari tadi?" Balas April agak kesal, sedangkan Reina hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali "sorry, gue terlalu serius belajar"

"Lo udah ngga papa Rei?" Tanya Hera dengan hati-hati, yang membuat Reina menolehkan kepalanya "emangnya gue kenapa? Gue ngga papa kok" balas Reina berpura pura baik-baik saja

"Kemarin katanya Lo ngga enak badan, main langsung pulang aja" ujar Rina ikut menimpali percakapan di antara kedua sahabatnya itu

"Iya.. itu, yah gue ngga enak badan dikit hehehe" balas Reina canggung

"Oh iya Rei tadi kak--" ucapan April terpotong karna suara keras Andi sang ketua kelas yang mengatakan bahwa guru matematika mereka sudah berjalan ke arah kelasnya yang langsung membuat mereka menegakkan badan.

"Nanti kita lanjutin" bisik April yang sudah mengeluarkan buku dari tasnya

****

"Kamu dimana?"

Reina membaca pesan Abraham yang muncul di notifikasi layar ponselnya, tanpa membuka aplikasi chat tersebut ia hanya ingin menghindar sebentar itu saja, tidak berniat untuk menjauhi laki-laki itu.

Ia sedang menjalani skenario yang ia buat tadi di angkot sewaktu ia berangkat ke sekolah berpura-pura baik baik saja dan tidak terjadi apa-apa merupakan skenario untuk mengetahui hubungan apa yang terjalin antara Hera sahabatnya dan Abraham pacarnya dulu. Ia akan mencari tahu secara pelan pelan sehingga ia tidak terlalu terkejut nanti

Reina hanya berjalan sendiri di lorong kelas, tadi Bu Dayu-- Guru matematika yang terkenal tegas itu tiba-tiba memberikan kuis tanpa memberi tahu mereka jauh-jauh hari bahwa akan terjadi kuis hari ini dan tentu saja itu membuat semua temannya kesal akan hal tersebut

Dan karna Bu Dayu sudah mengetahui kemampuan Reina maka ia di suruh duduk di depan bukan di bangku pertama melainkan duduk di kursi guru yang membuat April menatapnya dengan tatapan yang tidak rela karna jika Reina tidak duduk di sampingnya maka apa yang akan harus ia tulis di kertasnya? Dan naasnya lagi sekarang Bu dayu malah duduk di bangku Reina yang membuat April tidak bisa berkutik sama sekali

Reina yang mengumpulkan terlebih dahulu lembar jawabannya yang membuat seluruh temannya menatap Reina dengan tatapan tidak percaya, Bu Dayu pun langsung mempersilahkan Reina untuk meninggalkan kelas lebih cepat karna jika ia masih berada di kelas maka seluruh temannya akan meminta jawaban kepada Reina.

Dan sekarang ia sedang menuju ke perpustakaan, ia ingin meminjam beberapa buku untuk mengisi kekosongan nya nanti malam.

Ponselnya pun bergetar beberapa kali menandakan ada pesan yang masuk tanpa melihatnya pun ia sudah tau siapa yang mengirim pesan tersebut siapa lagi kalau bukan Abraham. Ia pun langsung membuka aplikasi chat tersebut dan membaca pesannya

"Kenapa belum di read?"

"Kalau aku ada salah bilang, supaya aku ngga khawatir. Kamu kenapa cepet banget berangkat ke sekolah? Aku tadi kerumah kamu dan ibu kamu bilang kamunya udah berangkat pagi banget"

"Kalau ada masalah jangan sungkan untuk bilang sama aku"

Yah kira-kira seperti itulah pesan dari Abraham, Reina menatapnya ponselnya nanar hanya di baca dan belum membalasnya sama sekali setelah mencoba untuk tenang ia pun mengetikkan pesan disana

"Aku ngga papa"

Balasan yang singkat, ia pun langsung mematikan data seluler ponselnya dan melanjutkan jalannya yang tertunda.

Dan tanpa ia sadari Abraham sedang menatapnya dari Lantai tiga,kelasnya hari ini kosong di jam pertama karna guru tidak masuk. Ia melihat ponsel dan juga Reina bergantian ia tau ada sesuatu yang terjadi pada gadisnya saat ini.

*****


Yeeyy update lagi dong... Satu bulan aku baru update lagi btw dan pada saat update pendek banget maaf yah hahah

Pokoknya akan ada sesuatu yang klimaks deh nanti tunggu aja di chapter selanjutnya ok!

Dan juga hati hati sama virus Corona atau COVID-19 kalian harus jaga kesehatan yah btw kampus baku di liburkan Karna kasus Corona ini

Ya udah deh yah chuap-chuap author nya jangan bosen untuk nungguin kelanjutan cerita ini, see you on next chapter ❤️❤️

-Makassar 16 Maret 2020





REINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang