" Ay, Laper nih " Ucap Sakura saat jam sudah menunjukkan waktunya makan siang. Seperti biasanya, mereka akan makan dikantin kantor karena hari rabu menu makan siangnya adalah menu favorit mereka. Spicy Bulgogi.
" Bisa duluan Nggak Ra? Kakak manggil gue nih " Bahunya langsung melorot. Itu artinya dia gak bisa gibahin manager baru divisi mereka dong?
" Yaudah deh gue makannya nanti " Mencoba berfikir positif kalau Ayumi hanya bertemu sebentar dengan Kakaknya. Wanita itu tampak terburu-buru , entahlah mungkin urusan keluarga mendadak yang menurutnya sangat penting.
" Palingan gue makan sama Sasuke, lagian bukannya lo bilang laper barusan ? " Selidiknya, Sakura hanya mengangkat bahunya tidak jelas.
" Laper sih, tapi ada yang mau gue omongin " Ucapnya. Ayumi menghela nafasnya putus-putus, Sakura kalau sudah mengeluarkan puppy eyesnya Ayumi mana bisa menolak sih.
" Yaudah omongin aja sekarang " Ucapnya sembari mengambil ponsel, Sakura menggeleng. Mereka butuh privasi karena obrolan ini sangat pribadi.
" Nggak bisa Ay, pribadi banget " Keluhnya lagi, wanita itu cemberut karena Ayumi benar-benar tidak bisa kalau harus bicara sekarang.
" Yaelah kaku aja kaya kanebo baru. Lo paling bisa emang bikin gue mati penasaran " Sakura hanya cengar-cengir. Tidak tahu kalau sahabatnya sudah setengah kesal. Mereka berjalan menuju lift , ruangan Sasuke ada dilantai dua puluh, sedangkan Sakura harus turun karena kantin ada dilantai dasar.
" Lo sampe balik makan siang? " Tanya Sakura. Ayumi menganggukkan kepalanya. Ia sengaja mengantar Sakura sampai bawah dahulu agar bisa mengobrol sebentar.
"Mending lo makan duluan takutnya gue lama " Wanita itu mengangguk. Mungkin pulang kerja saja ia berbicara sama Ayuminya. Kalau sekarang selain tidak cukup waktu, pasti Ayumi akan bicara lama dengan Kakaknya.
" Gue makan duluan yah, kalo nggak ketemuan pas pulang kerja aja " Ucapnya lagi saat mereka berpisah didalam lift.
" Iya nyonyah " Terkekeh. Sakura keluar dari lift dan langsung berjalan kearah kantin. Meninggalkan Ayumi yang kembali kelantai dua puluh. Lantai dimana tempat Kakaknya berada.
Entah apa yang ingin dibicarakan oleh Sasuke, tahu-tahu pria itu menelfon dan bilang kalau ia sudah membeli makan siang untuknya. Pasti ada yang tidak beres. Karena tidak biasanya pria itu mengajaknya makan.
Walaupun mereka kakak beradik sangat jarang sekali mereka bicara. Itu karena Sasuke tidak tinggal dirumah dan lebih memilih tinggal diapartemennya. Lagipula kalau tinggal dirumah pasti Ibunya marah karena kebiasaan buruknya.
Dan ibunya pernah bercerita kalau Sasuke sebenarnya tidak mau punya adik, wajar saja pria itu tidak mau karena perbedaan usia mereka sangat jauh, yaitu sepuluh tahun. Pasti pria itu kesal karena tak jadi anak tunggal. Wanita itu terkikik geli.
Kadang Ayumi heran, kakaknya kan tampan kenapa tidak cari istri saja. Hitung-hitung agar tidak banyak keluar uang untuk wanita panggilannya. Siapa sih yang tidak mau dengan Uchiha Sasuke. Anak Fugaku dan Mikoto Uchiha, pewaris kerajaan bisnis ayahnya. Tampan, mapan, dan single, pasti tidak sulit mencari calon istri bukan?
Apa jangan-jangan kakaknya itu...
Lift sampai dilantai dua puluh. Wanita cantik itu melangkah percaya diri karena sudah begitu mengenal seluk beluk perusahaan ini. Wajar saja karena perusahaan ini milik ayahnya yang jatuh ke tangan Sasuke.
Seharusnya perusahaan ini jatuh ketangannya. Tapi karena Ayumi tidak mengerti tentang mengurus perusahaan akhirnya ia hanya bekerja dibagian akuntan. Bersama sahabatnya Sakura. Wanita itu berhasil diterima lebih dahulu karena lolos tes dengan nilai tertinggi.
Ino duduk dikursinya sambil memangku kotak bekalnya. Wanita dengan kandungan berusia lima bulan itu adalah sekertaris terlama yang dimiliki oleh kakaknya. Wanita itu adalah satu-satunya sekertaris yang tidak tertarik dengan kakaknya dan jangan lupakan Sakura.
" Ayumi, maaf aku nggak ngeliat kamu " Katanya tak enak hati saat melihatnya datang ke mejanya. Wanita itu aura nya dingin, orang kantor saja kadang kesal karena Ayumi tak membalas sapaan mereka.
" Nggak papa, lanjutin aja No. Kakak ada didalem kan? " Wanita itu mengangguk. Senyuman cantiknya kadang membuat Ayumi sedikit iri.
" Ada ko, makanannya baru aja sampe. Kamu langsung disuruh masuk kedalem " Ucapnya. Ayumi undur pamit dan langsung masuk tanpa mengetuk lagi. Saat ia membuka pintu, pemandangan Kakaknya yang tengah duduk disofa yang ada ditengah ruangan menyambutnya.
Seperti biasanya, aura dingin ditampilkan oleh Sasuke yang tak lain adalah saudara kandungnya. Ayumi langsung menjatuhkan dirinya disofa empuk yang ada diruangan Kakaknya dan menatapnya sembari melipat kedua tangan didada.
" Ada apa? Kakak nggak mungkin cuma mau basa-basi doang sama aku kan? " Walaupun kesal karena tak jadi makan dengan sahabatnya, ia tetap menunjukkan kesopanannya.
" Kamu kayanya nggak seneng banget. Emangnya salah kalo Kakak ajak kamu makan siang " Semburnya. Adiknya hanya tersenyum sinis.
" Bilang aja kalo Kakak bete karena wanita panggilan Kakak nggak dateng " Menohok! Tapi ucapan Ayumi memang selalu tepat sasaran. Well! Salah satu dari mereka ada urusan maka dari itu ia memilih untuk memanggil adiknya saja kesini.
" Iya juga sih! Abis sayang udah pesen makanan gini "
" Ihh! Masa aku dikasih makanan buat wanita panggilan kakak " Kesalnya. Sasuke terkekeh.
" Sakura mana? Biasanya kalian kaya upin-ipin " Sasuke meraih salah satu potongan chicken wings. Pria itu tampak tertarik membicarakan perihal sahabatnya.
" Gara-gara Kakak dia jadi makan sendiri " Ayumi membuka salah kotak yang ada dihadapannya, Wings stop adalah salah satu restoran ayam favoritnya. Ayumi sudah merencanakan pergi ke restoran tersebut bersama Sakura minggu nanti.
" Kenapa nggak diajak kesini, lumayan kan buat cuci mata " Ayumi melotot. Tapi Sasuke masih santai dengan makanannya.
" Nggak bakalan! Yang ada nanti dia cuma buat mainan Kakak doang " Sampai kapanpun Ayumi tak akan menjodohkan Sakura dengan kakaknya. Salah satu alasan ia tak mau mendekatkan Sakura pada Sasuke adalah perbedaan umur yang terlalu jauh dan juga karena sifat playboy Kakaknya. Ia tak mau Sakura sakit hati dan berakhir menjauhinya.
" Serius Ay, Sakura itu cantik banget. Kenapa sih kamu nggak percayaan sama Kakak? " Sasuke berdecak kesal. Ayumi memang paling tidak suka saat dirinya mengusik Sakura. Dan rasa penasarannya terhadap Sakura sudah diambang batas. Jangan sampai ia nekat. Tanpa restu Sasuke juga bisa menggaet Sakura kepelukannya.
" Pikir aja sendiri. Kalo kakak nyakitin hatinya terus Sakura nggak mau temenan sama aku gimana? "
" Yaampun kenalan aja masa nggak boleh " Rutuknya. Ayumi tersenyum penuh kemenangan. Jangan harap!
" Emang nggak boleh, Sakura itu polos. Aku nggak mau dia ketularan nakal dan mesum kaya Kakak " Sungutnya. Diambilnya salah satu potongan yang paling pedas dan memakannya dihadapan Sasuke.
" Gimana kalo kakak ajakin Sakura nikah " Menggebrak meja. Sasuke sampai kaget karena gebrakan Ayumi.
" Kakak gila! Sakura itu lagi ditaksir sama Pak Gaara " Memang benar Sakura tengah dekat dengan Gaara dan Ayumi benar-benar tidak mau Sakura jatuh ke tangan kakaknya sendiri.
" Apa sih yang gak bisa kakak lakuin " Bangganya. Sembari menyuap nasinya Sasuke terus menatap Ayumi dengan senyum misterius. Wanita itu tampaknya gelisah. Gelisah karena takut Sasuke benar-benar melancarkan aksinya.
..to be continue..
YOU ARE READING
Mengejar Cinta Haruno✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Sasuke, bos tampan yang terkenal tukang jajan dan kerap memanggil beberapa wanita ke ruangannya. Dan ia menyukai salah satu karyawannya, cantik, pendiam, dan menolak semua pria diperusahaannya. Ada satu orang yang t...