" Pagi Mbak Aura " Aura tersentak. Wanita itu melihat wanita cantik yang tengah berdiri didepan mejanya sembarinya menatapnya yang tengah menguap. Jadi malu~ ketahuan banget kan begadangnya semalem.
Maklum saja, usia kandungannya yang semakin besar membuatnya kesulitan tidur akhir-akhir ini. Padahal sudah konsultasi ke Dokter tetapi keadaannya masih tetap sama.
" Oh Sakura! Cari Bapak yah? Masuk aja " Karena atasannya sudah memberinya titah begitu padanya.
" Udah sarapan mbak? " Tanyanya melihat Aura yang agak pucat. Entah sakit atau kurang polesan. Atau wanita itu sudah tak kuat membawa perutnya yang semakin lama semakin besar. Sakura jadi membayangkan dirinya kalau hamil nanti. Pasti sebesar itu kan?
" Perhatian banget, udah sih. Pucet yah? " Mengoreksi dirinya sendiri. Sakura mengangguk sembari tersenyum. Senyum teduh yang membuat aura mau tidak mau ikutan senyum.
" Kurang tidur Sakura, nanti juga kalo hamil kamu kaya aku " Ia tersenyum tapi Sakura hanya tersenyum sedih. Aura jadi tidak enak hati.
" Ih Mbak, ngeledek banget sih. Pacar aja aku gak punya " Aura memang mendengar kalau Sakura menolak didekati, sudah bukan gosip lagi kalau semua pria disini ditolak mentah-mentah. Julukan misterius disematkan olehnya hadiah-hadiah yang mereka kirimkan bahkan berakhir ditempat sampah. Apakah Sakura itu tidak tahu kalau dia primadona dikantor ini?
Pintu ruangan Sasuke terbuka, pria itu keluar dengan kemeja berwarna navy bergaris dua dan celana bahan warna serupa. Sakura dan Aura berdiri menyapanya. Pria itu hanya tersenyum kecil lalu berbalik menatap Sakura yang terlihat cantik hari ini.
Pesonanya tak pernah luntur, hari ini wanita itu memakai pakaian yang lebih tinggi dari kemarin. Bagaimana Sasuke bisa fokus bekerja kalau paha mulus wanita itu membayanginya?
Sudah putih, tinggi, cantik, lehernya jenjang, mempesona, Sakura itu adalah pusat dunianya Sasuke sekarang. Darahnya berdesir hebat , pria itu menatap sekertarisnya yang sedikit pucat. Makanya ia buru-buru bertindak.
" Aura, kalau ada telfon tolong angkat dan bilang saya sedang ada urusan penting " Wanita itu mengangguk. Lalu pandangan Sasuke menatap Sakura lagi. Kapan sih ada binar-binar terpesona diwajah wanita itu untuknya. Jadi insecure kan. Apa jangan-jangan tipe Sakura itu yang tampannya kaya boyband korea begitu?
" Dan Sakura Haruno, masuk ruangan saya " Aura tahu apa yang akan dibicarakan oleh Sasuke dan maksud dari urusan pentingnya. Mungkin saja Sakura adalah orang yang cocok menggantikannya, dan ia sudah tak tahan karena harus pergi bekerja dengan perut yang mulai membesar.
Sakura masuk kedalam ruangan Sasuke. Pria itu tampak duduk disofa dengan nyaman dan memutar-mutar kunci mobil milik Sakura. Hari ini wanita itu begitu mempesona, apalagi dengan rambut yang dikuncir satu juga ikatannya yang rendah. Bikin salah fokus saja.
YOU ARE READING
Mengejar Cinta Haruno✔
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Sasuke, bos tampan yang terkenal tukang jajan dan kerap memanggil beberapa wanita ke ruangannya. Dan ia menyukai salah satu karyawannya, cantik, pendiam, dan menolak semua pria diperusahaannya. Ada satu orang yang t...