[8] sebuah lagu

475 50 8
                                    

Yuju memicingkan mata ketika melihat ternyata banyak orang yang berada di atas untuk menyaksikan tembakan meriam di Saluting battery
Mereka akan menembakan meriam pukul 4 dan 6 sore.
Yuju lebih memilih menyaksikan pada pukul 4 sore, karena dia sudah tak sabar lagi.

Yuju sudah tidak sabar akan hal ini, iya sudah menunggu sedari jauh jauh hari untuk melihat salah satu hal yang menakjubkan menurutnya. Taehyung terkekeh pelan melihat wajah antias istrinya, sesekali Taehyung mencolek pipi istrinya yang membuat Yuju mendesis

Drrrtttt Drrrttttt

Ponsel Taehyung bergetar, Sehingga mengalihkan fokus Yuju yang awalnya menatap tak sabar pada meriam di bawah sana kini berganti menatap Taehyung yang berada di sampingnya. Taehyung merogoh saku mantelnya, sedangkan Yuju menatap Taehyung seakan bertanya 'dari siapa?'

"Yerin, aku angkat sebentar ya" ujar Taehyung sembari menjauh

"Halo Yerin, kenapa?" Mata Yuju tak luput dari pergerakan Taehyung, bola mata hitam selalu memantau pergerakan suaminya. Orang orang mulai berkerumbun, sepertinya meriam akan segera di tembakan. Yuju melihat arlojinya, betul. Sudah jam 4

Yuju berjalan mendekati Taehyung, Yuju ingin menyaksikan meriam itu bersama Taehyung

"Oppa, meriamnya mau di nyalakan. Ayo kita lihat" ajak Yuju, Taehyung menoleh kearah Yuju tanpa mematikan panggilannya

"Yuju, kau lihat sendiri saja. Yerin sedang menelponku" Ujar Taehyung membuat Yuju cemberut

"Oppa ini honeymoon kita, apa tidak bisa kita tenang dan menikmatinya tanpa ada pengganggu?!" Taehyung kembali menoleh kearah Yuju, Taehyung agak terkejut mendengar penuturan Yuju. Taehyung menjauhkan sedikit ponselnya agar Yerin di sebrang sana tak mendengarkan

"Yuju ada apa denganmu? Dengar, Yerin menelpon karena urusan pekerjaan. Dia bertanya tentang data diaknosa pasien sekaligus cara mengantisipasi pendarahan saat pembedahan!" Nada suara Taehyung terdengar tegas, mungkin pria itu juga agak lelah dengan sifat Yuju

"Bukankah kau sedang cuti? Harusnya mereka tidak menghubungimu! Apa hanya kau dokter satu satunya di rumah sakit itu hah? Itulah sebabnya aku memintamu untuk cuti, agar tidak ada yang mengganggu kita! Apa kau benar benar sudah mengajukan permohonan cuti? Atau kau kabur diam diam dari rumah sakit?!"

DUARRRRRRRR

Suara tembakan meriam terdengar, beberapa orang memekik lalu bertepuk tangan. Sementara Yuju masih menatap Taehyung marah, mood nya benar benae rusak sekarang. Hal yang paling ia tunggu malah terlewatkan begitu saja

"Yuju, Yerin adalah asisten ku. Jadi wajar dia bertanya padaku, karena sekarang dia sedang membantu dokter Seokjin. Dia-"

"Cukup! Urusi saja pekerjaan mu, aku mau pulang" Yuju berucap dingin lalu pergi. Taehyung menatap Yuju yang melangkah menjauh, lalu ia kembali teringat dengan ponsel di tangannya, ternyata panggilan masih terhubung

"Nanti ku telpon lagi" setelah mengatakan itu Taehyung langsung mematikan panggilan. Taehyung mengejar Yuju, ia menarik tangan wanita itu

"Lepaskan aku!" Yuju memberontak, mencoba melepaskan tangan Taehyung

"Yuju, ada apa dengan mu? Kau marah hanya karena itu?"

"Hanya? Sekarang aku tanya apa tujuan mu kemari? Kau mau liburan atau bekerja?! Tujuan mu liburan adalah untuk melepas lelah dan berlibur dari kerja, bukan malah seperti ini! " kesal Yuju

"oke aku minta maaf, aku yang salah" Taehyung memilih untuk mengalah, Yuju sedang dalam mood yang tidak bagus sepertinya. Akhir akhir ini Yuju terlihat sangat sensitif dan juga manja, Taehyung heran apa penyebab istrinya seperti itu. Yuju menghela nafas berat

SERENDIPITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang