Seorang gadis terdiam mengamati sekelilingnya, Dia tidak tahu dimana dirinya saat ini, semua tampak asing dimatanya.Dia juga tidak tahu bagaimana caranya hingga Dia bisa sampai disini, semua benar-benar membingungkan.
Perlahan Dia melangkahkan kaki tanpa tujuan, netranya berpendar ke sekitar mencari arah, namun Dia sedikit ceroboh sehingga tidak menyadari jurang yang menganga didepan, hampir saja kakinya tergelincir untuk saja Dia masih bisa menyeimbangi tubuhnya.
Sayup-sayup dari kejauhan terdengar teriakan, nalurinya berkata untuk mencari sumber suara itu.
Gadis itu terpaku ditempat ketika sepasang matanya menangkap adegan dimana tubuh seorang gadis kecil bergelantungan diujung jurang, hanya sebelah tangannya yang dapat digunakan sebagai pertahanan terakhir, Gadis kecil itu terlihat pasrah sambil menatap sendu teman kecilnya yang berusaha memenganginya.
"Maaf.!" Lirih sang gadis kecil, seketika tubuhnya jatuh begitu saja kedalam jurang yang begitu dalam.
"Tidak!..."
"Vi, Vio? " Panggil lembut seseorang.
Vio mencoba membuka mata, Dia celingukan kesana kemari, Lagi-lagi Dia kebingungan. Lalu tersadar ternyata sepenggal tadi itu hanya sebatas mimpi yang selama ini mengganggu tidurnya, Pria yang membangunkannya dari buana mimpi mengerti dan menyodorkan segelas air putih pada sang adik.
"Mimpi itu lagi?." Tanya Joe sambil Duduk ditepi kasur.
Vio hanya mengganguk lemah sambil menenguk segelas air yang diberikan oleh sang Kakak.
"Mau Kakak temenin ke doktor Alma besok?." Tawar Joe
Vio menggeleng. "Aku bisa pergi sendiri kok Kak!."
"Serius? "Tanya Joe memastikan, Dia benar-benar khawatir dengan keadaan sang adik.
Vio mengganguk dan mencoba tersenyum, Dia tidak ingin membuat sang Kakak khawatir dengan keadaannya.
"Kalau Kamu butuh Kakak Kamu tinggal bilang aja Kok, karna Kakak akan selalu ada buat Kamu.! " Ucap Joe memberikan semangat untuk sang adik, Joe sadar kalau Vio bukan dalam keadaan baik-baik saja.
Sekali lagi Vio mencoba tersenyum, Joe selalu punya cara untuk membuatnya merasa lebih baik.
Didalam hidupnya Vio selalu bersyukur dianugrahi sosok Kakak seperti Joe yang selalu ada untuknya.
"Makasih ya Kak, Karna udah selalu ada buat Vio!. "
Joe memeluk sang adik dengan hangat, baginya Vio adalah hal terpenting dalam hidupnya dan Joe akan berusaha sebisa mungkin untuk membuat Vio merasa lebih baik.
"Sekarang Kamu tidur lagi ya!. " Ajak Joe lembut.
"Tapi Kak!."
"Udah gak usah takut, ada Kakak Kok! Kakak bakal jagain Kamu, jadi sekarang Kamu harus tidur!." Perintah Joe.
Vio hanya bisa diam dan menuruti perintah Joe, perlahan sang gadis merebahkan kembali tubuhnya di atas kasur, Joe bangkit dan menarik selimut untuk menyelimuti sang adik.
"Selamat malam!. " Ucap Vio tersenyum kearah sang Kakak, perlahan sang gadis memejamkan matanya dan mecoba untuk tidur lagi.
Sesaat Joe menunggu hingga sang adik terlelap kembali dalam tidurnya.
Joe hanya bisa menghela nafas gusar, melihat keadaan Vio yang semakin memburuk.
Setiap malam hanya mimpi-mimpi aneh yang membanyangi sang adik, hingga membuat tekanan besar dalam hidup Vio.
Padahal dulu sang adik adalah gadis yang ceria, namun sejak mimpi-mimpi itu terus datang setiap malam membuat Vio dihantui oleh rasa ketakutan.
Vio mendadak berubah menjadi gadis pendiam dan menutup dirinya.
Joe berharap Vio bisa sembuh dan bisa melewati masa-masa remajanya seperti layaknya remaja normal pada umumnya.
Karna setiap orang berhak bahagia dan Joe yakin suatu hari Vio juga akan menemukan kebahagiaannya dengan seseorang yang membuatnya merasa lebih baik.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Your Heart
Novela JuvenilVioletta Audrea seorang gadis remaja biasa yang harus mengalami depresi berat di usia mudanya, Akibat mimpi-mimpi buruk yang selalu menghantui malamnya. Vio Seakan-akan takut menghadapi orang-orang disekelilingnya hingga dia memilih menutup diriny...