Satu

39 11 0
                                    


"Bersiaplah untuk menemui ajalmu, gara-gara Kau aku harus menderita hingga sekarang. Andai kau mempercayai ucapanku, mungkin saat ini kita masih bisa sekedar duduk di balkon sembari meneguk secangkir teh seperti biasa. Selamat menikmati sisa hidupmu, Lucas Hensome Vanderberg!! Bersiaplah untuk pergi ke neraka!!"

Lucas terbangun dari tidurnya. Jam di nakas menunjukkan pukul satu dini hari. Lucas mengusap kasar wajahnya. Mimpi itu datang lagi, sudah tiga malam ini, Dia selalu terbangun tengah malam dengan nafas terengah-engah dan keringat yang mengucur di pelipisnya. Dan lagi-lagi Dia terbangun karna mimpi itu. Mimpi itu benar-benar membuat Dia kesal sekaligus takut. Ia menegak air putih yang selalu Dia sediakan di samping tempat tidurnya.

Lucas bersandar di kepala ranjang sambil menatap kosong ke depan. Di pikirannya kembali berputar memori tentang kebersamaannya dengan Annabelle Victoria Dutch, atau yang kerap Dia panggil Anne. Seseorang yang dulunya selalu menemaninya dimanapun Dia berada. Sebelum akhirnya Dia melakukan hal bodoh yang tak hanya menghancurkan Anne, tapi juga menghancurkan dirinya sendiri. Salahkan Dia yang gampang terhasut oleh orang lain. Hingga Anne menjadi korban dari kebodohannya.

Pandangannya beralih pada buku diary Anne dan bingkai foto Anne disamping tempat tidurnya. Di situ terlihat Anne tengah tersenyum dengan sangat cantik, dan senyum itulah yang membuat Dia jatuh cinta setiap harinya pada gadis itu. Dan, saat itulah keanehan mulai terjadi. Lucas melihat darah yang muncul tiba-tiba di foto itu. Lucas bangun dari tempat tidur lalu bergerak mengambil foto itu, dan kembali menatapnya. Benar, darah itu menempel tepat di kepala Anne. Lucas menyentuh darah itu dengan tangannya. Tiba-tiba foto itu jatuh dan angin yang entah muncul dari mana menerbangkan barang-barang yang ada di kamarnya. Lucas bergerak mundur dan sekelebat bayangan putih bergerak melewati jendela kamarnya. Lucas mulai ketakutan dengan situasi saat ini. Lampu kamarnya tiba-tiba mati. Lucas bergerak mencari senter di laci. Saat senter itu digenggamannya, lampu kembali menyala. Nafas Lucas semakin tercekat, ketika Dia melihat sesuatu yang tertulis di dinding kamarnya.

"KAU HARUS MATI LUCAS!!"

Lucas hafal betul tulisan tangan ini. Tulisan seseorang yang telah Dia lenyapkan beberapa waktu lalu. Seseorang yang Dia habisi hanya karna kesalahpaham.

"Apa ini ulah kau, Anne?"

- Welterusten Anne -

WELTERUSTEN ANNE(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang