Sekali lagi,Seonghee menghembuskan nafasnya kasar,dia mengusap wajahnya dengan kedua tangan.
"Aku harus apa?" Bicara Seonghee pelan pada dirinya sendiri. Dia bingung,dia masih memikirkan soal perkataan Nyonya Park tadi malam.
Dimana Nyonya Park ingin dirinya menikah dengan Park Chanyeol. Anaknya.
Dia ingin menolak,dia tidak enak hati kepada Nyonya Park. Lagipula selama bekerja di Caffe milik Nyonya Park,Seonghee selalu mendapatkan gaji tambahan karena pekerjaannya yang bagus.
Mana ada boss sebaik itu? Seonghee harusnya bersyukur bukan? Karena dia mendapatkan kenikmatan saat bekerja.
Jika dirinya menerima tawaran itu dirinya tidak yakin akan berbahagia dengan seorang Park Chanyeol yang dingin dan memiliki sifat acuh.
Dan yang lebih mengejutkannya lagi,Park Chanyeol satu kelas bahkan satu bangku dengannya.
Seonghee merasakan bangku panjang yang didudukinya bergerak. Dia menoleh kesamping dan betapa terkejutnya ia ketika melihat wajah tampan Chanyeol yang menatapnya datar.
Wajah Seonghee memerah karna malu ditatap oleh Chanyeol,akhirnya dia memilih untuk membuang muka karna tak sanggup melihat wajah tampan Chanyeol yang terasa lebih tampan jika ditatap terus menerus.
"Seonghee" Panggil Chanyeol.
Astaga.
Jantung Seonghee rasanya ingin copot sekarang juga,dia menoleh sedikit lalu kembali membuang muka.
"Y-ya?" Gugup Seonghee.
"Aku sedang bicara Seonghee,jadi tataplah mataku,yang berbicara aku,bukan rumput" Bicara Chanyeol. Seonghee sedikit demi sedikit menoleh ke Chanyeol dan memandang Chanyeol gugup.
"A-ada apa?" Tanya Seonghee.
"Pulang sekolah,pulanglah bersamaku" Ucap Chanyeol.
Astaga.
Jantung Seonghee rasanya ingin benar benar copot! Mengapa Chanyeol mengajaknya untuk pulang bersama?
"Apa kau serius?" Tanya Seonghee ke Chanyeol. Chanyeol hanya bergeming lalu langsung pergi begitu saja.
"Ah aku rasa dia hanya bergurau" Ucap Seonghee meyakinkan dirinya bahwa Chanyeol hanya bergurau.
Setelah kepergian Chanyeol,Seonghee masih duduk sendiri di taman sekolah. Seonghee memang tidak punya teman,Tepatnya tidak ada yang mau berteman dengannya karna dia miskin dan kampungan.
Seonghee tak masalah jika dia tidak mempunyai teman. Lagi pula dia tidak rugi jika tidak mempunyai teman.
Tapi didalam lubuk hatinya,Seonghee sangat kesepian dan butuh teman. Namun dirinya hanya bisa sadar diri dan bersabar.
_____
KRINGGGGGGGG
Bel pulang sekolah berbunyi,Seonghee langsung merapikan barang barangnya dan memasukannya ke dalam tas. Dan saat dia hendak bangkit Chanyeol mencekal tangannya.
Tubuh Seonghee langsung panas dingin,dia membalikkan badannya seraya melepas cekalan tangan Chanyeol.
"K-kenapa?" Tanya Seonghee. Chanyeol masih menatap Seonghee datar.
"Kau lupa perkataanku ditaman tadi?" Tanya Chanyeol. Seonghee mengangkat sebelah alisnya mencoba mengingat perkataan yang Chanyeol ucapkan saat ditaman tadi pagi.
"Pulang sekolah,pulanglah bersamaku"
Seonghee membulatkan matanya,dia terkejut. Seonghee kira Chanyeol hanya bergurau. Ternyata dia tak main main.
Seonghee menghembuskan nafasnya pelan lalu berbicara "Aku bisa pulang sendiri"
"Aku tak suka penolakan" Ucap Chanyeol. Akhirnya dia menarik tangan Seonghee membawanya keparkiran.
Seonghee hanya bisa pasrah tak berani melawan. Bagaimana pun juga,Chanyeol ini adalah anak dari bossnya.
Diparkiran Chanyeol membukakan pintu mobilnya untuk Seonghee. Namun Seonghee bingung.
"Masuk" Dingin Chanyeol. Mendengar suara dingin dan berat Chanyeol. Seonghee langsung ketakutan dan masuk kedalam mobil.
Dimobil hanya keheningan yang tercipta. Seonghee tidak nyaman dengan keheningan ini akhirnya dia memutuskan untuk berbicara.
"Kau ingin membawaku kemana? Aku harus bekerja" Bicara Seonghee. Chanyeol melirik Seonghee sekilas lalu berkata.
"Diam"
Akhirnya Seonghee pasrah dan hanya diam saja disepanjang perjalanan yang terasa sangat lama.
____
Seonghee menghembuskan nafas lega ketika mobil milik Chanyeol berhenti didepan Caffe Nyonya Park,tempat dimana dia bekerja.
"T-terimakasih telah mengantarku,lain kali tidak usah. Aku bisa sendiri" Ucap Seonghee seraya tersenyum kikuk.
Chanyeol memutar bola matanya malas.
"Aku akan mengantar jemputmu setiap hari" Seonghee terkejut bukan kepalang.
"Kenapa? T-tidak usah" Gugup Seonghee.
"Ini permintaan ibuku,dan jika aku tidak menurutinya fasilitas yang aku punya akan dicabut semuanya. Kau tau? Aku tidak ingin kehilangan fasilitasku hanya karna perempuan sepertimu" Bicara Chanyeol panjang.
Seonghee paham sekarang. Dia tersenyum tipis kepada Chanyeol
"Ah baiklah,sekali lagi terimakasih. Aku pergi dulu" Saat hendak membuka pintu,Chanyeol mencekal tangannya.
"Ada apa?" Tanya Seonghee.
Chanyeol bingung,mengapa dia mencekal tangan Seonghee seakan dia tidak ingin Seonghee meninggalkannya?
"Sama sama" Ucap Chanyeol lumayan serak karna kegugupannya. Seonghee tersenyum manis lalu mengangguk.
Chanyeol melepas cekalan tangannya dan membiarkan Seonghee turun dari mobilnya.
follow my ig:dyaazzahra759