FIVE:>KAMU ITU APA?

23 4 1
                                    

"Jika diperhatikan lebih dekat. Ada tahi lalat kecil di bawah mata Jojo. Kecil banget" Nadya memperhatikan Jojo yang kini berbaring disampingnya, Jojo pun hanya tersenyum.

"Nadya tidak pernah bisa bahagia, kecuali bersama Jojo" Pria itu hanya tersenyum, lagi.

"ssst.. Tidur ya" ucap Jojo menempel jari telunjuk di bibirnya sendiri.

"Kalo Nadya tidur, Nadya gak bisa lihat Jojo lagi. Mimpi Nadya selalu buruk"

Selama 10 tahun ini Nadya selalu bermimpi akan kecelakaan yang membuat nya kehilangan orang tuanya. Tanpa sadar, Nadya terlelap mendengar nyanyian Jojo. Nyanyian yang slalu menjadi pengantar tidur Nadya.

***

"Darah!! tidak!! Tolong aku!! Darah!!"

Teriakan Nadya di pagi hari membuat Rafa berlari ke kamarnya. Melihatnya berteriak dan ketakutan, ia langsung memeluknya. Terdapat tumpahan cat berwarna merah di lantai .

"Nadya. Tenang ya. Tutup matanya. Aku bersihin dulu"

Rafa dengan telaten membersihkan tumpahan cat di lantai. Kini Nadya seperti sesosok manusia tanpa nyawa. Bahkan sarapan nya kini tak tersentuh sedikit pun. Rafa benar-benar tidak tega meninggalkan Nadya.

"Nadya istirahat dulu ya hari ini. Rafa mau berangkat sekolah dulu" Nadya masih terbaring dengan tatapan kosongnya melihat Rafa yang berlalu.

"Rafa, kenapa kamu ninggalin aku?"
Nadya tidak bisa menahan tangisnya

"Hay Nadya, Masih ada aku di sini" Senyum Jojo membuat Nadya tersenyum kembali.


____________________€____________________

____________________€____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________€____________________

"Jangan bilang, loe telat gara-gara Nadya?!"

Meskipun Angga tahu jawabannya akan pernyataan yang ia lontarkan, tetap saja ia merasa kesal .

"Kenapa lagi dia?" Sebenarnya Sisil tidak ada rasa khawatir terhadap Nadya sedikit pun.

"Bawa aja ke Rumah sakit jiwa, kelar kan hahahaa"

Kali ini Rafa menarik kerah seragam Angga, ucapan Angga benar-benar tidak bisa termaafkan olehnya.

"Jaga ya!! ucapan loe!! Kalo loe bukan sahabat gue!! Udah gue bunuh loe"
Matanya benar-benar menunjukan kemarahan.

"Kalo loe emang bener sahabat gue. Loe gak akan ngomong gini. Semuanya gara-gara Nadya"

Semakin memanas perdebatan mereka hanya Sisil yang mampu melerainya.

"Hey!! Cukup" Sisil menarik Angga menjauh dari Rafa.

Angga berdesis, melihat wanita yang di cintainya begitu menyukai sahabatnya sendiri. Selama ini Angga hanya bersikap naif, tahu betul perasaan Sisil terhadap Rafa, namun tetap tidak memperdulikan nya, toh yang Rafa sukai bukan Sisil.

"Sisil, kamu slalu membuat ku kesal. Tapi saat memelukmu seperti ini, aku jatuh cinta lagi padamu"

Angga memeluk Sisil dengan hangat , setidaknya itu membuat amarah nya sedikit mereda.

"Maafin aku Angga" ucap Sisil dalam hati sewaktu Angga memeluk nya.

FICTION [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang