[×CHAPTER 03×]

200 34 14
                                    

Ding.. Ding.. Ding.. Ding..

"Ha'i, pelajaran biologi hari ini cukup sampai disini. Kita akan lanjutkan minggu depan, dan kalian semua harap belajar dengan benar, karena minggu depan juga akan diadakan quiz." ucap guru biologi kepada siswa dan siswi kelas 11.2, membuat semua yang ada disana terdengar mengeluh akan ucapan guru tersebut. 

Usai guru biologi tadi keluar dari kelas, kini seorang gadis dengan surai [hair color] beranjak dari duduknya sekaligus membawa tasnya tuk keluar kelas. Hingga sebuah suara memanggil dirinya, sontak ia menoleh sejenak menghadap sang empu. 

"[Name]! Kau mau ke gym,latihan?" tanya pemuda dengan rambut jabrik hitam berlist kuning, siapa lagi jika bukan Nishinoya Yuu. 

"Oh.. uhm ya Yuu.. ada apa?" balas [Name] 

"Tidak ada, hanya bertanya sedikit. Ku dengar, tim basket perempuan pelatihnya akan diganti ya?" ujarnya kini dan diberi anggukan oleh [Name]

"Maa.. naa.. diganti oleh cucunya. Maksudku, Osamu jiji digantikan oleh cucunya. Jadi, cucunya yang akan melatih kami." jelas [Name]

"Naruhodo.. tidak beda jauh dengan tim voli putra. Dulu, tim voli putra dilatih oleh Ukai-san, yang pada akhirnya pensiun. Tapi, Takeda-sensei akhirnya memohon kepada cucunya Ukai-san sih.. kalau tim basketmu bagaimana ceritanya bisa diganti pelatihnya?" ucap dan tanya Nishinoya kepada [Name]. 

"Oh, kalau itu Osamu jiji yang menyuruh cucunya sih, itu yang aku dengar langsung dari Osamu jiji." jawabnya kini dan Nishinoya terlihat mengangguk-angguk paham. 

"Souka.. sasuga Osamu-san daa.. Siapa yang bisa menolak permintaan pelatih tersadis seperti dia, bahkan anak-anak tim voli putra saja yang melihat Osamu-san saja sudah tidak berani..." ucapnya membuat [Name] terkekeh pelan

"Maksudmu, penampilannya yang mirip seperti ketua Yakuza ya? naa yuu.." timpal [Name] dan pemuda itu melirik kemudian menghela napas pelan lalu ia tampak menganggukkan kepalanya.

"Ouhh.. Auranya begitu mengerikan, pernah saat aku dan yang lainnya memakai gedung gym tempat voli putri dan basket, itu saja pelatih kami Ukai-san saat meminta ijin sempat ditatap oleh Osamu-san, tatapannya begitu mengerikan sekali, bahkan Asahi-san saja sampai gemetaran. Wahhh kowaaaii.." ucap Nishinoya terdengar panjang lebar.

"Pft- tapi Osamu jiji baik loh dan perhatian sekali, bahkan kami semua sudah dianggap seperti cucu sendiri. Walau latihan kami kadang diberi porsi yang cukup mengerikan juga, tetapi pada akhirnya kami selalu ditraktir hehe.. Ahh- tidak terasa sebentar lagi tim basket putri akan berpisah dengan Osamu jiji.." ucap [Name] terdengar panjang lebar dan Nishinoya tersenyum mendengarnya. 

"Maa.. semoga pelatih barumu tidak beda jauh dengan Osamu-san, naa [Name]. Semangat untuk tim basket putri! Go go go!!" seru Nishinoya terdengar menyemangati [Name] dan gadis itu tersenyum sumringah. 

"Arigatou naa.. Yuu." balasnya dengan senyuman manis dan Nishinoya membalas senyuman tersebut hingga akhirnya mereka berdua berpisah. 

"Nee.. [Name] matta ashita, aku akan latihan dulu. Byee.." ucap Nishinoya kemudian melambaikan tangan lalu pergi menuju ke ruangan ganti tim voli putra. 

"Jaa nee.. Yuu.." balas [Name] yang pada akhirnya gadis itu pun melakukan hal yang sama. Yaitu pergi menuju ke gymnasium untuk latihan sekaligus perpisahan pelatih lama, dan digantikan oleh pelatih baru. 

°×××°

Kini, di dalam ruangan gymnasium terlihat beberapa gadis dengan seragam olahraga tengah meregangkan badan melakukan pelatihan. Ya, mereka adalah tim basket putri dan juga ada anak-anak yim voli putri yang memang tempat mereka jadi satu di gymnasium, dan dipisah oleh tirai net besar untuk membagi lapangannya.

Sortir de l'amour [Ushiwaka × Pembaca] (Hiatus!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang