[×CHAPTER 02×]

275 42 7
                                    

Hari ini, terlihat Ushijima melakukan aktifitas seperti biasa. Walaupun dia dirumah sekalipun, ia akan tetap berlari pagi sebelum ke sekolah. mengelilingi rumah besar milik keluarganya, dan setelahnya ia akan mandi kemudian sarapan dan berangkat ke Shiratorizawa. Wajah datarnya masih saja terlihat jelas dengan dirinya menatap ke depan, Ushijima berlari dengan tenang walau pikirannya tidak terlalu tenang akan kejadian semalam.

Ayahnya tiba-tiba muncul dihadapannya, dan berkata seolah tidak ada masalah sama sekali, padahal jelas sekali ketika dirinya masih SD, ayahnya pergi begitu saja tanpa ada salam perpisahan. Seolah hilang seperti debu yang terkena angin. Dan saat ini, ayahnya kembali hadir dalam kehidupannya juga ibunya. Ushijima tidak membenci ayahnya, hanya saja ia mengabaikan hal tersebut dan berakhir dirinya bermain voli hingga saat ini, itu semua karena ayahnya yang juga pemain voli. Ushijima sangat berterima kasih oleh ayahnya, sudah dikenalkan voli.

Setelah pertemuan semalam dengan ayahnya, dan mereka berdua terlihat banyak mengobrol perihal voli yang selama ini dimainkan oleh Ushijima sejak ia SD hingga saat ini. Kemenangan telah banyak ia peroleh dan juga kekalahan sudah ia dapat. Ushijima menceritakan semua itu kepada ayahnya.

Kini, helaan napas terdengar saat Ushijima menggelengkan kepalanya, deruan napas miliknya ketika berlari mulai terdengar teratur. Ia akhirnya berhenti sejenak setelah melakukan lari paginya, mengusap peluh yang berceceran dari kening dan pelipis. Ushijima pun tampak duduk di sebuah bangku yang ada di taman tersebut. Mengambil sebotol ion yang sudah dibawa kemudian diteguknya.

"PHUAHHH.."

Ushijima merasakan haus yang begitu kentara saat meneguk rakus minuman ionnya. Ia menghela napas sejenak dan menyandarkan punggung tegap kebelakang kursi taman. Tatapan mata yang datar itu mendongak dan menatap langit biru yang tampak cerah di pagi hari ini. Ia mengulum senyum yang sangat tipis, dan lagi-lagi menghela napas.

Setelah cukup tuk istirahat dari lari paginya, pemuda itu beranjak dari kursi dan kembali ke rumah. Tentu saja, ia tak ingin melewatkan sarapan pagi bersama kedua orangtuanya dan neneknya, rasanya hari ini adalah hari dimana Ushijima selalu nantikan. Yaitu, sarapan bersama dengan keluarga yang utuh.

°×××°

Ushijima sudah kembali dari lari paginya, ia pun masuk ke dalam rumah. Tidak lupa pemuda itu melepas sepatu larinya, dan meletakkannya di rak sepatu depan, kemudian ia masuk ke dalam menggunakan sandal rumah.

"Tadaima, Okaa-san... Tou-san... Oba-chan." ucapnya dan pemuda itu berjalan ke dapur, melihat ibunya yang masih sibuk dengan membuat sarapan pagi.

"Okaeri, Wakatoshi-kun. Kau, bersihkan dulu dirimu lalu kita segera sarapan pagi. Hari ini kau harus sekolah bukan?" ucap ibunya dan pemuda itu menatap sang ibu lalu menganggukkan kepalanya tanda ia paham.

Akhirnya, pemuda itu beranjak dari sana menuju kamarnya tuk membersihkan diri. Sampai di kamar dirinya mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi yang terletak di sebelah kamarnya. Melepas semua pakaian yang ia kenakan untuk jogging tadi, Ushijima segera mengguyur tubuhnya lalu menyabuninya. Usainya ia pun berendam sejenak dan wajahnya menatap langit-langit kamar mandi, hingga sebuah ketukan pintu kamar mandi membuat Ushijima tersadar dari lamunannya sejenak.

"Wakatoshi-kun, sarapan sudah siap. Ayo segera bergegas, jangan membuat yang lain menunggumu, atau kau akan terlambat ke sekolah." ucap seorang wanita yang dapat diketahui itu suara ibunya.

"Ha'i." balas pemuda itu dan beranjak dari bathub, lalu membersihkan diri kemudian memakai handuk. Tak lama, Ushijima keluar dari kamar mandi, berjalan ke kamar serta segera berganti menggunakan seragam siswa Shiratorizawa. Selesai memakai seragam, pemuda itu mengambil tas dan keluar dari kamar menuju ke ruang makan. Sampai disana ia melihat kedua orangtuanya serta neneknya sudah menunggu.

Sortir de l'amour [Ushiwaka × Pembaca] (Hiatus!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang