Miracle Eart

bulan

Natha bulan fahindri gadis manis yang akrab di pangil bulan itu memiliki kemampuan berfikir diatas rata rata teman sebayanya mungkin saking pinternya terkadang otaknya aga miring dikit,ahli dalam bermain musik dan senang dalam berkarya.
"Pagi mimom"ucap bulan sambil melesat dari tangga dengan cara yang cukup extrim untuk di contoh anak di bawah 5 bulan
"BULAN!!!!!"teriak mimom dari meja makan,bulan tak menghiraukan teriakan mimomnya dan lansung mendaratkan bibir manisnya di pipi sang mimom yang nyatanya sedang marah terhadap putri bungsunya yang menuruni tangga dengan cara merosot dari lantai dua ke meja makan
"Mimom jangan marah nanti cantiknya ilang loh" goda bulan pada mimomnya
"Lagian kamu ini gadis apa Tarzan sih? Ko hobbynya merosot gitu?" Dengus mimom kesal sambil menyubit pipi anaknya yang begitu manis
"Kalau aku Tarzan mimom juga Tarzan dong!"balasnya tak mau kalah
"Dasar bulan"
"Dasar mimom"
"Seleketep kamu"
"Prikitiw"
Kini meja makan telah penuh dengan tawa dan canda sang mimom dan bulan yang dari tadi tak henti untuk saling tertawa
"Yaudah mom aku mau sekolah dulu takut nanti telat"ucapnya sambil lari dan meraih skearboard yang terletak di ruang tamu
"Ati ati jangan sampe nungsep di selokan kamu ya" teriak mimom dari dalam,bulan hanya bisa tersenyum sambil sesekali mendorong papan sekearboardnya melaju lebih kencang ke arah luar perumahan
"Pagi bapak satpam" sapa bulan sambil meletakan jari tangan yang di lipat ke atas alis tanda hormat
"Eh bulan ko masih ada sih di pagi hari"balas bapak satpam sambil tersenyum
"Kan bulan akan selalu menerangi kapanpun di mana pun" kini papan skearboard bulan mulai melewati pejalan kaki,dengan lihay bulan membelok dan menggoyangkan papannya ke arah kiri dan kanan sambil sesekali menjaga keseimbangan.
Ya memang sudah jadi kebiasaan bulan untuk pergi ke sekolah mengunakan papan kesayangannya,bukan karena dia  tidak bisa naik motor atau mobil, tapi karena ga mau kena macet terus males parkir.