Setelah Lulus dari SMA Dilan dan Milea harus mengucapkan selamat tinggal, karena Setelah Reuni Akbar tahun angkatan 90'91 Milea dan Dilan tidak pernah bertemu kembali. Beberapa tahun berlalu, Tuhan berkehendak, Milea dan Dilan di pertemukan kembali...
Sebelum di mulai yuk mimin mau nunjukin sesuatu klik link di bawah ini ya
https://youtu.be/ouN5tdMrUCg
Atau buka video pada sampul episode ini. Cerita ini aku buat/ ngarang dan hanya menambahkan sedikit adegan dari film Dilan. Oke tanpa basa basi lagi mari kita mulai cerita nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jakarta 7 April 2003
Bandung, 22 Desember 1990 adalah hari yang paling istimewa dalam hidupku, hari dimana aku tidak melupakannya dikarenakan aku telah resmi menjadi kekasih yang aku cintai yaitu Milea Adnan Hussain, Warung Bieem adalah tempat sejarah yang aku miliki dikarenakan aku menulis ikrar proklamasi kebersamaanku dengan dia dan menandatangani diatas materai. Milea sangat berbeda sekali dengan yang lain, ia mempunyai sifat yang sangat unik yaitu tidak ingin sekali aku menghilang dari pandangan dia, namun yang paling aneh adalah ia sangat benci jika aku menjadi ketua panglima tempur karena ia sangat takut sekali jika aku terluka, hehehe dan itu juga termasuk sifat uniknya dia yaitu kekhawatiran yang sangat tinggi, Hari demi hari aku lewati bersama Sampai tahun 1991. Pada tahun 1991, aku benci satu hari pada tahun tersebut yang dimana aku kehilangan sahabatku yaitu Akew, ia meninggal karena di keroyok, Milea mengira bahwa gang motorlah pelakunya, padahal tidak. Suatu malam aku bermain di rumah Burhan dan membahas kematian Akew, beberapa saat kemudian rumah Burhan didatengin oleh polisi, polisi meminta Burhan untuk ke kantor polisi dan memintai keterangan, akupun juga ikut, pada saat di kantor polisi ayahku datang dan memberiku hukuman yaitu tidak boleh pulang, maka akupun tidur di rumah Burhan. Keesokan harinya aku dikejutkan dengan kedatangan Milea, ia menampar aku dan berkata "Kita putus" aku sangat kaget dan aku bertanya "kenapa Lia?" Ia pun hanya terdiam dan pergi, aku lari mengejar nya dan mengantarkan dia pulang, aku tidak percaya kalau dia berbicara seperti itu. -Dilan
Yogyakarta 14 Februari 1999,
"Weh Bro, Bengong mulu, lu lagi liatin apa sih". Seru Ardi
"Gw lagi ngeliatin orang mesraan tuh". Jawab Dilan
"Oh, ya udah lah ga usah di liatin, apa jangan jangan lu gamon ya Ama mantan lu, siapa tuh gw lupa namanya". Kata Ardi
"Milea, maksud lu?". Jawab Dilan
"Nah iya itu, udah lah bro ga usah di pikirin, gini aja deh, kalo dia memang jodoh lu ga mungkin donk Lu berpisah sama dia, mungkin Allah punya rencana lain buat lu, jadi santai aja". Ucap Ardi.
"Bener juga kata lu, makasih ye". Jawab Dilan.
"Iye sama sama, ya udah ikut gw yuk". Ajak Ardi
"Kemana?". Tanya Dilan
"Nongkrong lah Ama temen kampus, sekalian tenangin diri lo". Ucap Ardi
"Oke, deh". Jawab Dilan
Aku dan Ardi berangkat menggunakan motor, Ardi ini adalah temen kampus plus temen deketku, dia ini orang nya perhatian, baik dan sopan, sesampainya di tempat tujuan aku di traktir makan di suatu restoran oleh Ardi, tidak aku saja yang di traktir, temen kampusku seperti Andre, Ali dan Fazli juga di traktir olehnya