Bandung 1991
"Udah tidak terasa ya kalian sudah lulus". Kata Bi Eem
"Iya, nih". Kata Wati
"Warung Bibi jadi sepi donk". Seru Bi Eem
"Tar jadi tempat kenangan, apa lagi tempat spesial buat Lia, ye ga". Ucap Wati
"Hehehehe, bisa aja". Jawab Milea
"Iya lah, kan tempat jadiannya nak Lia dengan dilan". Kata Bi Eem dengan ketawa
"Ih, apaan sih bi". Jawab Milea senyum senyum sendiri
"Ya, sudah kalian ngobrol saja dulu, bibi pengen ke dalam". Kata Bi Eem
Bi Eem meninggalkan Milea dan Wati
"Lia, lu kenapa sih kok tadi selama acara diem aja, ada masalah?". Tanya Wati
"Ga kok, ga ada". Jawab Milea
"Jangan bohong!, cerita aja elah ga usah malu, gw kan temen lu". Seru Wati
"Hmm, baiklah". Jawab Milea
"Nah gitu donk". Kata Wati
"Sebenarnya aku belum bisa lupain Dilan, aku ga bisa mutusin dia, karena aku masih sayang sama dia". Ucap Milea
"Terus kenapa kamu putusin dia?". Tanya Wati
"Waktu itu emosiku tidak bisa di kontrol". Ucap Milea dengan menangis
"Oh, sudah Milea jangan menangis, tenangin diri kamu, kamu harus yakin pasti kamu bisa lupain dia". Kata Wati sambil menenangkan Milea
"Terima kasih ya wat". Seru Milea
"Ya sama sama, sudah jangan menangis, oh ya aku mau nanya rencananya kamu kuliah dimana? ". Kata Wati
"Rencananya aku mau kuliah di Jakarta, kalau kamu wat?". Jawab Milea
"Belum tau, mau kuliah dimana". Ucap Wati
"Oh, semoga bisa kuliah bareng aku ya!". Kata Milea
"Aamiin, doain aja ya". Jawab Wati
Beberapa jam kemudian Wati pulang di jemput oleh ayahnya dan Milea pulang sendirian. Awan putih berubah menjadi gelap, beberapa saat kemudian turun lah hujan, Milea kehujanan dan mencari tempat teduh. Sekian lamanya mencari tempat teduh akhirnya ia berteduh di halte
"Dulu disaat seperti ini, biasanya ada yang menemaniku, aku dengan dia bercanda dan tertawa di atas motor tua, aku memeluk dia selama perjalanan, dan sekarang tidak, orang itu sudah pergi dalam pandanganku,". Ucap Milea dalam hati
"Milea, bilang sama aku, jika ada seseorang yang menyakitimu, maka orang itu harus pergi dari muka bumi, jika orang itu adalah aku maka akupun harus hilang dari muka bumi ini" -Dilan
"Dilan kamu dimana?, aku rindu Dilan". Kata Milea
Hujan mulai reda, Milea lari menuju rumah, pada saat berjalan, Milea bertemu dengan preman dan preman itu menggodai Milea, ia menjerit meminta tolong tetapi tidak ada yang mendengarnya. Tiba tiba ada seseorang lelaki berjaket biru turun dari motornya dan menghajar preman tersebut. Ketika preman itu berhasil di kalahkan, laki laki tersebut menoleh ke belakang, Milea sangat terkejut ternyata yang menolongnya itu adalah Dilan
"Kamu baik saja-saja kan Milea?" Tanya Dilan
"Aku baik-baik saja". Jawab Milea
"Alhamdulillah, mau aku anter pulang?". Jawab Dilan
"Mau, tapi tidak apa apa nih, aku takut pacar kamu marah Dilan". Jawab Milea
Dilan hanya terdiam saja, dan berkata "Tidak apa apa kok, pacarku lagi keluar kota".
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓕𝓵𝓪𝓼𝓱𝓫𝓪𝓬𝓴 : 𝓢𝓾𝓪𝓻𝓪 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓓𝓲𝓵𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓷 𝓜𝓲𝓵𝓮𝓪
RomanceSetelah Lulus dari SMA Dilan dan Milea harus mengucapkan selamat tinggal, karena Setelah Reuni Akbar tahun angkatan 90'91 Milea dan Dilan tidak pernah bertemu kembali. Beberapa tahun berlalu, Tuhan berkehendak, Milea dan Dilan di pertemukan kembali...