chapter 4

131K 919 13
                                    

Bibir Dinda dan Tama terus berpagutan hingga direbahkannya tubuh Dinda diatas kasur, jantung mereka berdegup kencang.
Posisi Tama menindih tubuh Dinda
Dinda ingin menghentikan ciuman mereka tapi ia sendiri ingin menikmati, rasanya geli dan ia tidak menggunakan bra

**tring tring.. tring tring

Suara telpon dari hp Tama, membuyarkan nafsu nafsu kedua insan itu

Ciuman itu berhenti, Tama bangun dari dekapan Dinda, ia menatap mata Dinda

Dinda "angkat sana telponnya.. ngapain liatin gue?"

Tama mengecup kening Dinda, kemudian ia bergegas mengampil telpon genggamnya

Tama "iya?"

Perasaan Dinda kini terasa di aduk aduk, ia menyukai kecupan terakhir Tama dikeningnya, Dinda memegang dadanya ia merasa gugup
Saat Tama sedang berbincang di telpon dengan Wira, Dinda terbangun dari kasurnya dan melangkah menuju Tama yang membelakanginya.

Dinda memeluk Tama, dilingkarkan tangannya dipinggang Tama, Tama terkejut ia pun menggenggam tangan Dinda dan tubuhnya mulai berbalik mereka saling berpelukan.
Dinda menenggelamkan wajahnya didada Tama, Tama mengelus kepala Dinda, dipeluknya Tama kuat kuat.

Tama "ntar gue kerumah lo deh, udah dulu ya" tanpa menunggu jawaban Wira, Tama pun mematikan telponnya.

Dinda melihat wajah Tama, seseorang yang sedang ia peluk kemudian Dinda merasa malu ia pun berlari ke kasur dan menutup tubuhnya dengan selimut, Tama tertawa kecil dan mengejarnya ke kasur

Tama "hey.." ujar nya sembari meraba Dinda yang berada didalam selimut

Dinda "aahh malu.. haha geliii ahhh" ujarnya sembari tertawa tak karuan

Tama mulai mengendus dibagian kepala Dinda dan perlahan di bukanya selimut itu, dikecupnya perlahan bibir Dinda

Dinda berbalik dan mengalungkan tangannya di leher Tama

.
.
.
.

Ayooo vote dan komentarrrr, makin banyak komentar aku akan semakin cepat update eps terbaru 💕

Sedikit SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang