chapter 3

144K 922 22
                                    

Tama "lo mau nggak jadi cewek gue?"

Dinda "nggak.."

Tama "nggak bisa nolak maksudnya?"

Dinda "nggak semudah itu oncom!" Sembari mnampar lembut wajah tama

Tama menggenggam tangan Dinda

Kemudian Dinda beranjak dari tempat duduknya, ia berdiri untuk mengambil minuman Tama melepaskan genggamannya.
Dinda yang berdiri mebelakangi Tama, membuat teh tiba tiba ada tubuh yang hangan melekat pada punggungnya, ada tangan mengikat di pinggangnya

Dinda "Tam.."

Tama "iya temen din.. apa salahnya kita seneng seneng?"

Dinda "ya malu tapi.. jangan begini"

Tama "Din gue pengen"

Dinda "nggak tam.. keperawanan gue hanya untuk ketika gue nikah!" Jawabnya

Sementara nafas Tama sudah memburu di leher Dinda

Tama "nggak din.. gua nggak sejahat itu.. gua cuma pengen pelukan sama lo"

Tangan Tama mulai melemas, tubuh Dinda berbalik, ia memeluk Tama
Tama membungkukan badannya memeluk manja Dinda disandarkan wajahnya di leher Dinda

Dinda "huu manjaa"

Tama "aahh.."

Tama mencium dagu Dinda dan bibir mereka bertemu
Mereka mulai melangkah perlahan menuju kasur sambil berpelukan dan ciuman, baru beberapa langkah digendongnya Dinda dengan posisi pelukan

Direbahkannya Dinda dikasur..

.
.
.
.

Komentar ya kalau mau dilanjut 💋

Sedikit SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang