3

47 7 1
                                    

Semoga pembaca yang baik hatibtak lupa untuk klik vote ~



Dering ponsel mengusik ku kembali, sudah 3 orang malam ini yang menelpon ku, jangan bilang kali ini juga menanyakan keadaan Jihoon, lelah menjawabnya.


Ku lihat sekilas layar ponsel menampilkan foto ku sedang mencubit hidung seseorang. Jeonghan Oppa.


Mata ku membulat, takut ia tahu Jihoon disini, namun dengannya yang menelpon ku di larut malam ini, sepertinya ia tahu sedang ada Jihoon di kediaman ku. Aku tak akan bisa membohonginya.



"Ne Oppa" sapa ku


"Kau baik baik saja?" Tanyanya, seperti pertanyaan wajib setelah mendengar suaraku menyapanya di telpon.



"Ne, aku baik baik saja, Kau menyempatkan menelpon ku?, bukannya kau sedang di pesta Mingyu?" Tanya ku lagi, Mingyu mengadakan pesta besar besaran karena ia baru saja membeli salah satu gedung mewah di Gangnam.




"Aku bertemu Wonwoo, dan ia menceritakannya"




"Kau tidak marah?" Tanya ku memastikan, ia tersinggung atau tidak. Karena terbilang kami pasangan baru. Ia pasti sangat khawatir karena Jihoon pernah mengisi masa lalu ku, dan kali ini Jihoon berada di kediaman ku semalaman. Pacar mana yang tidak khawatir.




"Pastinya aku khawatir, apalagi itu Jihoon"




"Serahkan pada ku Oppa, aku bisa mengatasinya, dan aku tak akan jatuh padanya untuk kesekian kali. Cukup kau"





"Apa aku bisa memegang kata kata mu?"




"Bisa!, percaya pada ku"



"Kau pasti tak bisa tidur?"
Lelaki ini yang selalu mengerti ku, namun aku sangat terlambat menyadarinya.



"Aku lebih nyaman tidak tidur jika disekitarnya" jawab ku,

Kini aku keluar rumah, duduk di kursi halaman, melihat bintang yang hanya nampak beberapa karena tertutup awan mendung.



"Tidur di apart ku, ku jemput?"



"Tidak usah, beberapa jam lagi ia akan segera bangun, biarkan aku menyelesaikannya Oppa"




"Kau masih saja keras kepala"



"Oppa, nikmati pestamu, jangan terlalu memikirkan ku, percaya pada ku"



"Baiklah, Saranghae"


"Nado Saranghae Oppa"



-------

Kejadian hujan membuat tangan ku aktif, beberapa tulisan tercipta di lembaran lembaran kertas yang kini berserakan di studio.

Jihoon sibuk dengan promosinya, dan aku tak begitu memperdulikannya, ia memberikan ku banyak pesan seminggu ini setelah kejadian itu, dan aku mengabaikannya.


Aku tak perlu berhubungan terlalu sering dengannya, bisa bisa fokusnya dalam promosi terpecah, dan itu tak bisa.




Suatu pesan masuk, salah satu member meberikan ku pesan singkat, ucapan terimakasih yang begitu terlambat.

-Wonwoo

Terimakasih, Hana ya, kau terbaik, karena mu kami bisa seperti ini, tropi ini untuk mu! Apa kau melihat kami?, kami mendapatkan Tropi pertama!, berkat kerja keras mu!!



O N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang