Aku sangat terkejut mendengar ucapan itu, aku terlihat terdiam sejenak kemudian pengawal kerajaan menghampiriku
"Gisele, berlari mengitari taman sebanyak 20 kali."
APA? Aku masih terkejut, benar benar terkejut. Karena menurut ku aku tidak melakukan hal itu. Aku masih terdiam, kemudian ku tatap orang itu, Pangeran Theodore.
Brengsek, dia menyunggingkan bibirnya. Dia terlihat seperti mengejekku benar benar brengsek.
Aku meninggalkan barisanku dengan dengusan kasar.♚♛
(THEODORE POV.)
Entah mengapa begitu aku melihat wajahnya secara langsung hari ini, aku langsung merasa tertarik? ini aneh, tapi entah lah. Aku benar benar sangat puas melihat dia begitu kesal kepadaku.
Caius menyenggol lenganku dan berbisik "Aku tidak melihatnya melotot kepadamu." Aku hanya menyunggingkan senyumku.
"Jadi kalian adalah pengawal para putri dan pangeran di kerajaan. Beberapa dari kalian akan di bagi menjadi beberapa kelompok untuk menjadi pengawal pangeran Theo, Caius dan putri Oretha yang berhalangan hadir hari ini." Aku dan Caius hanya mengganguk kan kepala.
"Calvin dan Shawn akan menjadi pengawal pangeran Theo. Russel dan Tobias akan menjadi pengawal pangeran Caius, Gisele dan Freux akan menjadi pengawal putri Oretha. "
Setelah pemilihan itu, aku beranjak meninggalkan asrama pengawal. Aku berniat akan pergi ke kota untuk ke diskotik, terhitung sudah sangat lama sekali aku tidak ke pusat kota. Baru beberapa langkah, aku bertemu dengan pengawal berponi tadi. Dia menyapa Caius dengan senyuman- tunggu? apa dia mengabaikan ku?
"Dia cantik dan sedikit ekhm, beringas?" Aku tertawa mendengar ucapan Kai, ya aku memanggil Caius dengan nama Kai.
"Hari ini aku akan pergi ke pusat kota seperti biasanya."
"Mencari penghibur? kau tidak berniat menjadi sepertiku? memiliki seorang kekasih." Aku terkekeh kemudian berpamitan untuk kembali ke kamar
"Setidaknya carilah seorang kekasih, pangeran." Teriak Caius dari kejauhan, aku hanya melambaikan tanganku.
♚♛
Roma 7PM
Roma terlihat ramai seperti biasanya, apa karena malam ini malam minggu? entahlah. Pangeran Theodore terlihat mengendarai BMW edisi I8 dengan santai sembari mendengarkan beberapa lagu di radio.Ngomong ngomong, bagaimana Theo bisa kabur dari kerajaan? Yap, berkat bantuan tangan kananya, Feredic. Feredic berkata kepada pengawal kerajaan bahwa pangeran ada jadwal meeting dengan beberapa perusahaan di pusat kota, dan disinilah ia sekarang, diskotik.
"Sean, lama tidak berjumpa? Bisnis huh?"
Sean terlihat senyum. "Ya, dan itu memuakan. Beri aku The Winston Cocktail."
Sean, si lelaki berkacamata dan bertopi. Sean adalah nama samaran Theodore saat ia pergi di tempat seperti ini, ia tidak ingin merusak citra ia dan keluarganya.
"Cocktail sebelas ribu euro untuk lelaki kesepian dan kaya."
"Terimakasih, Lucio brengsek."
♚♛
Roma 6PM
"Mengapa dia selalu meeting di waktu malam dan pulang di waktu pagi?" Aledric terlihat bertanya tanya dengan dirinya sendiri."Selamat petang yang mulia Raja."
"Ya, selamat petang Frans dan Gisele. Ngomong ngomong aku ingin memberimu sebuah misi rahasia, hanya kau Frans dan aku yang tau."
Gisele terkejut, pasalnya Frans-pengawal raja- memanggilnya karena raja ingin bertemu denganya. Gisele terlihat antusian mengenai misi tersebut.
"Feredric berkata kepadaku bahwa Theo akan bertemu dengan klien pukul 7 nanti. Dan aku ingin kau memata matai dia dengan siapa bertemu dan dimana."
Gisele terlihat terkejut-lagi. Dia sedang berfikir bagaimana caranya? dia tidak pernah berlatih menjadi seorang mata mata sebelumnya.
"Baik yang mulia raja."
"Bermainlah dengan aman, Gisele."
Gisele terlihat mengangguk angguk, dan ia memutuskan untuk undur diri dan segera mencari si Pangeran-brengsek-Theodore.
"Gisele, pastikan ia tidak bercinta dengan pelacur."
♚♛
Roma 7PM
Kerajaan terlihat sepi, tidak seramai di pagi hari. Ratu Oretha sedang berjalan menyusuri lorong dan di ikuti oleh beberapa dayangnya, lalu ia masuk ke dalam kamar putri Galeia."Pastikan semuanya bersih dari debu, dia alergi."
"Baik yang mulia ratu."
Oretha terlihat dengan mood yang baik malam ini, karena putri semata wayangnya akan pulang dari Vancouver.
Galeia menempuh sekolahnya disana selama 9 tahun, dan Oretha meminta kepada raja untuk memulangkan Galeia dan menyekolahkan disini. Besok, putrinya akan pulang. Sudah 1 tahun ia tidak bertemu dengan Galeia, ia sangat sangat merindukan putri kecilnya itu.
Oretha pergi meninggalkan kamar putrinya, ia berjalan sendiri menyusuri lorong. Namun, beberapa langkah ia berhenti di depan pintu kamar Theo. Ia terlihat menerawang masa lalunya, dulu ia sering sekali memasuki kamar itu secara diam diam dan bergelut manja hingga pagi, kamudian di pagi hari ia akan keluar dengan mengendap endap. Oretha menghembuskan nafasnya kasar-
"Apa yang kau lihat di depan pintu itu?"
----------
Maaf segini dulu, susah bener update lewat hp huhuhu😭😭