Brukk
Cupp
Shae membulatkan matanya.
Aksa yang tidak sengaja menabrak Shae yang sedang membawa beberapa tumpukan buku itu terjatuh dengan posisi yang bisa dikatakan sangat intim. Terlebih dengan sebuah benda kenyal menempel di bibirnya.Syok. Itu yang ia rasakan saat ini.
Masih dengan posisi sama tidak ada pergerakan dari kedua-nya . Shae yang masih membulatkan mata-nya masih loading lebih tepatnya.
Aksa yang entah kenapa juga tidak ingin bergerak sedikitpun. Dengan tangan-nya yang masih melingkar di kedua pinggang Shae. Seperti memeluk dengan mata yang masih menatap Shae. Hingga kedipan kesadaran membuat Shae langsung menjerit dan segera bergerak untuk berdiri.
Seakan lupa kalau bibirnya yang semlehoy ini udah gak perawan lagi. "Lo!"teriak Shae dengan menunjuk Aksa.
Aksa yang juga shok terlebih teriakan Shae membuatnya langsung berdiri. Lalu segera meminta maaf. "Maaf saya senga- eh gak sengaja maksudnya."ucap Aksa sambil menggaruk belakang kepala-nya.
Mereka semua tidak tau bahwa kejadian tabrakan ber-unjung ciuman ini disaksikan oleh Bian si mulut omes persis lendir belut yang sedang melakukan aksi kejar-kejaran dengan Aksa yang membuat terjadinya tragedi tabrakan berujung ciuman ini.
Belum lagi Bian yang diam terpaku menatap kedua-nya dengan mulut yang terbuka lebar Persis banget kayak kembaran-nya di kebun binatang. Si mulut besar mangap kudanil.
Lalu semenit kemudian si Bisul mangap kudanil Bian ini berteriak yang membuat seluruh pasang mata melihat, menghampiri dan mengerumuni ketiganya.
"DEMI GUE YANG GOBLOKNYA NATURAL. AKSA LO CIUM SHAE! SHAE BIBIR LO UDAH SOLD OUT DONG!"teriak Bian dengan tak tahu malunya. Gila bian memang gila. Disaat seperti ini dia malah membuat semakin rumyam.
Para siswa-siswi yang mendengar penuturan Bian barusan langsung heboh. Semuanya langsung menyampaikan pendapat,kritikan dan dukungan masing-masing.
"Astaga aksa bibirnya udah gak ting ting!"
"Huaa! udah sold out bibir doi."
"Gabisa! Gabisa! gue gak terima!"
"Shae cabe bener2 ya."
"Dasar murahan anjing Shae ingin ku tonjok tonjok muka kau!"
"Yaampun akhirnya. Ku kira kak Aksa gay. Eh ternyata bisa cium cewek juga. Gas kak!"Hinaan dan bisikan mulai terjadi semua itu tak luput dari pendengaran Shae.
Tangan Shae terkepal mukanya merah matanya melotot nafasnya naik turun. Fix ini jelmaan ikan piranha. Asli sampe keluar asep tu telinga.
"BANGSAT LO! AH ANJING,BADAK BABI MONYET. GUE BENCI LO." teriak shae murka. Ia langsung pergi, dengan sengaja menubruk pundak Aksa tapi sebelum itu ia berhenti tepat disamping Aksa lalu nenginjak kakinya dengan sekuat tenaga dalam. Melupakan buku-buku yang ia ambil dari perpustakaan. Biarlah nanti dia akan menyuruh Yana untuk mengambilnya. Shae sedang ingin makan orang sekarang.
"Arghhh sakit asu!" nah kalau udah kesel atau marah gini
Aksa akan mengeluarkan jurus ngumpat-mengumpatnya. Bian yang sudah ketawa ngekek ditempat. Lalu segera menghampiri Aksa."Gimana rasanya? Sakitt uhh pasti nikmatkan. Yg nginjek cewek semok impian lo. Bwahahahaha."ejek Bian. Emang ni Bian kampret banget asli.
"Diam! Kilatan dari mata serta tatapan tajam langsung mengarah ke Bian. Bian hanya cengegesan. "Hehe ampun kembarannya tikus werok. Ucap nya lalu segera berlari sebelum Aksa menjadikannya cilok goreng.
Para siswa-siswi yang masih berbisik-bisik sambil menatap Aksa langsung kicep setelah mendapat semprotan Si Ganteng Pebaku. Alias si Ganteng pengguna Bahasa Baku.
"Kenapa liatin saya!"semprotnya kepada siswa-siswa yang menatap-nya dengan bisikan-bisikan tak mengenakan telinga,mata dan hati tentunya.
Mereka semua langsung diam dan segera bubar. Pergi meninggalkan Aksa yang menatap iba kaki-nya.
"Sumpah sakit banget anjing."umpat Aksa sambil mengelus-elus kaki-nya.
***
Shae menutup pintu kelas dengan membanting-nya. Membuat anak-anak kelas kaget dibuat-nya.
"Anjing!"
"Eh pentol! kaget gue."
"Astagfirullah!
"CILOK GUE!"
Brakk.
Duduk ke tempat duduk dengan wajah merah dan nafas yang tak teratur. Membuat Shae terlihat menyeramkan sekaligus imut di mata teman-teman-nya.
Yanna yang masih kaget langsung menghampiri Shae. "Lo kenapa dah. Dateng-dateng kek banteng liat daleman biduan. Ngegas aja."tanya Yanna sambil merangkul Shae menenangkan.
Shae diam.
1 detik
2 detik
3 detik
"HUAAAA!! YANAAA BIBIR GUE HUAAAA!!"teriakan Shae kembali membuat seisi kelas kaget dan menatap Shae dengan heran.
Yanna yang juga kaget langsung membekap mulut Shae dengan tangan-nya. "Sssttt! Lu kenapa sih anjir, bibir lo kenapa? Melepuh gara-gara makan Cilok Cik Siti?"
"HUAAAA, GUE GA TERIMA BIBIR GUE YANN HUAAA."Shae masih menangis lalu tiba berhenti menangis. Menatap Yanna yang menaikan alis-nya bingung.
"Liat aja, gue bakal balas dendam ke Aksa."ujar Shae sambil meninju-ninju di udara.
"Hah. Tunggu-tunggu, jangan bilang lo sama Aksa ci-u."Shae langsung membekap mulut Yanna.
"Ssstt diem yan. Jan keras-keras bego."ucap Shae sambil memelototkan mata-nya. Yanna langsung melepaskan bekapan-nya.
"Jadi?"
Shae memutar bola mata-nya malas. "Iya, tapi Aksa nabrak gue jadinya ya gitu."jawab Shae langsung menenggelamkan wajahnya di meja.
"Wait, asli-asli ini Hot News banget gila!"
Shae menyingkirkan sedikit rambut-nya menatap Yanna. "Udahlah, lu mending ke koridor bawah, deket ruang batik. Lu ambil buku² yang tadi gue ambil sebelum tabrakan sama Aksa. Emosi gue kalo kesana lagi."
Yanna berdecih. "Iya-iya gue ambil, lo sih pake ciuman segala."
"YANNA! AWAS YA LO!"teriak Shae dengan yang sudah terbirit-birit lari keluar.
***
A/n : Bibir Shae udah gak tingting nih. Bian sama Yanna ember banget mulutnya minta di blender
Satu kata buat Aksa?
Satu kata buat Shae?
Satu kata buat Bian dan Yanna?
Pencet bintang dibawah dapat Aksa coba aja
KAMU SEDANG MEMBACA
~ AKAE ~ •Eunkook•
Подростковая литератураAksa salah satu spesies kaku masa kini. Penggunaan bahasa baku masih ia terapkan di kehidupan zaman sekarang. Laki-laki yang mempesona,baik dan bersih hatinya. Itulah arti nama-nya Aksa Delvin Arion. Shae gak tau kalau kedatangan-nya sebagai murid...