Berbeda dengan Shae yang ngamuk macam banteng liat daleman perawan seperti kata Yanna.
Aksa malah senyum-senyum sendiri sambil mengingat kejadian beberapa menit lalu. Kalau dipikir-pikir ini juga merupakan first kiss bagi seorang Pebaku.
Aksa pengen ketawa aja liat wajah Shae yang melotot waktu mereka tabrakan. Kalau dipikir-pikir Shae lucu juga.
Menoleh ke belakang. Menatap Shae yang sedang bersendau gurau dengan Yanna. Tanpa sadar Aksa sudah tersenyum tipis sedari tadi.
Gila liat Shae ketawa gitu kok bikin jantung Aksa berdetak lebih cepat." Jantung sialan, kok malah dugem-dugem sih. Udah tau dugem dosa."batinnya.
***
Shae membuang nafasnya kasar. Ditengah pembelajaran terumit di dunia, yakni matematika. Shae menatap malas ke arah papan tulis yang sudah dicoret-coret berbagai rumus oleh sang guru killer.
Jika mata Shae fokus dengan papan tulis itu, berbeda lagi dengan Yanna yang sudah tertidur pulas dengan mulut terbuka menghadap dirinya. Jangan lupakan hatinya yang terus saja menggerutu menghujat guru itu.
"Hujat dosa gak sih, sepet banget mata gue yaallah."batin Shae.
"Arghhh!"teriak Shae sambil membanting pulpennya kesal.
"SHAE!"panggil Bu Mimi mendengar teriakan Shae.
"Mampus."
"I-iya Bu."jawab Shae gugup.
"Kenapa teriak-teriak di jam pelajaran saya! Keluar kamu saya gasuka murid yang berisik di kelas saya."ucap Bu Mimi telak.
Shae melirik Yanna sekilas. "Baik Bu." ucapnya lalu berjalan keluar dari kelas.
Shae memutuskan untuk pergi ke kantin saja. Berjalan di koridor sekolah yang nampak sepi karena sekarang masih memasuki jam pelajaran.
Kakinya melangkah cantik berjalan menuju kantin. Mencari tempat duduk agak kebelakang, menoleh ke kanan dan ke kiri melirik kearah lapangan yang ternyata tengah dipakai untuk pelajaran olahraga kakak kelas nya.
Menelungkup kan kepala nya di meja sambil menatap kearah lapangan tiba-tiba ada seseorang yang duduk disebelah Shae membuat nya kaget dan terbangun.
"hai!"sapa seorang cowo dengan wajah cantik. Tidak tapi memang cantik. Mata nya sipit wajah nya seperti anime.
"E-eh h-hai."jawab Shae terbata. Maklum Shae agak syok liat wajahnya. Jika begini Shae mulai meragukan gender nya.
Si cowok itu terkekeh pelan. "Gue boleh duduk sini kan. Santai aja gue cuma mau nemenin lo. Eh iya kenalin gue Theodorik panggil aja kak Theo."kata cowo itu sambil menjulurkan tangan nya dan tersenyum manis.
Shae menjabat tangan cowok itu. "G-gue Shae kak. Salam kenal."ujar Shae kikuk dengan malu-malu menjabat tangan kakak kelasnya yang wow emejing tangan nya putih sekali bestie.
"Gue rasa ini belum istirahat dan kenapa lo udah dikantin aja? Bentar, gue tebak pasti lo diusir dari kelas?"tanya Theo yang pasti nya seratus persen benar.
"Iya kak, tau aja."jawab Shae singkat.
"Btw nih gue belum pernah liat lo sebelum nya, lo murid baru right?"tanya Theo lagi yang bisa dijawab anggukan oleh Shae yang kembali menatap kearah lapangan walau agak terhalang tubuh Kak Theo.
"hmm gitu."jawab Theo sambil menatap Shae dari samping.
"Lo lucu, udah punya pacar belum."tanya Theo tiba-tiba yang buat Shae tersedak air liur nya sendiri. Ini kakak kelas nya gak pake assalamualaikum dulu nanya nya.
"H-hah."menatap kaget kakak kelas nya satu ini.
Theo menahan tawanya. "Lo lucu banget sumpah hahaha, gue bercanda kok."ucap Theo sambil mengusap rambut Shae yang bikin Shae tersenyum kikuk sambil melirik tangan Kak Theo yang mengusap rambut kepala nya.
"Eh hp gue dimana ya tadi, boleh pinjem hp lo gak buat nelfon hp gue tadi perasaan gue taruh sini deh."ujar Theo kebingungan mencari di depan meja.
Shae menatap Theo aneh. Ia mengulurkan hp-nya. Yang tentunya diterima Theo dengan cepat.
Jamet kudasi jamet kudasi...
Benda itu bergetar di saku celana nya. "Astaga gue lupa ternyata disini, hehe maklum ya gue suka pikun."jawab Theo cengegesan sambil mengambil hp nya menghidupkannya dan tertera nomor telpon cewe didepannya. Lalu buru" memasukkan kembali di saku celana.
Shae cuma bisa meringis ngeliat kelakuan aneh kakak kelas nya ini.
"DUH LUPA LAGI! Gue kan disuruh ambil pesanan baksonya Bu Ida."Theo menepuk jidat nya. "Em Shae gue duluan ya ntar kapan"kita nongki bareng oke!"ujar Theo terburu-buru mengambil pesanan bakso dan pergi dari kantin.
Shae cuma bisa geleng-geleng liat tingkah nya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
~ AKAE ~ •Eunkook•
Ficção AdolescenteAksa salah satu spesies kaku masa kini. Penggunaan bahasa baku masih ia terapkan di kehidupan zaman sekarang. Laki-laki yang mempesona,baik dan bersih hatinya. Itulah arti nama-nya Aksa Delvin Arion. Shae gak tau kalau kedatangan-nya sebagai murid...