04. Didi Mencintai Seseorang

242 35 1
                                    

2015








"Gege, kapan kau pulang?"

Suasana rumah sangat tidak menyenangkan bagi Yibo. Pekerjaan Xiao Zhan hanya seorang dosen muda. Bukan seperti ayah mereka yang sibuk mengurus perusahaan bahkan sampai bepergian ke luar kota. Namun, Xiao Zhan jarang pulang. Hal itu jelas membuat Yibo kesepian.

Duduk di bangku ketiga sekolah menengah atas memang membuat kesibukan Yibo bertambah, tetapi itu tidak berarti dia melupakan Xiao Zhan barang semenit pun. Tidak. Sedetik pun Xiao Zhan selalu ada dalam pikirannya.

"Bagaimana kabar ayah dan ibu?" Xiao Zhan bertanya dan membuat Yibo semakin tidak bersemangat. Setiap kali hanya ayah dan ibu, kapan kabarnya ditanyai? Yibo mengeluh.

"Mereka baik."

"Kalau didiku sendiri bagaimana? Sepertinya tidak terdengar baik."

Yibo menghela napas, "Gege tidak mengerti apapun." Ke mana Xiao Zhan yang memanjakannya? Yibo merindukan hal itu. "Jangan pulang tanpa membawa pesananku." Tanpa menunggu balasan, Yibo mematikan ponsel.

Berguling di tempat tidur, Yibo menenggelamkan wajah dalam bantal. Kesal karena rasanya ada yang kurang. Selalu ada yang ingin dia ucapkan pada Xiao Zhan, tapi tidak tahu apa dan harus bagaimana. Yibo galau.

"Xiao Yi, apa kata gegemu?" Suara ketukan menyusul dengan pertanyaan sang ibu. Yibo bangkit dan keluar dari kamar.

"Gege akan pulang hari ini."

"Syukurlah, anak itu selalu bekerja terlalu keras. Seharusnya tidak perlu mencari uang berlebihan." Nyonya Wang tertawa, "Ayahmu sudah kaya," lanjut Nyonya Wang menasihati Yibo agar tidak terlalu sibuk di luar ketika Yibo sudah bekerja.

"Ibu."

"Hm?"

Nyonya Wang mengapit lengan kanan Yibo dan membawanya untuk menonton sinetron. Yibo menurut saja. Ibunya hanya perlu ditemani dan tidak memaksa untuk memahami cerita dari apa yang ditonton.

"Kenapa nama gege Xiao Zhan?"

"Tentu saja karena itu nama yang baik."

Yibo berpikir, panggilan Xiao hanya untuk panggilan ke anak kecil atau panggilan sayang dari orang terdekat seperti keluarga. Hanya, melihat kartu identitas yang ada, jelas nama yang tertera adalah Xiao Zhan. Bukan Wang Zhan.

"Ya ampun! Sebentar lagi istrinya pasti hamil."

Oke. Mari tinggalkan Nyonya Wang yang sedang asik dengan sinetron dan kembali pada Yibo yang sedang berpikir keras. Bahkan hingga sinetron hari itu tamat, Yibo tidak memiliki jawaban dari pertanyaannya.

Beberapa orang beranggapan tentang dosen muda yang pekerjaannya sangat mudah. Terlebih usia muda dan menjadi dosen adalah kebanggaan. Xiao Zhan sejak kecil selalu berusaha yang terbaik untuk hidupnya. Harta Tuan Wang adalah warisan untuk Yibo. Sebagai seorang kakak dan anak angkat, Xiao Zhan sadar diri dan bekerja keras untuk masa depannya.

Kembali ke rumah dan menatap keluarganya dengan penuh haru. Xiao Zhan sangat menyayangi keluarganya. Terlebih Yibo sebagai didi yang sangat manis dan penurut.

"Aku lapar, Bu."

Kegiatan yang selalu terulang. Tangan Xiao Zhan dipukul oleh Nyonya Wang karena mengambil makanan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

"Anak nakal! Cuci tanganmu!"

Cengiran khas Xiao Zhan diberikan. Yibo yang melihat itu menjadi merah. Berpaling dan duduk di kursinya untuk makan malam bersama.

Didi Ai NiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang