Smith

1.3K 92 6
                                    

Haruto keluar dari kegelapan hutan, ia berjalan dengan santai tanpa memperdulikan hal mengerikan yang barusan terjadi akibat olehnya.

Jeni melihat Tom yang berteriak kesakitan segera berlari dan berniat untuk menolong Tom. "Dear!" kemudian Jeni melihat di depannya Haruto berdiri dengan santai memandangnya dan Tom.

"Apa yang kau inginkan!? siapa kau sebenarnya!?" Jeni berteriak bertanya dengan putus asa, air mata mengalir deras dari matanya dan membasahi pipinya. ia memeluk Tom dengan erat dan kemudian menarik tubuh Tom yang sudah tidak berdaya untuk menjauh.

"Apa yang sebenarnya kau inginkan!? kami bahkan tidak punya musuh..." Sebelum Jeni menyelesaikan kalimatnya ia segera terdiam karena ia melihat pemuda di depannya tersenyum lebar dan menatapnya seolah dia sebuah sampah.

Haruto tidak tahu mengapa ia merasa sangat bahagia saat ini. Ia merasa seperti semua siksaan yang telah di berikan oleh Clannya hilang dan terbalaskan.

Tom memandang pemuda yang terseyum lebar di visinya. Tom menahan rasa sakit kakinya kemudian ia berkata, "Jangan bunuh istriku, dia sedang mengandung! aku mohon." Tom berkata dengan wajah sedih dan memohon.

Haruto mendengar perkataan yang diucapkan oleh Tom. Haruto merasa hatinya seperti tertusuk ribuan jarum dan ia segera mengurungkan niatnya untuk membunuh kedua orang di depannya.

Tetapi kemudian Haruto melihat Jeni yang menatap Tom dengan bingung. Haruto heran dan merasa ada yang aneh, lalu ia segera bertanya kepada Jeni, "Jawab pertanyaanku... apakah kau sedang mengandung atau tidak. Jika kau mencoba berbohong aku akan membunuhnya..." Haruto perlahan mendekat kepada Jeni dan menatapnya dengan wajah serius.

Tom merasa jantungnya lemah ketika ia mendengar perkataan pemuda di depannya, ia hanya berharap bahwa Jeni berbohong.

"Aku tidak sedang mengandung..." Jeni berkata kemudian menundukkan kepalanya dan kemudian ia kembali mengangkat kepalanya dan menatap Haruto sambil berteriak, "Jadi biarkan dia hidup! aku berkata jujur!"

Haruto menatap Jeni dan Tom, bibirnya melengkung  tersenyum.

+1000

Suara tebasan terdengar, waktu terasa seperti berhenti dan suara darah yang mengalir terdengar menghiasi susana.

"Tom!! Tom!" Jeni berteriak, air mata darah mengalir deras dari matanya. Jeni tidak berhenti menangis dan terus memeluk tubuh Tom yang sudah tidak bernyawa.

"kamu... pendusta!"

"Pembohong!" Jenis berteriak kepada Haruto dengan air mata terus mengalir di pipinya.

"Sayang sekali... dari awal aku tidak berniat untuk membiarkan kalian hidup. Hm... dan juga mengapa dia berbohong, itu membuatku kesal..." Haruto berkata dengan dingin kemudian membuang kunainya.

Tubuh Jenis bergetar ia terengah engah, air mata terus mengalir. Ia memeluk Tom dengan erat dan terus menangis.

Haruto melihat Jeni yang terus berteriak menangis, kemudian ia duduk santai lalu mengatakan, "Bagaimana jika kau membunuh dirimu sendiri? Munkin kau bisa menemuinya di akhirat?"

Pikiran Jeni tidak jernih, ia merasa depresi, ia tidak tahu harus berbuat apa sekarang dan kemudian ia bertanya kepada Haruto, "Benarkah? aku bisa menemuinya lagi?" kebahagian terlihat di wajahnya dan tanpa ragu ia membunuh dirinya sendiri.

"Sepertinya aku baru saja membunuh dua orang yang salah..." Haruto menghela nafas dan merasa sedikit menyesal, tetapi ia kemudian ia membuang penyesalan itu. 'Jika aku ingin menjadi lebih kuat, aku harus mengorbankan segalanya... termasuk kemanusiaanku...' Haruto menguatkan hatinya.

'Lelaki ini memberikanku seribu exp...' Haruto menggelenkan kepalanya, ia tidak mengetahui bagaimana system miliknya bekerja dan kemudian kembali berpikir.

'Ketika aku membunuh babi hutan mereka memberikanku lima exp, ketika aku membunuh serigala itu memberiku sepuluh exp.' Mata Haruto bercahaya.

"Jadi begitu! semakin kuat musuh yang ku hadapi, semakin tinggi exp yang akan ku dapatkan!" Haruto kemudian melihat kepada mayat wanita di depannya dan menghela nafas, "sayang sekali, dia mati bunuh diri, jadi aku tidak mendapatkan exp..."

Haruto segera melucuti kedua mayat di depannya, ketika dia membongkar pakaian mereka ia terkejut. "Ini. mereka berdua berasal dari Clan senju dan Uchiha!" Haruto menatap dua mayat di depannya dengan terkejut, mayat wanita berasal dari Clan Uchiha dan lelaki berasal dari Clan Senju.

Pasangan yang indah, namun mereka berakhir di tangan Haruto yang tidak memilik belas kasihan.

"Kali ini aku akan mencoba cara itu..." Haruto memikirkan rencana di dalam otaknya dan ia merasa ingin muntah.

Haruto berdiri, ia kemudian dengan hati hati meraih mayat pemuda di depannya.

"Dia berat!"

Haruto meraih kunai miliknya, dengan berat hati ia memotong lengan mayat pria di depannya dan dengan seluruh tenaganya akhirnya tangan putus lalu darah mengalir deras.

'Aku harus melakukannya!' Haruto segera meminum darah dari lengan itu dan kemudian ia muntah beberapa kali.

[Senju Bloodline 2/100]

[Unique skill, Smithing 0/10]

Cough!

Cough!

Haruto terdiam membeku ketika melihat teks di depannya. "Ini sangat mengerikan! aku harus meminum darah mayat untuk menyerap kekuatan mereka!" Haruto merasa kesal sekaligus senang pada saat yang sama.

Haruto membaca Senju Bloodline yang berada pada panel statnya, "Senju Bloodline? apa yang akan terjadi jika aku mengumpulkan seratus dari mereka!?" Haruto bertanya-tanya dengan semangat.

Haruto kemudian membaca Unique skill miliknya, "Pada lvl ini skill itu dapat membuat senjata terbaik dengan hitungan detik..." Haruto pada awalnya tidak menyukai skill itu dan merasa sial.

"What! dalam hitungan detik!" Haruto berteriak dengan semangat, ia merasa tuhan telah menjawab semua kerja kerasnya selama ini dan akhirnya semua terbayarkan.

"Jadi pria ini adalah seorang Blacksmith ya?" Haruto memberi hormat kepada mayat di depannya. "Jika bukan karenamu aku tidak akan mendapatkan skill ini"

'Jika pada lvl 0 smith dapat menciptakan senjata dengan kualitas terbaik, bagaimana dengan lvl 1? dan bagaimana dengan lvl 10?' Haruto bertanya-tanya di dalam kepalanya kemudian ia segera menghentikannya, karena dia mungkin akan gila karena itu.

System milik Haruto sungguh perwujudan dari iblis, itu mengharuskan dirinya untuk meminum darah mayat, kemudian secara otomati mengambil garis darahnya dan kemampuan spesialnya.

Haruto membiarkan mayat pria yang dia minum darahnya dan kemudian melirik wanita yang mati bunuh diri.

Haruto meraih mayat wanita itu, ia kemudian memotong leher wanita itu hingga kepalanya meninggalkan tubuhnya.

Haruto tidak merasa jijik kali ini karena ia sudah tidak memperdulikannya lagi, ia hanya ingin menjadi kuat. Haruto kemudian meminum darah dari kepala wanita itu.

Darah membasahi wajah Haruto dan seluruh tubuhnya di penuhi oleh darah.

[Unique skill : Medical Ninjutsu]

[Uchiha Bloodline 1/100]

[Fire element]

Setelah Haruto meminum darah itu, ia membaca teks di visinya. Ia merasa tubuhnya mulai memanas dan berat.

Ia tidak mengetahui apa yang terjadi pada tubuhnya, visinya mulai kabur dan ia merasa pusing.

Brug!

Naruto World : My EraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang