part 4

38 13 3
                                    

  Kamu suka senja? Sama aku juga suka senja. Tapi aku lebih suka dengan siapa aku menikmati senja
-delicia

" aku pulang" teriak ku

" gausah teriak adekk" tegur mama

" maaaf mama cantikk" rayu licia memasang puppy eyes

" mandi aja dulu baru makan nanti ya dek" kata mama yang kuangguki olehku

--------at meja makan---------

" pah uang licia udah habis papah" kataku dengan manja

" tapi papah semalam cek saldo kamu ada 500.000 lagi " kata papah

" hemmm licia semalam ke Mall udah Lama juga ga kebMall trus beli parfum deh" gumam licia

" jadi kamu mau lebih peminim Karna udah jatuh cinta ya?" goda mama

" enggak kok ma. Kayak gak pernah remaja aja" gumam licia dengan malas

" hehehe, jangan sensi gitu dong. Semangat dapetin ketosnya" kata mama

" yaudah aku kekamar dulu mah, pah, goodnight" ucap licia

" Goodnight dear" kata Papa dan mama

aku merebahkan diriku diatas kasur ku, aku menatap langit langit kamar dan aku teringat sesuatu. Lalu kuambil parfum maple itu kusemprotkan ke tanganku. Aromanya menenangkan. Maple melambangkan kesetiaan. Rela mengugurkan dirinya demi pohon.

Maple, dan matahari aku Akan menjadi seperti it hingga kau kagumi

-------at school ---------

Aku berjalan dengan santai tak sengaja mataku menangkap seseorang lalu senyumku merekah

" hai kak" sapa licia sambil tersenyum Arka hanya melirik

Hmm, senyum atau balas sapaan aja engga. Sulit ya suka sama kamu

" btw makasih ya kak udah toleran sama aku. Oh ya kak waktu aku ngasih soal kakak pintar fisika ya kak?"  ucap licia

Dia hanya diam dan berjalan

" kak kenapa banyak orang kagum juga ya kak, sampe liatin nya sorak-sorak gitu" tanyaku berusaha memperpanjang topik.

Selama berjalan di koridor sekolah mata seluruh siswa kaum cewek tertuju pada kami

" ganjen bangat tuh cewe"

" murahan dasar bitch udah tau kak Arka gak demen"

" uuhh My Prince arka lewat"

" itu siswa baru kok nekat amat"

" mana mungkin kak arka pacaran sama tuh cewe paling juga jual murah"

" emang gadak akhlak kali jual diri murah amat udah tau dicuekin masih aja ngeyel. Ga serasi"

Mendengar cibiran itu langsung aku ingin menjambak dan memukul mulut mereka

" gausah di dengerin " kata Arka

Tiba-tiba geng arka datang

" wihh pasti ni cewek ngejar lo ka" kata salah satu dari mereka.

" oh ya kenalin gua Benji kawan arka panggil aja Eji" ucapnya  Benji manis, tinggi, Putih, keren, dan friendly.

" saya Ucok Endriwan panggil ucok saja lah kau" dia orang batak dari logatnya Saja dan namanya dia pasti darah batak

" gua kelif trimawan panggil Kel aja. Btw lo gausah heran sama arka dia itu anti sama cewe kecualii sama seseorang yang gak diketahui. Hahahaa" seru kelif dan ucok juga benji tertawa Berbeda dengan Arka hanya tatapan dingin

" anjirr lo Arka dingin mulu kayak patung di  kulkas aja. Jarang senyum" ucap benji

" iya gadak betol kau arka, senyum sikitlah kau sama cewek ini" lanjut ucok

" hehe yaudah aku pamit ya kak Arka, benji, ucok, kelif." kataku seraya pergi

" udahlah ka. Masa cewek cantik gitu lo sisasiain" Kata kelif

" bodoamat" kata arka seraya pergi

Sesusah ini suka Sama cowok cuek harus mendam semua

Hari ini tugas piket jadi aku terakhir pulang. Lalu aku berjalan karna Jam segini tidak ada angkot kulihat diufuk barat ada senja aku pun pergi ke danau melihat senja akan menjadi perpaduan yang indah

Aku duduk disalah satu kursi yang disediakan ada pohon didekatnya aku merasakan keheningan dan kenyamanan tiba-tiba ada disebelah seseorang yang melempar batu ke danau aku pun beranjak melihat dan kulihat dia lalu kuhampiri

" kamu sendiri" kataku dia hanya menatap lalu diam menatap senja dan danau

" hemm apa boleh aku duduk disampingmu" kataku dengan gugup

" tidak ada larangan" gumam Arka akupun duduk disebelahnya

" apa kamu suka senja?" tanyaku dia hanya mengangkat sebelah alisnya

" oke aku akan cerita tentang senja. Aku suka senja sejak kecil senja adalah perpaduan yang sempurna dengan semesta. Senja mengajarkanku untuk berterimakasih atas hari ini dan apapun yang terjadi pada hari ini, hari yang lalu pasti berakhir indah. Bagaimana denganmu? " kataku

" senja adalah rasa yang tertahan ketika matahari memilih untuk tenggelam sebelum akhirnya tinggal sendirian tanpa cahaya dalam ke gelapan"  katanya

" mengapa tetap berada di kegelapan ada juga matahari yang senantiasa bersinar" tanyaku penasaran

" matahari itu pergi mendatangkan kegelapan" gumam Arka sambil menatap senja yang kian meredup

" dia itu senantiasa bersinar sepanjang hari bahkan saat malam dia bersinar tanpa diketahui dia memantulkan cahaya dan Kehangatanny kepada matahari demi bumi Yang selalu ia cintai. Demi seseorang agar tidak ada kegelapan di hidupnya" uncap licia

Dia hanya diam menatapku tidak dengan tatapan dinginnya

" aku suka senja sangat suka. Bahkan senja kali ini aku suka bahkan diksiku untuk menceritkannya terlalu indah
Ineffable" kataku dengan senyuman betapa bahagia meliat paras nya dibawah sinar matahari yang hampir redup.

" ineffable? " tanya Arka

" karna aku menatap senja dengan orang yang paling kukagumi" kataku

" boleh aku meminta izin padamu?" kataku dengan ragu dia mengangkat Alis sebelah

" izinkan aku menjadi matahari dan daun maple " kataku

Dia hanya diam. Lalu beranjak pergi setelah senja benar-benar menghilang

" see you prince Ice" sapaku

IA benar pergi setelah senja menghilang. Namun aku bisa melihatnya dari sang bulan yang menemani tidurku

EPHEMERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang