part 9

50 12 2
                                    

-terkadang gelap itu indah, dia tenang juga menyimpan banyak rahasia berbeda dengan terang.
- arka

K

ini arka dan licia duduk di taman kota menikmati sunrise. Seolah mereka pasangan sejoli, kini arka tak tau apa yang membuat dia tertarik dengan perbincangan mereka.

" kok gelap terus sih kak?" tanya licia

" gelap itu tenang. Menyimpan banyak rahasia yang tak pernah diketahui" ucap arka datar seraya melirik licia

" begitu misterius sih! Kalau terang?" tanya licia kepo

" terang itu hanya cahaya, orang tau semua" gumam arka

" kak, aku kagum banget sampe sekarang udah berubah" kata licia lalu arka melirik licia lalu terdiam

" kakak gak nanya kenapa rasa kagum licia berubah" kata licia menggoda arka untuk bertanya pada dirinya, namun arka hanya diam dengan berat licia menghela napas

" huhh licia anggap kakak nanya, jadi rasa kagum licia itu berubah jadi suka" kata licia lalu tersenyum manis kepada arka, hati arka menghangat mendengar dan menatap senyum licia hingga senyum yang sangat tipis itu muncul lagi. Senyum yang ia rindukan di wajah nya sendiri.

" gak ada bedanya" ucap arka datar dan menatap lurus kearah anak-anak yang bermain dengan keluarganya

" bedalah! Pertama kita kagum, kagum itu hanya sekedar tertarik truss karena kagum kita bertambah otomatis kita jadi suka dan pengen miliki seseorang atau sesuatu akhirnya kita berusaha untuk dapat memilikinya seiring kita berusaha kita jadi sayang dan selalu ada buat dia dan hati pun tumbuh jadi cinta, dan cinta itu yang akan mewarnai hidup kita dan buat kita bahagia" ucap licia yang tersenyum hingga lesung pipinya tampak di wajahnya yang membuat dia bertambah cantik

" mengapa? " ucap arka dingin dan datar.

" mengapa apanya? Kalau ngomong panjang dong!" ucap licia sebal

" alasan orang suka" kata arka

" suka atau cinta kita gak butuh alasan karena kalau kita suka ada alasan itu bukan tulus namanya. Sekarang aku suka sama kak arka tanpa alasan artinya aku tulus" ucap licia menatap arka berbeda dengan arka yang menatap licia hanya datar dan tatapan dinginnya itu

" kak arka boleh nggak, aku manggil kak arka vino?" licia memohon dan memegang tangan arka. Arka terkejut nekat sekali gadis yang disamping dia dengan cepat dia mengehentakkan tangan nya menjauh dari licia

" lo apaan sih!" bentak arka ia tak suka dipegang oleh gadis asing. Licia yang dibentak oleh arka terkejut hatinya menangis seperti ada batu besar menghantam hati licia

" ma.. Maaf kak" lirih licia berusaha menahan tangis

Saat itu juga kawan arka juga licia datang menghampiri arka dan licia

" eh Licia kok bahu lo bergetar?" tanya eji yang melihat licia sontak saja keyna dan ica berlari kearah licia
Keyna juga ica terkejut melihat licia menangis

" eh licc loh kenapa nangis? " tanya keyna panik

" lo diapain lic kasitau sama gua?!" teriak ica dengan geram namun licia hanya menggeleng

" lo apain sahabat gua hah!  Brengsek lo kami udah berusaha biar dia gak nangis namun lo buka lukanya! Lo laki apaan arkaa!!" teriak keyna menahan marah, ica menenangkan licia yang menangis
Licia lari dan pergi sambil menahan tangis

" liciaa lo kemana" ucap kelif

" puas lo nyakitin dia! Puas lo anj**g!!" teriak ica  didepan arka. Arka hanya diam ada penyesalan di hatinya namun tak semua orang tau hati nya yang gelap dan dingin ia merindukan sosok matahari nya dan cahaya bintang nya.

Ica dan keyna pun pergi mengejar licia. Mereka sangat sayang pada licia karna licia itu lemah walau dia selalu riang dan tersenyum.

" seharusnya lo gak boleh gitu ke cewe ka" ucap benji menasehati arka

" lo apain dia ka?  Kok nangis gitu? " tanya kelif

" bentak" gumam arka, terdapat penyesalan di hatinya

" dia gatau masalah lo apa ka, dia ingin berusaha nge-hibur lo supaya gak gini lagi. Supaya lo tau tersenyum dan bersyukur arka" ucap kelif

" pas itu arka, karna perempuan itu hatinya lembut gak suka keras gitu" ucap ucok

" udahlah mendingan kita sarapan aja ke warung sana trus kita free deh" ajak eji berusaha mencairkan suasana dan diangguki oleh mereka

---------

Kini licia di danau tempat dimana ia dan arka bertemu menatap senja bersama tadi mereka menatap sunrise. Miris sekali dirinya. Ia memcintai seseorang dengan resiko sakit hati, ia terus menangis kini bukan hanya arka yang ia tangisi namun kisah hidupnya ia merasa ia tak berguna gadis kecil yang dikasihani orang namun ia ingin matahari selalu ceria didalam dirinya ia tak ceria ia sedih dan hampa namun senyum dapat menyelimuti kesedihan dia. Ia sanggup menjadi gadis kuat dan matahari bagi pangeran es nya walau kini hatinya sakit lukanya keluar. Luka yang ingin ia kubur dalam-dalam walau terasa perih dan sakit namun kini di gali oleh seseorang yang ia cintai

Keyna juga ica menghampiri licia yang menangis di rumput tepi danau

" jangan nangis la dong licia" lirih licia

" mana janji lo ca! Lo janji kan sama gue buat ga nangis dan sedih lagi ca!" teriak keyna dan menangis. Ia sangat menyayangi sahabatnya karena ia tau betapa pedihnya dulu licia dan rapuh nya hidup licia

" ma... maa.. Maaf keyy caa " ucap licia yang sesenggukan mata licia bengkak kini penampilannya acak-acakan

-----

Kalian tau gimana sedihnya hidup licia juga arka yang tinggal didalam kegelepan. Dan mengapa licia takut hujan deras? 
Nanti kita bahas di part selanjutnya
Coment+vote yaa biar lanjut

EPHEMERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang