part 6

30 11 0
                                    

Perasaaan itu gak bisa dipaksa. Sesuatu yang emang milk lo bakal sama lo juga!
-Arka

" gue ikut dong kak, hampir 1 jam aku nunggu" kata licia dengan raut memohon

" gue ngggak bisa" kata arka datar, dingin. Udah hujan ditambah arka yang dingin

" kenapa sih susah banget dapatin hati kak arka" kata licia dengan lirih
Arka hanya diam mematung

" kak arka itu dingin banget irit kata emang kalo banyak ngomong bayar kak? " kata licia menghela napas dengan kasar

"nggak" kata arka singkat, padat dan datar

" jadi licia boleh dong nebeng sama kakak ya kak. Aku itu gak suka hujan lebat gini." kata licia dengan wajah pucat, licia melihat hujan semakin deras membasahi bumi ia mengigil kedinginan.

Arka yang melihat licia kedinginan sontak membuka jaket dan memakai ke tubuh licia. Dalam hati licia gembira. Licia  merasakan kehangatan dari prince ice

" thanks kak. Besok aku balikin jaketnya. Aku pakai dulu ya" kata licia memasang senyum secantik mungkin

" hmm. Masuk" kata arka yang membukakan pintu mobil dihadapan licia

"apa boleh kak" kata licia dengan wajah berbinar menutupi wajah pucat nya

" kalo gamau yaudah" kata arka lalu pergi ke kursi kemudi. Buru-buru licia naik kemobil karna itu kesempatan bagi dia dekat dengan prince ice nya itu.

" jarang-jarang pulang bareng sama my crush" batin licia sangat Gembira hari ini

" apa kakak suka maple?" kata licia penasaran lalu arka hanya menatap licia. Licia yang merasa ditatap arka langsung blushing

" ya soalnya jaket kak arka aroma maple dan mobil juga gitu" kata licia

" entah" kata arka datar dan tetap fokus pada jalan

" sulit ya dapat perhatian kak arka, jangankan perhatian hati aja gak bisa. Gimana biar bisa dapat hati kak arka kasih tau dong kak?" kata licia dengan nada kepo

" ngga tau" kata arka acuh tak acuh baginya pertanyaannya itu sangat konyol

" sakit yah mengharapkan sesuatu yang gak bisa digapai dan dimiliki" kata licia dengan lirih menghela napas
 
" perasaan itu gak bisa dipaksa. Apa yang menjadi milik lo, akan kembali juga pada lo. Hati tau kemana ia bertahta" kata arka dingin juga datar ia selalu menggunakan nada datar, irit kata, ketus, dan dingin. Ingat itu

" tapi boleh dong aku mengagumi mu." kata licia dengan nada imut dan puppy eyes andalan nya. Arka yang melihat itu hanya diam lalu fokus pada jalan

" rumah lo dimana?" kata arka cuek

" jln. Mangga besar komplek B no. 12" kata licia yang diangguki oleh arka

" kak arka boleh aku manggil kakak dengan vino?" kata delicia namun arka hanya diam.  Arka mengingat sesuatu ketika nama itu disebutkan

" hmm gak boleh ya kak? Padahal vino itu bagus banget biar spesial gitu. Berbeda dari yang lain. Ntar kalo sama gadak spesialnya kan ga asik" kata licia dengan cepat dan wajah dramastis

EPHEMERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang