Part 2

71 28 9
                                    

Assalamu'alaikum semua

Yuk lanjut baca ceritanya maaf kalo nantinya masih banyak typo bertebaran😂

Happy reading😉

***

Sudah tiga bulan berlalu semenjak kepergian sandra dan assya pun telah menerima dengan ikhlas kepergian sang ibu karena memang itu sudah Qodarullah. Kini assya kembali menjalani rutinitasnya seperti biasa yaitu bekerja menjadi pelayan restauran.

Hari ini adalah hari sabtu,dan kebetulan assya bekerja hanya sampai jam 4 sore. Setelah dirasa sudah beres ia langsung merapikan barang-barang nya dan mengambil tas selempangnya yang berada didalam loker yang sudah disediakan untuk para pekerja restauran.

"Sya"panggil renata yang membuat assya langsung menoleh menatap kearah teman sekaligus sahabatnya itu.

"Apa ren?"sahut assya bertanya.

"Setelah ini kamu mau kemana?"ucap renata balik bertanya.

"Hm,habis ini aku mau ke minimarket,soalnya keperluan dirumah udah pada habis."jawab assya memberi tahu.

Renata mengangguk sebagai tanda mengerti.
"Aku ikut sama kamu ya ke minimarket ada yang mau aku beli juga soalnya"ucap renata meminta persetujuan assya.

"Yaudah,emangnya kamu gak mau bareng suami kamu aja gitu, kan biasanya selalu pengen berdua"ledek assya yang membuat renata mengerucutkan bibirnya kesal saat mengingat suaminya.

"Aku lagi ngambek sama dia,lagian si aku minta antar ke minimarket ehh dianya malah sibuk kerja terus dan nyuekin aku,yaudah aku perginya sama kamu aja"kata renata dengan nada kesalnya saat menceritakan sang suami.

Renata adalah sahabat sekaligus sudah seperti saudari bagi assya karena mereka berteman sejak assya menduduki kelas 2 SMP. Umur mereka pun tidak jauh berbeda hanya terpaut satu tahun lebih tua renata,awalnya assya memanggil renata dengan memakai kakak,tapi renata menolak karena ia hanya ingin assya menyebutnya dengan nama panggilan saja,lalu assya hanya menyetujui permintaan renata. Renata juga sudah menikah dengan haris yang bekerja sebagai karyawan kantor,bahkan pernikahan mereka masih berumur tiga bulan, karena sewaktu sandra meninggal dunia renata dan haris sedang melangsungkan pernikahan dikampung halaman jadi itu sebabnya ia tidak bisa menemani assya saat sedang bersedih karena kehilangan ibunya.

"Yaallah,dosa loh ren ngambek sama suami."ucap assya mengingatkan.

"Ya mau gimana lagi,lagian mas haris ngeselin si,gimana aku ga ngambek coba"adunya yang sekarang berbicara dengan nada sewot.

Assya yang mendengarnya hanya geleng-geleng kepala saja,ia sudah sangat mengenal dan hafal dengan sifat maupun sikap renata.

"Yaudah yaudah sekarang kita pergi yuk"putus assya yang membuat renata langsung mengangguk menyetujui.

Setelah sampai minimarket mereka mengambil keranjang belanjaan masing-masing. Assya memilih pergi ketempat bahan-bahan masakan dan memilih bahan yang ia perlukan,juga kebutuhan lain yang sudah habis. Setelah selesai assya membawanya menuju meja kasir untuk segera dibayar,untungnya antrian tidak terlalu panjang jadi assya tidak akan pulang terlambat nantinya.

Setelah selesai assya dan renata berjalan keluar minimarket,ia melihat kearah jalan raya yang kelihatan lenggang sore ini.

"Sya"panggil renata saat mereka mulai berjalan meninggalkan minimarket dan menuju tepi jalan raya.

"Hmm" assya hanya menyahut dengan deheman saja.

"Makan dulu yuk aku laper nih"ajak renata pada assya.

ASSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang