Happy reading
***
Waktu menunjukkan pukul 02:45 pagi,assya terbangun karena suara petir yang terdengar menggelegar bersamaan dengan suara air hujan yang mulai turun dengan deras. Ia mendudukan tubuhnya sambil mengucap istighfar berulang kali agar merasa tenang karena sedari dulu ia sangat takut akan suara petir,tapi setelah ditinggalkan sandra ia mencoba untuk melawan rasa takutnya itu.
Perlahan assya mulai beranjak dari tempat tidurnya dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat tahajud. Setelah selesai berwudhu ia langsung menuju lemari untuk mengambil sajadah dan mukenanya lalu memulai shalatnya dengan khusu. Selesai shalat dan berdoa kepada sang pecipta assya menyambungnya dengan membaca al-qur'an sampai waktu menunjukkan pukul 04:55 pagi lalu melanjutkannya dengan shalat subuh.
Setelah selesai shalat subuh ia kembali membereskan sajadah dan mukena nya lalu assya memulai aktivitas pagi seperti biasanya.
Sudah hampir 30 menit assya berkutat didapurnya dan selama itu pula suara gemercik air hujan lah yang menemaninya pagi ini. Tiba-tiba dering suara handphone yang ia letakkan di atas meja makan membuat assya mengalihkan pandangannya dari aktivitas yang sedang ia lakukan.
Setelah assya tahu siapa yang menelpon langsung saja assya mengangkatnya.
"Assalamualaikum ren" salam assya memulai pembicaraan.
"Waalaikum salam assya ku yang cantik nan manis" jawab seseorang disebrang sana dengan suara yang sudah menjadi ciri khasnya dan itu mampu membuat assya tersenyum geli.
"Ada apa ren?,pagi-pagi gini udah telpon aku,kangen ya" goda assya yang membuat renata langsung memutar bola mata jengah disebrang sana.
"Ih ga ya,aku tuh ga kangen sama kamu,cuma aku..." renata menggantung ucapannya yang membuat assya penasaran .
"Cuma apa ren?" tanya assya.
"Cuma aku kangennya sama masakan buatan kamu sya hehe" ucap renata sambil terkekeh diakhir kalimatnya. Assya tersenyum kecil saat mendengar keinginan sang sahabat.
"Yaallah renata jadi pagi-pagi gini kamu telpon aku cuma kangen sama masakan aku aja gitu?" tanya assya.
"Heee...abisnya gimana sya orang beneran deh aku kepengen banget makan masakan kamu" jawab renata.
"Hmmm yaudah kebetulan sekarang aku lagi masak nih,tapi cum-" ucapan assya segera terpotong karena renata kembali berucap.
"Yaudah cepetan bukain dong pintunya,kaki aku pegel nih dari tadi berdiri terus didepan pintu rumah kamu" pinta renata dan sukses membuat assya langsung membulatkan matanya tak percaya.
"APA!" ucap assya sedikit keras yang membuat renata menutup kupingnya sambil menggerutu kesal.
Setelahnya assya langsung berjalan sedikit lebih cepat menuju pintu rumah dan membukannya,terlihatlah renata dengan wajah kesalnya sambil satu tangannya masih memegang handphone.
"Assalamu'alaikum" salam renata.
"Wa'alaikum salam ren,ayo masuk"
Jawab assya dan mempersilahkan renata untuk masuk kedalam rumahnya."Kamu kenapa ga langsung bilang aja si dari tadi,lagian ini masih pagi juga,kamu kan bisa nyuruh aku buat bawa bekel untuk kamu jadi kamu ga perlu repot-repot kesini dan diluar juga hujan deras terus kam-"ucapan assya terhenti karena renata langsung membekap mulut assya dengan tangannya.
"Gapapa,soalnya aku lagi kepengen banget makan masakan kamu anget-anget kan kalo aku nyuruh bawa bekel pasti nanti makanannya udah dingin,dan tadi juga mas haris ko yang ngaterin aku kesini, jadi kamu gak usah khawatir" kata renata menjelaskan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ASSYA
De TodoDitinggalkan kedua orangtua kandung sejak usia belia juga orang tua angkat yang telah mengadopsinya, membuat perasaan assya hancur berkeping-keping dan hampir saja membuatnya putus asa untuk kembali bangkit dan menjalani kehidupan seorang diri,tapi...