Setelah membersihkan apartemen, Krystal dan Sehun langsung keluar menuju area parkir menggunakan mobil Sehun yang entah kapan diantar ke gedung apartemen Krystal.
"Kira-kira aku perempuan keberapa yang menaiki mobilmu ini?" tanya Krystal ketika mereka sudah duduk di kursi masing-masing.
"Jika tidak salah kau yang pertama," jawab Sehun sambil mendekat ke arah Krystal untuk membantunya menggunakan sabuk pengaman. Itu mampu membuat wajah mereka berdua saling berdekatan dan membuat wajah Krystal memerah karena senyuman yang Sehun berikan.
"Kau bohong," ujar Krystal yang juga berusaha menenangkan debaran aneh di dadanya.
"Aku serius, Krystal."
Krystal beralih menatap Sehun. "Perlu kau tahu, ada dua hal yang kubenci di dunia ini; pengkhianatan dan kebohongan."
"Mobil ini baru kubeli," lanjut Sehun yang berhasil membuat Krystal tersenyum lebar. Dia benar-benar tidak menyangka Sehun akan menjawab itu.
"Aku benar-benar menghargai jadi yang pertama."
"Harus," balas Sehun sambal menghidupkan mobilnya. "Karena aku juga yang pertama untukmu." Lalu dia mulai menjalankan mobilnya keluar dari area apartemen Krystal.
Destinasi pertama yang mereka datangi adalah rumah Sehun yang terletak di perumahan elit sekitar Gangnam. Rumah bergaya arsitektur modern ini didominasi dengan warna hitam putih. Maskulin, itu cocok untuk Sehun.
Alasan dirinya dibawa kemari oleh Sehun adalah karena pria itu akan mengganti pakaiannya dulu dan selagi Sehun mempersiapkan dirinya di kamar yang terletak di lantai dua, Krystal menggunakan waktunya untuk menjelajahi rumah besar yang seharusnya ditinggali oleh satu keluarga, tapi dari yang dia ketahui, Sehun tinggal sendirian dan hanya ada beberapa asisten rumah tangga di rumah ini termasuk tukang kebun dan satpam.
Serius, jika Krystal memiliki uang sebanyak Sehun, dia tidak akan menghabiskannya untuk membeli rumah mahal di daerah Gangnam yang ending-nya hanya ditempati sendirian. Dia lebih memilih untuk menginvestasikan uangnya di Gedung-gedung strategis yang akan menguntungkannya. Omaigat, itu mimpi yang ingin segera Krystal wujudkan.
"Bagaimana rumahnya? Beautiful?"
Krystal dikejutkan dengan suara Sehun yang mulai dia kenali. Pria tampak berbeda seperti biasanya. Dia mengenakan celana jeans putih, kemeja biru tua dan kacamata yang membingkai wajahnya.
"Perfect," jawab Krystal tanpa benar-benar menyadari bahwa yang sempurna adalah penampilan Sehun saat ini. "Tapi tidak indah jika hanya digunakan sendirian."
"Rumah ini akan terisi jika aku menikah."
"Kau akan menikah?" tanya Krystal sembari berjalan bersama menuju luar rumah.
"Apa aku terlihat seperti manusia yang tidak membutuhkan pernikahan?" Sehun menanyakan hal itu seraya menghentikan langkahnya dan menunggu jawaban Krystal.
"Yeah, itu akan menjadi sebuah keajaiban jika seorang pengacara playboy yang sukses menikah dan berjanji setia untuk selamanya. Aku termasuk yang akan takjub, dan akan kusiapkan amplop untukmu," jawab Krystal yang membuat Sehun tersenyum.
"Lalu kau, apa kau tipe yang akan menikah juga?"
"Tentu saja, aku akan menikah, memiliki suami yang setia, anak-anak yang menggemaskan dan keluarga yang bahagia. Bukankah semua perempuan memikirkan hal itu?"
"Aku mengenal beberapa perempuan yang benci pernikahan," timpal Sehun.
"C'mon, perempuan yang tidak ingin menikah adalah kebohongan yang tidak perlu kau percayai. Sebenci apa pun mereka dengan pernikahan, mereka pasti menginginkannya." Kemudian Krystal masuk ke dalam mobil yang tadi dia tumpangi dan kali ini dia tidak lupa untuk menggunakan sabuk pengamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Father's Friend
FanficJung Krystal, 20 tahun, mahasiswi Fakultas Hukum. Gadis muda yang ditakdirkan bertemu dengan seorang pria dewasa yang usianya tidak terpaut jauh dari usia ayahnya. Oh Sehun, 35 tahun, pengacara berbakat. Pria dewasa yang tertarik dengan seorang gadi...