※※※
Ingatlah ada tuhan yang selalu melihat apa yang kau perbuat
-Caramel-※※※
Semenjak pulang sekolah, Caramel hanya rebahan saja di dalam kamarnya enggan untuk keluar. Menurutnya rebahan lebih enak dari pada keluyuran tidak jelas di luar rumah, orang tuanya juga belum pulang mengingat hari belum terlalu sore. Papinya yang masih di kantor, sedangkan maminya sudah hang out bersama teman temannya sedari ia pulang ke rumah. Maklum ibu ibu sosialita..
Merasa bosan, gadis itu berjalan menuju balkon kamarnya yang terletak di lantai tiga
Saat melihat ke bawah, ia melihat seorang laki laki tengah memarkirkan motor ninja warna hitam pekatnya di halaman mansion keluarga Achilles
Dia Ilham, sepupu Raisa yang menggodanya tadi pagi. Ilham adalah anak dari kerabat papi Caramel. Keduanya sudah saling mengenal, bahkan mereka bisa dibilang sudah akrab. Karena mereka berteman dari masih belia
Ting tung
Ilham memencet bel di dekat pintu utama mansion milik keluarga Achilles
Caramel pun langsung ke bawah menuju pintu utama
Saat ia tiba di undakan tangga paling bawah, Caramel melihat bi Irah yang akan membukakan pintu
"Bik, Ramel aja yang bukain pintunya" ucap Caramel sembari berjalan ke arah pintu dan tersenyum pada kepala asisten rumah tangga mereka
"Oh silahkan non, bibi ke dapur dulu kalau begitu" kata bi Irah sambil menunduk dan tersenyum pada anak majikannya
"Hola" sapa Ilham ketika Caramel sudah membuka pintu seraya tersenyum
"Hola juga"
"Apakah tuan putri tahu gerangan apa yang membawa daku datang kemari?" Tanya Ilham meniru gaya bicara orang kerajaan
"Ah yang benar saja, kau belum memberitahuku prajurit. Bagaimana aku bisa tahu" sahut Caramel dengan gaya bicara yang sama seperti Ilham
"Hahaha.. ngga disuruh masuk nih prajuritnya?"
"Hah, jadi lupa deh. Masuk dulu yuk Kak"
"Ngga usah. Gue kesini disuruh sama nyokap lo, dia sama om Nathan lagi di rumah gue"
"Kok di rumahnya kak Ilham, Ada acara apa nih?" tanya Caramel penasaran
"Ga ada acara apa apa sih, cuman makan malam doang" jawab Ilham
"Yakin cuma makan malem?"
"Ya sekalian syukuran buat lulusnya kak Dafa di Oxford." balas Ilham "Buruan gih ganti baju sana" lanjutnya lagi menyuruh Caramel
"Wah kak Dafa lulus. Lulus dengan nilaninya sendiri? Selamet deh." Sahut Caramel antusias, Ilham mengangguk sambil tersenyum
"Kak Ilham nunggunya di dalem aja kalo gitu, yuk" ucapnya sambil berjalan ke lantai dua setelah Ilham ikut masuk dan duduk di sofa ruang tamu
"Permisi den, den Ilham mau minum apa?" Bi Irah datang dari arah dapur. Para asisten rumah tangga di sini sudah mengenali siapa Ilham, karena dari kecil laki laki itu sudah sering bermain di mansion ini
"Ngga usah bi, Ilham ngga haus kok" ucap Ilham sopan
"Ihh ngga boleh gitu atu den, yaudah bibi buatin lemon tea mau?" kata bi Irah sambil tersenyum dengan logat sundanya
"Terserah bibi aja" balas Ilham ikut tersenyum
Setelah bi Irah kembali ke dapur Caramel turun dari tangga dengan tampilan sederhana namun terkesan elegant, mungkin karena Caramel yang memakainya. Gadis itu mengenakan jeans panjang berwarna biru muda dengan bulu bulu di bagian bawahnya ditambah kaos berwarna putih polos plus cardigan batik, Caramel juga mengenakan sneakers berwarna putih. Penampilannya selalu terlihat sangat keren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caramel
Roman pour Adolescents(HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA, KARENA DENGAN MEMFOLLOW AUTHOR ADALAH SALAH SATU CARA UNTUK MENGHARGAI KARYANYA. JANGAN LUPA JUGA KALAU SUDAH MEMBACA UNTUK MENINGGALKAN VOTE) Akankah tetap bersama jika ego memenuhi diri?