※※※
Jangan mencintai dua orang dalam satu hati
-Caramel-※※※
"Aw.." Raisa meringis saat bola besar berwarna orange dengan garis hitam itu menghantam kepalanya
"Eh sorry"
Salah seorang murid laki laki yang sedari tadi bermain basket berlari ke arah Caramel, Raisa dan Salma
"Kalo ga bisa main basket gausa-" ucapan Raisa terhenti saat melihat siapa yang berdiri di hadapannya
"Raisa?"
"Eh kak Andre"
"Sorry ya gue ga sengaja. Sini gue bantuin" Andre mengulurkan tangannya untuk membantu Raisa berdiri dan dengan senang hati Raisa menerimanya
"Oi Ndre ayok bolanya" teriak Bima dari tengah lapangan
"Istirahat dulu lah Bim, capek gua. Istirahatnya sini aja"
Paris, Bima dan Kafka berjalan ke arah Andre. Tapi sesaat kemudian, Kafka terus berjalan tanpa memperdulikan ketiga sahabatnya yang sudah berhenti berjalan kebingungan
"Bos mau kemana?!" teriak Bima saat melihat Kafka yang berjalan menjauh
"Kantin!" sahut Kafka sambil terus berjalan dan hilang di persimpangan koridor
Paris dan Bima yang bingung melihat itu langsung berlari mengejar Kafka
"Emm sa, gue ke kantin duluan ya" pamit Andre pada Raisa dan mengikuti ketiga sahabatnya
※※※
"Tumben lo ga godain cewek. Apalagi tadi ceweknya cantik" ujar Paris membuka pembicaraan saat mereka tiba di kantin
"Gue juga ga tau. Entah kenapa nih ya, gua langsung kicep kalo liat cewek tadi" balas Kafka
"Maksudnya Caramel bos?" Tanya Bima memastikan
Kafka mengangguk
"Kalo emang lo beneran suka sama si Caramel, ya perjuangin lah. Lo deketin dianya, entar keburu di ambil orang" ujar Andre
"Kan emang dia udah milik orang Ndre"
"Lah Caramel milik siapa bos? Ilham? Emang udah yakin kalo mereka pacaran?"
Kafka menggeleng
"Nah itu, mending lu cari tahu dulu deh bos. Kalo emang Caramel udah pacaran sama si Ilham, ya lu tinggal jadi kang tikung aja. Gitu aja kok repot" ujar Bima sambil meneguk minuman dinginnya
Kafka tampak berfikir "Eh Ndre, gue minta tolong sama lo dong" ucap Kafka membuat Andre yang tadi fokus pada benda piph ditangannya melihat ke arah Kafka
"Minta tolong apaan?"
"Lu tanyain lah sama si Raisa tentang hubungan Caramel sama Ilham. Ya"
Andre memang menceritakan tentang dirinya dan Raisa yang sudah dikenalkan oleh orang tua mereka masing masing, Andre juga merasa ia tidak keberatan jika memang orang tuanya ingin menjodohkan mereka
"Emm okee, tap-"
"Kafka! Kamu kemana aja sih. Dari tadi kok ga nyamperin aku. Kangen tauuu"
Yura, gadis berambut pirang yang katanya pacar Kafka itu datang tiba tiba dan langsung bergelayut manja di lengan lelaki itu
"Ihh Kafkaa, kok kamu cuekin aku sih"
Tanpa memperdulikan rengekan Yura, Kafka mengambil handphone yang ada di saku celananya

KAMU SEDANG MEMBACA
Caramel
Teen Fiction(HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA, KARENA DENGAN MEMFOLLOW AUTHOR ADALAH SALAH SATU CARA UNTUK MENGHARGAI KARYANYA. JANGAN LUPA JUGA KALAU SUDAH MEMBACA UNTUK MENINGGALKAN VOTE) Akankah tetap bersama jika ego memenuhi diri?