Chapter 3

28.8K 245 12
                                    

Zara's pov

Hari ini, aku dan harry akan melaksanakan press conference, 5 pertanyaan saja cukup.

"Okay jadi apa yang ingin kalian tanyakan?" Ucap harry. Kamipun mulai menunjuk 5 orang.

"Nama saya dinda, apa hubungan kalian baik-baik saja?" Ucapnya.

"Tentu" ucap kami berdua dengan mantap.

"Nama saya ghina, kemana bayi kalian?" Tanya ghina.

"Bayi kami sudah berada di alam lain, yang kami yakinkan akan bersama tuhan disana" ucap harry sambil menenangkanku.

"Nama saya ashta, apakah benar harry styles dan taylor swift berkencan?" Tanya ashta.

"Kami tidak berkencan, cuma berteman" ucap harry.

"Nama saya dill, apakah zara akan berganti profesi jika ia hamil lagi?" Ucap dill.

"Tentu saja tidak" ucap harry mantap.

"Nama saya eliz, apakah zara berkencan dengan niall horan? Team kami mendapat foto bahwa kalian sedang berciuman" kata eliz sambil menunjukkan foto.

OH MY GOD!! Aku jelas-jelas tidak pernah mencium niall.

"Itu photoshop," ucapku.

"Bisa di lebih jelas?" Ucap eliz.

"Maaf time's up" ucap uncle simon, kemudian kami diantar ke rumah helevigne.

**

"Akhirnya aku bisa pulang," ucapku sambil duduk di sofa. "Kau perlu menjelaskan tentang fotomu dengan niall!!" Ucap harry kemudian mendorongku sehingga aku terjatuh dari sofa,

"Harry sakit" ucapku, tapi ia hanya menciumku kasar, sangat kasar. Kemudian ia merobek bajuku kemudian hendak membuka celanaku, aku segera menendangnya. Aku langsung mengambil masker, kemudian memakai jaketku, pergi ke apartemen perrie dan zayn.

Knock...knock
"Zara? What happen?" Ucap perrie, "lebih baik kita masuk, ada the boys didalam" ucap perrie. Aku langsung masuk.

"Boys, ada zara" ucap perrie, "zara what happen?" Ucap eleanor yang langsung memelukku, mereka menyuruhku duduk. Aku menceritakan semuanya.

"Lalu mengapa kau memakai masker?" Tanya niall. aku segera membuka maskerku, terlihat bibirku yang biru serta keluar darah.

"Oh my god! Kenapa harry sekejam ini? Setauku harry tidak pernah kasar pada wanita" ucap niall. "aku tidak tahu ni, aku capek. Aku ingin cerai" ucapku.

"Jangan dulu lah zar, kalian berdua masih sama-sama muda" ucap perrie. "Aku boleh nginep disini kan zayn? Perrie?" Tanyaku. "Boleh" ucap zayn dan perrie.

"Kami juga ya," ucap niall dan louis. "Aku sama sophia enggak ya guys, kita lagi berusaha punya keturunan heheh" ucap liam, mereka pun berpamitan. Eleanor juga tidak ikut karena ia masih tinggal dengan orang tuanya.

**

"Guys udah malam, tidur yuk" ucap perrie, "kalian duluan saja, aku menyusul" ucapku, mereka pun segera ke kamar masing-masing.

Knock..knock
Aku mendengar ada orang mengetuk pintu, aku segera membukakannya, aku melihat harry dan taylor disana.

"ada apa?" Ucapku, "harry mabuk, dia menyebutkan namamu terus" ucap taylor. "Aku tidak peduli, aku bukan siapa-siapanya" ucapku.

"zara, kau harus mengerti. Aku tidak ada hubungan apapun dengannya, aku titip ia disini, aku ingin pulang" ucap taylor, "terimakasih taylor" ucapku.

Taylor pun pergi, aku masih trauma dengan harry. Dia tetap mengeluh bahwa ia pusing, kemudian ia memanggil namaku. Aku akan kekamar namun ia mendorongku ke tembok, aku sangat takut. Ia memegang PISAU ditangannya!!!

"Kau membuat hidupku hancur karena bayimu zara! Seharusnya aku hanya mengambil keperawananmu kemudian kembali ke taylor!" Kata nya sambil berteriak dan menusukkan pisaunya di perutku.

"AAAAAAAAHHH" ucapku, kemudian semuanya gelap.

Niall's pov

Aku dan louis terbangun karena mendengar suara teriakkan zara, kami membangunkan perrie dan zayn kemudian melihat kebawah. Kami melihat harry yang sedang menjambaki rambutnya dan zara yang perutnya tertancap pisau. Kami langsung membawanya kerumah sakit.

"Har! Kau gila! Kau menjadi psycopath ya?!" Ucap zayn membentak harry.

"Aku mabuk berat zayn, aku terpengaruh oleh taylor" ucap harry.

"Kau gila man!!" Ucapku. "AKU TIDAK TAHU!" Ucap harry. "Sudahlah bisakah kalian tenang dan mendoakan keselamatan zara?! Dan sebaiknya kau meminta maaf harry! Kau telah membuat jiwanya trauma!" Ucap perrie.

Tiba-tiba dokter keluar.

"Dok, ada apa?" Tanyaku, "mrs. Styles baik-baik saja, hanya saja ingatannya sedikit terganggu. Saya harap kalian bisa membantunya, dan dia ada sedikit trauma ketika melihat laki-laki" ucap dokter. "Thanks dok" ucap ku, kemudian mengajak harry dan perrie masuk. Zayn menunggu diluar sedangkan louis pulang.

"Aghh" erang zara seraya memegang kepalanya. "Zara?" Ucap harry. "AGHHHHH" ucap zara.

Zara's pov

Siapa lelaki keriting ini? Kenapa dia tahu namaku? Aku mengenal itu perrie tetapi aku tidak mengenal semua lelaki yang ada disini, eh aku mengenal si blonde, namanya niall.

"Niall? Perrie? Dan siapa kamu keriting?" Ucapku. "Aku harry, suamimu" ucapnya.

Aku kemudian turun dari kasur dan berlari memeluk niall. "Ni, aku takut. Bilang bahwa dia bukan suamiku! Aku saja sama sekali tidak mengenalnya" ucapku.

"Aku harry zara, aku harry! Aku sangat minta maaf" ucap harry, aku segera memegang kepalaku yang pusing ini.

"Har, jangan dipaksakan. Aku yakin dia akan bisa menerimanya nanti" ucap perrie. "Aku suaminya per!!" Ucap harry.

"Sudah har, lebih baik kamu pulang. Kami menjaga zara disini." Ucap perrie.

Orang bernama harry ini pun pulang.

Harry's pov

FUCK!!!!!! kenapa ia tidak mengenaliku sih?!! Aku segera pulang kerumah dan menemukan taylor.

"Hai honey" ucap taylor, dia hanya mengenakan bra dan underwear, lumayan aku bisa memuaskan hasratku.

"Hai baby tay" ucapku kemudian memeluknya, menciumnya kasar dan meremas payudaranya, kemudian membuka celana dalamnya dan mulai memainkan penisku disana.

"Aghh aghh" erang taylor, "aku akan ke kamar mandi, sudah mau keluar" ucapku. Aku mengeluarkan semuanya di toilet kemudian melihat taylor tertidur dikasur dengan memainkan kemaluannya "ahh ahhh" erangnya.

"Taylor, kau kecapekan. Mari tidur" ucapku, kami tidur berhadapan. Tanpa baju.

Stop!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang