JIKA BERADA DI TENGAH HUTAN, JANGAN PERCAYA PADA GOOGLE MAPS

80 7 1
                                    

"Kau baik-baik saja, Asia?" Sederet kalimat yang diucapkan lelaki bersurai blonde tak juga mengembalikan titik fokusnya. Sejak tadi pendengaran Anastasia berdengung tak mendengar jelas pemaparan dari Professor Barbara, matanya juga tidak bisa fokus—berbayang, bahkan Park Jimin tidak terlihat dengan jelas. Kepalanya terasa sangat berat, kecurigaan awalnya sih karena tidak bisa tidur semalam suntuk di kamar Yoongi. Tapi tidak juga, Anastasia pernah tidak tidur tiga hari karena binge watching film series tapi tidak sampai separah ini. Dia juga tidak jadi membenturkan kepalanya karena tahu pasti akan sakit dan konyol. Jimin menyentuh kening Anastasia dengan punggung tangannya, "Kau tidak demam, tapi wajahmu pucat. Sabarlah, sebentar lagi kita akan sampai ruang kesehatan."

"Kenapa disebut 'ruang kesehatan' sedangkan rumah sakit disebut rumah sakit, bukan rumah sehat? Ugh, aku semakin mual." Keluh si gadis memegangi perutnya.

Kekhawatiran Jimin semakin menjadi-jadi mendengar Anastasia mengungkapkan hal yang sedikit masuk akal, itu bukan hal biasa yang keluar dari otak udang temannya. Dengan segera ia membetulkan posisi tas si gadis yang ada di tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya merengkuh erat pinggang kecil agar tidak terjatuh konyol dari undakan tangga. Setelah menyibak kelambu kain putih, Jimin sedikit merunduk, merebahkan tubuh Anastasia pada ranjang putih, menyelimutinya sampai dada.

"Mau makan sesuatu? Biar aku belikan."

"Belikan aku paket Big Mac dan paket Double Cheeseburger. Aku rasa aku sanggup menghabiskan semua menu paket McD."

Jimin berkedip-kedip, "Apa itu Big Mac, Double Cheeseburger dan McD?"

"Belikan aku apa saja." Anastasia sedikit sebal. Ah, benar juga, arus konektivitas otak Park Jimin itu bergerak lambat seperti belum pernah dijejali berbagai informasi tentang dunia di luar Uptown Hill.

Setelah Jimin menutup pintu ruang kesehatan, aroma manis itu kembali tercium. Ia sempat mengira Yoongi datang menjenguk sambil membawa pai apel tapi saat membuka mata yang ia dapati justru sesosok gadis asing duduk di pinggir ranjang. Gadis itu menatap lurus dengan iris hitam pekat, semilir angin menerpa gaun putih yang dikenakannya. Baiklah, mahasiswi mana yang mengenakan gaun tidur abad 18 ke kampus? Gadis aneh, untung cantik dengan rambut tergerai berwarna hitam panjang sepinggang terawat dan bergeming seakan menanti Anastasia lebih dulu mengeluarkan suara.

Seingatnya, Anastasia tidak ingat memiliki teman seangkatan yang lebih aneh dari Kim Taehyung, gadis ini lebih membingungkan karena datang dengan baju tidur model lawas. Anastasia dengan payah menegakkan posisinya tak nyaman, "Ada masalah, Nona?"

"Teman-temanmu tidak bisa terus menerus menahanmu seperti ini." Celetukan gadis itu mengerutkan kening Anastasia tak paham. Menatap tanpa ekspresi, suaranya lebih tenang dari air dalam mangkuk, "Kau gadis itu, gadis yang sudah ditakdirkan dengannya untuk memperbaiki semua."

Betapapun anehnya gadis ini, presensinya seolah penuh magis. Gemulai tangan tampak begitu anggun terangkat menunjuk sesuatu di balik jendela besar sisi ranjang diikuti netra Anastasia yang tersihir oleh gerakan halus gadis tak diketahui namanya ini, "Pergilah ke sana. Apa yang ada di rumah itu akan menjawab semuanya."

Anastasia tercenung memandangi rumah putih yang berdiri kokoh di atas bukit. Ia ingin sekali bertanya maksud yang diutarakan si gadis aneh tapi cantik namun diurungkan, baginya langsung menyekat konversasi karena tidak memiliki kapabilitas atas itu sudah cukup menjadi alasan. Berbagai macam tugas kampus serta adaptasi lingkungan baru sudah cukup rumit, jadi ia sepakat untuk tidak semakin mempersulit diri sendiri.

"Maaf, tapi aku tidak tertarik untuk membereskan kesalahan orang lain."

Gadis itu terdiam seolah sudah mengetahui jawaban yang akan ia dengar. Tarikan nafasnya pun terdengar sangat halus, "Dia membutuhkanmu. Dan kau membutuhkannya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The SinnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang