#eps_1 Lulus Sekolah

44 1 0
                                    

Di suatu hari, dimana hari yang sangat aku tungggu tunggu, yaitu hari dimana aku lulus sekolah SMA dengan nilai bagus.

Dua minggu nanti, aku melanjutkan sekolah kejenjang lebih tinggi, yaitu perguruan tinggi. Tapi sebelum aku kuliah ayah menyuruhku untuk memperdalam agama terlebih dahulu, meski waktunya hanya dua minggu.

Ayah ingin aku menjadi orang yang bermanfaat, dengan ilmu yang kudapat, dan ayah ingin membuatku menjadi anak yang mandiri.

Azan subuh berkumandang.
"dek, bangun hey, ayo solat (sambil membangunkan dizah)" ucap kak fatimah

"iya kak, aku bangun nih" sambil mengucek-ngucek matanya, lalu ia langsung turun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi.

Pagi tiba, pada saat di meja makan, khodizahpun turun dengan lesu.
"eh anak ayah sudah siap nih pergi mondok, tapi ko cemberut aja sih nak" tanya ayah

"tidak ko yah, aku cuma lagi ngebayangin aja kalo aku jauh dari kalian" sambil menggeser kursi dan duduk.

"yah dizah, kamu cuma dua minggu aja ko lemes, itu juga belum pergi lagi(sambil membawa makanan ke meja) lagi pula kakak sudah pesantren selama tiga tahun tapi biasa saja"

"ya, kan kakak sudah biasa, kalo aku dirumah juga gak biasa kalo sendiri" (sambil mengambil sedikit nasi)

"sudah sudah, kak biar ademu makan dulu" ucap ibu

"iya bu" jawab fatimah

Setelah selesai makan, ayah dan kak fatimah mengantarkan ku, ke pesantren di luar kota, saat dimobil.

"eh iya kak, fadi kapan pulang dari rumah neneknya" tanya khodizah kepada fatimah menghilangkan keheningan.

"hari ini, soalnya besok fadi mau main ke kebun binatang, sama ibu dan bapak" jawab kakak" memangnya kenapa tumben kamu tanya fadli" tanya balik kakak

"gak ko kak, cuma penasaran aja soalnya kalo aku pergi, siapa yang jagain ibu sama ayah" jawab sedih khodizah

"tenang saja de, udah kakak panggil asisten rumah tangga buat itu" ucap kak fatimah sambil merangkul pundaknya

"ini ada apa, dari tadi ayah perhatiin, kalian nih kaya anak kecil nangis, hehe" ucap pak pak zikri sambil tertawa kecil.

BERPISAH untuk KEMBALI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang