#eps_5 Pengen Pulang

9 0 0
                                    

Sesampainya di rumah bu sarla, diza di dudukan dibangku, depan rumah "assalamualaikum bu" ucap nisa

"wa'alaikumus salaam" ucap bu sarla sambil keluar" astagfirullah ya Allah, kamu kenapa nak"bu sarla panik

"tadi....."

"cepat ambil obat di dalam lemari, yang ada di tengah rumah bibi, ka" ucap bu sarla memotong pembicaraan raka

Rakapun pergi mengambil obat, lalu keluar riki dari rumah. "astagfirullah bu, itu kenapa darahnya banyak, aku ambilkan air ya bu" ucap riki

"iya cepat" sambil menutup lubang darah yang keluar

Tak lama kemudian raka & riki keluar, membawa air dan obat

"ini bu" ucap mereka berdua

"tahan ya nak" ucap bi sarla

"insya Allah, bu" kata diza
"au....sakit banget bu......." teriak diza menahan sakit

"sabar za" ucap nisa

"hemmmm..... Sakit bu, aku pengen pulang, aku tidak mau pesantren, aku mau pulang bu" diza merengek minta pulang sama bu sarla,

"maaf ya nak ibu tidak bisa, soalnya ayahmu sudah mempercayakan mu, kepada ibu" ucap bu sarla Perlahan lahan.

"tapi bu" menahan air mata yang akan jatuh

"tidak apa-apa nak" mengusap kepala diza dan melihat sinis kepada santriwati lain.

semua orang diam, dan merunduk. Lalu riki menarik tangan raka, masuk kedalam rumah. "apa sih ki, tarik tarik tangan aku ki" ucap raka

"liat dia, itu pasti ulah mu lagi kan, jawab raka" tanya riki

"iya iya itu ulahku, tapi itu bukan untuk santriwati Tadi, tapi buat si.." kata raka

"sudah cukup, sekarang kamu minta maaf, sama santriwati baru itu" potong penjelasan raka

"dengarkan penjelasku dulu ki" ucap raka

"ah tidak perlu" jawab riki

Merekapun kembali keluar rumah, dan diza sudah selesai diobati oleh ibu riki.

"ana minta maaf ya, antum memaafkan anakan" tanya raka

"eh iya kak ayo kita ke asrama, bu kami pergi dulu" ucap diza tanpa menjawab pertanyaan raka, lalu diza berusaha berdiri
"aduh"diza jatuh dan duduk kembali

"pelan pelan za" ucap nisa

"iya nak, ayo rangkul diza" ucap bu sarla

Lalu neli dan lia merangkul diza yang susah untuk berjalan

Karena diza anak tangguh, jadi dia tak hirau lagi dengan sakitnya, hanya ada kata ingin cepat hafal 30 juz, dan keluar dari pesantren.

'ya Allah sungguh sebenarnya aku tidak sanggup lagi tinggal di sinii, aku yakin meski aku tidak ada disini, inn syaa Allah aku bisa ko hafal 30 Juz, dalam waktu 2 minggu'
Ucapnya dalam hati, sambil mengusap air mata yang telah jatuh tadi di pipinya.

'tapi bagaimana lagi, karena kakak ku pernah tinggal disini, ya terpaksa aku harus tinggal disini juga. Duh belum satu minggu sudah gini, kuatkan hambamu ini ya Allah'
Sambil berjalan.

BERPISAH untuk KEMBALI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang