Untuk mencapai cita-cita, pada dasarnya kita harus memiliki tekad untuk mencapainya. Tidak hanya tekad yang kita butuhkan, melainkan harus adanya perjuangan yang keras.
Tidak ada alasan untuk bermalas-malasan, menunda pekerjaan dan lain sebagainya, itu semua adalah hal yang membuat cita-cita kita yang seharusnya menjadi kenyataan, melainkan hanya menjadi impian dan angan-angan yang tak akan tersampaikan.Di ruang kelas...
" Din, apa kamu sudah belajar untuk ulangan hari ini?" Tanya Tya sembari berdiri dihadapan Dina
"Ya belum lah, ngapain juga kita belajar...toh aku semalem malah Twitteran kok, aku san santuyyyyy nggak ribet lah." Jawab Dina sambil main hpnya
"Yaampun Dinnn... terus gimana dong nanti kalo nilai kita jelek, ihhh sebel deh ngomong sama kamu ma main hp terus." Tya yang kesal dengan Dina yang sibuk dengan ponselnya
"Ah...lu ma ribet deh.. kita kan tinggal nyontek ama si Dira...tuh liat dia lagi belajar kan, yaudah kita santuy aja napa sih."
Teman-teman Dira sedang sibuk dengan ponselnya, sedangkan Dira sendiri belajar dari semalam untuk ulangan hari ini. Dira belajar dari semalam dan dia sudah paham 99%materi pembelajaran. Teman-teman Dira sangat bergantung padanya saat ulangan, dia hari ini bertekad untuk tidak memberikan contekan kepada temanya, dia ingin menikmati hasil kerja kerasnya sendiri yang selama ini ia bagikan kepada temanya melalui contekan saat ulangan.
Guru memasuki kelas
"Selamat pagi. Mari kita siapkan untuk ulangan hari ini." Kata Bu Ratna guru matematika
"Selamat pagi Bu, siap Bu."
sahut murid-muridnya"Baiklah, tolong dikerjakan sendiri. Nanti kalo sampe saya liat ada yang nyontek saya akan ambil lembar kalian dan saya akan memberikan konsekuensi."
Dina dan Tya masih sangat santai dan seperti meremehkan ucapan gurunya.
Kemudian ibu Ratna membagi lembar soal pada masing-masing siswa, mereka mulai mengerjakannya. Dina santai dan malah tidur dimeja. Setelah beberapa lama, waktu mengerjakan ulangan tinggal sepuluh menit, Dina terbangun dan gugup mencari contekan. Dina memaksa Dira untuk memberinya contekan, tetapi Dira sudah berjanji untuk tidak memberikan contekan kepada siapa pun hari ini. Kemudian Dina marah dan berkata kasar pada Dira, dan ibu Ratna mendengar suara Dina yang seperti orang yang sedang gaduh.
" Ada apa disana?" Tanya Bu Ratna
"Tidak Bu, ini lo mau pinjem bulpoin, bulpoin saya tiba-tiba mati Bu."
Sahut DinaTidak bu, Dina bohong. Dia mau mengambil lembar kerja Dira." Jawab Tya dengan gugup
"Eh lu apa-apaan sih, gue kan mau pinjem bulpoinnya Dira."
Jawab Dina dengan kesal"Ehhhh sudah...kalian ini. Dira apa benar Dina mau pinjam bulpoin mu?"
Tanya Bu Ratna untuk memastikan kebenaran"Emmm... Tidak bu, Dina memang ingin mengambil lembar kerja saya."
Jawab DiraDina merasa kesal dengan Dira
" Dina kamu sudah berbohong dan juga melanggar peraturan, kamu akan saya beri hukuman, selama semester ini kamu tidak boleh mengikuti pembelajaran saya!"
Bu Ratna memberikan hukuman kepada Dina.
Lalu Dira mengatakan kepada Bu Ratna agar Dina masih diperbolehkan untuk mengikuti pelajarannya, dia mengatakan agar semua ini dijadikan pelajaran agar dia tidak mengulangi lagi.
Diraerasa bersalah dan meminta maaf kepada Dira.Belajar sungguh-sungguh akan membuat kita menjadi pandai, segala sesuatu akan menjadi lebih mudah jika dijalankan dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan
YOU ARE READING
PENDIDIKAN MASA KINI
Short StorySebelum kita membahas tenatang pendidikan masa kini ada baiknya kita mengenal arti pendidikan itu sendiri. Apa itu pendidikan? Pendidikan adalah usaha dasar dan rencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik menj...