Knowing

41 1 0
                                    

Liora mulai terbangun dari pingsannya sambil mengerjapkan matanya, rasanya masih sedikit pusing akibat pengaruh minuman beralkohol yang ia minum beberapa jam yang lalu.

"Ish.." Liora merasa tempat ini asing baginya sambil mengedarkan pandangannya tanpa sengaja Liora menatap jam dinding yang berdetak.

"Ya ampun" Jam dinding itu menunjukkan pukul 10 lewat 27 menit malam.

"Bangun juga lo" Suara itu mengagetkan Liora.

"Hah? A-Arga? Gue dimana?" Kekagetkan Liora bertambah kala melihat teman satu sekolahnya itu.

"Dirumah gue lah" Jawabnya santai.

"What?" Tanya Liora tak percaya.

Drttt drttt drttt

Tiba-tiba handphone Liora bergetar pertanda penggilan masuk, 'Bryan' nama itu terpampang jelas di layar sana.

"Kenapa Yan?" Tanpa basa-basi Liora langsung saja bertanya maksud dan tujuan Bryan menelponnya.

"Ra lo dimana sih? Gak balik-balik? Gue cari ke toilet gak ada, daritadi gue telpon juga baru kali ini lo angkat" Orang diseberang sana langsung memberikan pertanyaan beruntun kepada Liora, hal ini sudah Liora duga.

Maklum saja Bryan sepanik itu mengingat bagaimana Liora jika dalam keadaan mabok bakal lupa segalanya.

"Iya maaf, gue udah pulang Yan" Liora terpaksa berbohong agar Bryan tidak semakin mengkhawatirkan dirinya.

"Kok bisa?"

"Ya bisalah, gue masih ingat dimana rumah gue"

"Ya maksud gue-" Belum selesai Bryan ngomong sudah dipotong Liora.

"Sudah lah Yan yang penting gue udah dirumahkan, nanti tolong tas gue titip aja sama Audy entar gue ambil"

"Tapi beneran lo udah sampai rumahkan?"

"Iya Bryan, bye" Liora langsung memutuskan sambungan telponnya daripada nanti ketahuan jika Liora belum sampai rumah dan itu bisa membuat Bryan panik setengah mati.

"Emangnya habis darimana lo? Jam segini masih pakai baju sekolah, bukannya tadi disekolah bilangnya mau balik duluan yah?" Arga pun heran, ada hajat apa tuh anak jam segini keluyuran menggunakan baju sekolah.

"Bukan urusan lo" Ya Liora emang masih mengenakan baju sekolah lengkap, hanya saja dilapisinya menggunakan jaket.

"Okay, ya udah lo masih mau disini? Atau pulang?"

"Ya pulang lah"

"Gue antar"

"Gak perlu, gue bisa sendiri" Tolak Liora.

"Gak baik cewek pulang malam gini sendirian, ayo!! Mumpung gue lagi baik walaupun merepotkan sih"

"Gue bilang gue bisa sendiri, gue gak mau ngerepotin orang apalagi elo" Liora beranjak dari sana.

"Lebih merepotkan lagi kalo terjadi apa-apa sama lo, pikiran gue yang bakal repot karena sudah membiarkan lo pulang sendiri malam-malam gini"

"Gue sudah terbiasa, jadi lo gak usah merasa mempunyai tanggung jawab untuk memastikan gue pulang dengan selamat"

"Hah? Maksud lo sudah biasa gimana?" Heran Arga.

"Gak usah belagak bingung deh"

"Pokoknya gue gak mau bantahan"

"PERGI LO PENGHIANAT" Teriakan itu membuat Liora sangat kaget.

"Si-siapa itu?"

"Paling abang gue lagi ngigo"

Singa Jantan dan Macan BetinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang