part 2

382 7 3
                                    

At 20.00

Saat ini di kediaman keluarga Darwiyansah Putra beserta Ayah dan Bundanya sedang makan malam. Ya Putra adalah anak kedua dari Bunda Fatmawati dan Ayah Edi Maulana Darwiyansah.kakaknya bernama Zahratunnisa Darwiyansah, sudah menikah dan sekarang tinggal bersama suaminya muhammad Azzam.

Setelah selesai makan Edi berkata
"Putra Ayah tunggu kamu di ruang keluarga, ada yang ingin Ayah bicarakan sama kamu"
"Baik Ayah, nanti putra menyusul" jawab putra.
Sedangkan fatma sedang membereskan bekas makanan dibantu bi inah.

                        ***
Sekarang Putra,Edi,dan Fatma sudah berkumpul di ruang keluarga.

"Jadi Ayah, apa yang ingin Ayah bicarakan?"tanya putra pada Edi, Edi menatap putra dan menghela nafas sambil berkata.
" nak,umur kamu sekarang sudah 26 tahun. Kamu sudah bukan remaja lagi. Rasanya sudah pantas kamj nikah. Bahkan Sahabat kamu Alif yang umurnya di bawah kamu,dia sudah menikah, sudah saatnya nak" ucap Edi mengeluarkan segala yang ada dalam hatinya.
Putra menghela nafas dan menjawab
"Tapi putra belum punya calon yah, belum ada yang cocok"jawab putra.
"Ayah berencana menjodohkan kamu dengan anak teman ayah. Ayah sudah beberapa kali bertemu dengannya, insyaallah cocok dengan kamu Put"
"Umurnya berapa yah??kepribadiannya gimana?" tanya putra.
"Umurnya 22 tahun.kamu tenag aja... Anaknya baik,cantik,sholehah dan dari keturunan yang sholeh Sholeha pula"jelas Edi.
"Kalau begitu,jika itu memang menurut Ayah terbaik buat putra, putra ikut saja"ujar putra pada Edi.
"Alhamdulillah yakin nak?Ayah senang sekali mendengarnya"sambil merangkul putra. sedangkan fatma hanya menyimak sambil tersenyum bahagia.
" putra yakin Ayah gak salah pilih" meski dalam hatinya masih tersimpan gadis kecil masa lalunya.tetapi mungkin bukan jodoh. Dia bertekad untuk segera melupakannya.
Karena putra adalah anak yang penurut dan berbakti pada orang tua, jadi mana mungkin dia membantah selagi itu baik untuk nya.
"Kalau begitu Ayah akan segera melamarnya untuk kamu" ujar Edi semangat.
"Baik,terserah Ayah saja" ujar putra tersenyum.

                       ****
Sedangkan dikediaman keluarga Yadi, mereka sedang bercanda ria mengobrol di ruang tv. Dari mulai masa kuliah, kantor,sampai memasak mereka obrolkan.hingga sampai pada, Adi Ayah Aini berkata ingin berbicara serius pada putri semata wayangnya.
"Ada apa Abi?" Tanya Aini serius.
"Nak,kamu sayangkan sama Abi sama ummi?"Tanya Adi pada Aini.
"Ihh Abii, ya sayang lah. Abi sama Ummi itu cahayanya Aini,hidupnya Aini, mana mungkin Aini nggak sayang sama Ummi dan Abi"jelas Aini panjang lebar.
"Abi sama ummi juga sayang banget sama Aini...., Aini umur kamu sekarang sudah 22 tahun, dan itu artinya Abi sama Ummi Udah nggak mudah lagi.sudah pas untuk kamu menikah nak." lanjut Adi.
"Tapi kan Aini masih kuliah,belum punya calon juga" jawab Aini.
"menikah saat kuliah bukan masalah nak, Nah dan masalah calon sebenarnya Abi sudah berniat untuk menjodohkan kamu sama anak teman abi.." jelas Adi.
"Hah,jadi omongan Abi waktu itu serius mau jodohin Aini??" jawab Aini kaget.
"Gimana kalau orangnya gak sesuai kriteria,gimana kalau orangnya gak mau di jodohin,nanti kayak novel-novel yang sering Aini baca,istrinya ditelantarin lagi." lanjut Aini.
"Enggak sayang,dia orangnya baik, pintar,sholeh,tampan lagi,satu lagi dia juga udah hafidz 30 Juz. Juga dia bersedia di jodohin sama kamu" jelas Nur.
"Emangnya dia udah tau sama Aini? Umurnya berapa?" Tanya Aini lagi.
"Yaa, belum sih, Umurnya 26 tahun. Tapi Abi yakin dia baik dan terbaik buat kamu. Abi hanya ingin ada yang menjaga kamu. Kamu juga tahu kan Abi khawatir sama kamu. Abi pengen ada yang ngejaga kamu. Sedang umur Abi sudah tua "ujar Adi.
Aini berkaca-kaca"Baiklah,jika menurut Abi itu memang yang terbaik buat Aini, Aini terima perjodohan ini, Aini sayang sama Abi dan Ummi"
"Alhamdulillah kalau begitu Abi akan segera kasih tau mereka mii" ucap Adi pada Nur.
"Terimakasih sayang, udah mau bahagiain Ummi dan Abi"ujar Nur sambil memeluk Aini.
" sama-sama ummi,Abi.Aini sayang Ummi sama Abi"jawab Aini sambil menangis.
"Kami juga sayang banget sama kamu sayang" ucap Adi dan Nur.

Jodohku Dosen MenyebalkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang