Seluruh siswa SMA Dirgantara sedang melaksanakan ujian. Dimana para siswa melakukan ritual keramatnya--- menyontek. Seperti halnya dengan siswa Classmate 2.3,itu julukannya. Kelas unggulan ribut,seluruh guru tahu seberapa bobroknya kelas itu.
"Valez... Lez... Woy!!"
Gadis bernama Valez itu menoleh,merasa terpanggil. Ia sudah biasa menjadi bandar contekan dan menyontek.
Valezka Krysillia Adytia. Sering di panggil mayat sama teman-temannya. Mau tau kenapa? karna dia berkulit seputih Mayat.
"No 21 sampe 23"ucapnya sepelan mungkin agar tak terdengar oleh pengawas--pak Rusdi,si guru killer. Guru yang menurutnya aneh tapi jenius. Otaknya tak sesuai dengan perawakannya.
"Ngomong apaan sih lu Sa! gedein lagi!" seru Valez mulai geram dengan sahabatnya.
Raisya Aura Pranaja. Gadis periang,hiperaktif tanpa batas,berpipi chubby dan agak tomboy.
"No-mor 2-1 sam-pe 2-3" jelas Raisya penuh penekanan. Ia harus bersabar menghadapi teman budeknya ini. Jika ia tak bersabar,ia tak akan dapat contekan,benar bukan??
Oke! Ini Demi CONTEKAN!!!
"Emaknya ngidam apasih?? Anaknya bisa congean gitu" gumam Raisya,hampir berbisik untuk dirinya sendiri.
"Sa..."
"Hm" dehem Raisya sedikit kuat,menarik perhatian pak Rusdi dan peserta ujian lainnya.
"Itu ngapain disana?"
'Aduh mampus gue!! Naruto bawa aku ke alammu!' batin Raisya panik. Ia berharap guru menyebalkannya ini tak menghampirinya.
"Eh! Saha pak? Saya?"
"Gak saya ngomong sama tembok! Yah sama kamu lah!"
"Ng...nggak kok pak,cuman ngedehem doang,tenggorokan saya kering pak" ucap Raisya gugup,dalam hati ia komat-kamit berdoa.
"Oh"
Raisya bernafas lega. Rupanya dewi fortuna sedang berpihak padanya.
"Lo ini! Manggil-manggil! Apaan?!" bisik Raisya pelan--dengan mata melotot. Yang ditujukan kepada Valez.
"Heh dugong! Lo tadi yang minta jawaban! Sekarang marah sama gue!" balas Valez tak kalah ngotot.
"Oh yah lupa,apa jawabannya?"
Valez mengelus dadanya,jika berhadapan dengan Raisya ia harus ekstra sabar. Entahlah mungkin otak Raisya tertinggal di rahim ibunya.
"Woy! Apa jawabannya?!"
"Astagfirullah"
"CEP..."
"No 21 a,22 c,23 a" Valez memotong langsung ucapan Raisya. Jika tidak ia akan berdebat lagi dengan gadis tomboy itu. Bagaiman dengan Raisya? Ia tersenyum senang,kini semua lembar jawabannya sudah terisi,tinggal menunggu bel istirahat.
***
Bel istirahat sudah berbunyi,membuat seluruh siswa berbondong-bondong ke kantin. Mengisi perut mereka yang ksosong. Berbeda dengan tiga gadis ini,mereka sedang menunggu kawanan mereka untuk pergi bersama ke kantin.
"Etdah lama amat yah" ucap Rahma. Agar lebih jelas lagi dia adalah Rahma Putri Paradhita si kpoppers garis keras. Yang mengaku istrinya Kim Soekjin BTS rupanya cuman dakinya saja.
"Siapa sih yang ngawas? Tau cacing di perut gue dah demo!" ucap Raisya,seraya memegangi perut.
"Lu mah kapan kenyang Sa?... Semua lu makan"
serang Valez memulai debat yang sempat tertunda tadi."Yups! Taik di tepunginpun dia makan"ucap gadis tinggi setower--mungkin. Ahh... itu agak berlebihan.
"Astaga dugong!! Sejak kapan lu di situ?!" racau Valez kaget. Tiba-tiba Pasya sudah ada di sampingnya. Sangat mengerikan.
"Lu Pasya kan?" tanya Rahma penuh selidik. Memerhatikan Pasya dari bawah sampai atas. Kaki napak? ok,sikapnya normal? Ok,trus--
"Biasa aja ngeliatinnya,gue tau kalo gue cantik" ucap Pasya percaya diri. Yah,Pasya Aurora Antonio,si pengrusak gendang telinga. Kenapa? Karna hobinya teriak,dan membuat siswa sekelasnya ingin membuangnya ke segi tiga bermuda. Di tambah ia sebelas dua belas dengan Rahma,yah dia k-poppers.
"Alay kalian,dia dari tadi udah di sana. Kaliannya aja yang gak peka--"
"Aih ada bakpau!" teriak anak laki-laki,berjalan santai ke arahnya. Dengan di ikuti Awal,Qiki,dan Reza di belakangnya.
"Paansih tembok!" teriak balik Raisya. Sedangkan teman-temannya? Mereka sudah biasa melihat drama dua insan yang tak pernah akur itu.
"Wih kalian ini! Ketemu berantem terus!" seru Pasya sewot.
"Iya,kaya orang pacaran!" tambah Awal,mendukung Pasya.
"Setuju gue" bantu Qiki
"Dih ogah amat gue pacaran sama si pendek ini,lagian juga gak boleh sama agama" balas Raisya,sok nyeramahin.
"Gue geh ogah pacaran sama cewek doyan makan kek lu! Dasar rakus!" balas Yoga sengit,tersenyum mengejek. Mungkin bagi para siswa perempuan di sekolahnya,jika melihat senyuman Yoga akan meleleh. Namun Raisya tidak,karna senyuman seorang Yoga merupakan suatu hal yang paling menjijikan.
"Heh! Gue gak rakus yah!"
"Nah trus kalo gak rakus,ntu makanan pada lari kemana?" tanya Reza yang sedari tadi diam, menyudutkan Raisya.
"Lu liat aja tuh pipinya,itutu yang nampung" Yoga dan Reza bertos ria,mereka senang membuat Raisya kesal.
Yah siapa yang tak kenal dengan pentolan Classmate 2.3 itu. Yoga Anjar Aldebara,cowok bobrok yang terkadang dingin dan menyebalkan secara bersamaan. Selalu mengaku tinggi padahal pendek,menyebalkan. Reza Keyvano,cowok dengan kulit gelap,sok pemalu padahal aslinya malu-maluin,penakut tingkat dewa. Awal Anggara,anak basket tapi gak tinggi-tinggi menurut Raisya,sering malakukan misi rahasia bersama Qiki--menggoda mbak-mbak kantin. Qiki Satya Pratama,korban perasaan,rekannya Awal. Yah kalian tahulah apa misi mereka.
Perdebatan Raisya dan Yoga terus berlanjut. Membuat teman-temannya jenuh.
"Udah woy!! Perut gue udah meronta minta diisi nih!" teriak Valez,ia sudah pusing dengan dua makhluk di depannya ini.
"Woy! Katanya di stan mbak Siti ada kue coklat limeted edition tau!" seru Pasya. Mengeluarkan suara emasnya.
"Hah! Demi apa?! Mbak Siti! I'm coming for you" Raisya langsung pergi meninggalkan Yoga yang terdiam di tempat.
"Woy bakpau! Urusan kita belum selesai!" teriak Yoga. Namu terlambat Raisya dan teman-temannya sudah melenggang pergi.
"Nah gue di tinggalin! Woy Alien nyasar! Tungguin gue!" Yoga mengejar komplotannya. Sedangkan di balik tembok seseorang melihat semua kejadian itu. Ia tersenyum kecut. Ia menyukai cowok itu. Ia benci melihat tatapan Yoga kepada Raisya. Ia benci melihat senyuman Yoga tadi. Ia ingin memilikinya,dengan cara apapun.
"Lo harus jadi milik gue"-?
•
•
•
•
•Gimana?
Next?Thank's for pasyajulia,Lzz_29,ramadhanrahma
Jangan lupa untuk vote dan comment
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
'Classmate 2.3'
Mystery / Thriller'Jika kau tidak bisa menjadi milikku,maka semua orang juga tidak bisa memilikimu! Karna kamu milikku dan aku milikmu. Selamanya begitu!!'