"Saha kakelnya?" tanya Raisya,setelah sekian lama ia diam menyimak.
"Biasa kak Tannu" balas Rahma enteng.
"Gue bingung sama tuh cowok. Si Tannu kan termasuklah bilangan tipe ideal si Yoga. Kenapa di tolak?" ucap Valez panjang lebar.
"Cantik? iya,model malahan. Holkay? jelas,tinggi? ideal lah,pinter? sangat. Jadi apa yang kurang dari seorang Tannu Laurent" tanya Pasya yang berbobot.
"Hayo gibahin siapa hayo?!" ucap cowok berambut gimbal itu.
"Ekheem... Ekheem..."
"Aduh keselek jakun gue"
"Panas amat dah"
Rahma,Raisya,dan Pasya seketika berseru. Ouh,, ayolah siapa yang tak tahu kedekatan Valez dan Rajes? Yah cowok berambut gimbal itu adalah Rajes. Playboy cap sarden. Mantannya? Bertaburan di mana-mana.
"Paansih kalian ini!" pekik Valez,memelototi 3 sahabatnya itu.
"Yah kenapa?" tanya Raisya enteng.
"Bodo amat sya bodo"
"Lu ngomong sama gue apa sama Raisya?" tanya Pasya
"Makanya punya nama belakangnya jangan sama" ucap Valez tak mau kalah
"Serah kita oranglah kok lo yang sewot" jawab Pasya dan Raisya kompak.
"Nah ngelunjak sama yang tua"
"Tau dah tua bau tanah kok ngelunjak" ujar Rahma,asal nyambung.
"Paansih Ma gak maksud"
"Serah ku lah"
"Emang kalian bertiga ini sama--" ucapan Valez di potong begitu saja oleh Rafli.
"Sama-sama"
"Neuh datang lagi bekicot satu ini"
"Yah apa sih Lez,orang ganteng gini di bilang bekicot" timpal Rafli tak terima. Ia anaknya pak Rahmat si kepala desa yang ganteng mirip V BTS,yah kali anaknya mirip bekicot.
"Yah ganteng kalo di liat dari monas"
"Udah sih diem lagi" cibir Rajes jengah
"Yeuy Jes kok lu yang sungut"
"Diem lo botak! Atau gue samsak palak lu jadi bola"
"Beuh serem amat bosnya" Rivaldi diam seribu bahasa. Meja seketika hening setelah seruan Rajes tadi. Hingga suara Reza mengintrupsi.
"Hai para babu-babuku! Pasti kalian lapar,nih ku berikan asupan bergizi dan sehat untuk kalian"
"Berisik bocil!" seru Rahma
"Yeuy diem lo bogel!" balas Reza. Memulai kembali keributan yang terhenti tadi.
Tawa mereka pun pecah katika perubahan wajah Rahma yang sangat drastis. Reza membawa 2 nampan makanan,yang tentunya milik Yoga dan miliknya,sedangkan Yoga tak membawa apapun. Sisanya di bawa oleh bi Iyem dan anaknya.
"Lu bego atau apa sih! Bukannya bantuin si Reza sama bi Iyem malah laju aja jalan" sewot Raisya,ia tak habis fikir dimana otak Yoga yang terkenal pintar? Gak mungkin kan ketinggalan di kolong laci.
Yoga tak menghiraukan ocehan Raisya,ia langsung mendaratkan bokongnya di kursi tepat di depan Raisya--yang sedang menatapnya dengan tatapan horor.
"Apa?" tanya Yoga datar
Raisya langsung mengalihkan perhatiannya ke bi Iyem yang kerepotan memberikan makanannya. Ia berdiri dan membantu bi Iyem tak lupa memelototi teman-temannya untuk ikut pula membantu.
Yoga? Ia sedang duduk manis sambil memainkan benda pipih berlogo apel di gigit itu. Entah apa yang di lakukannya,ia nampak serius. Setelah semua sudah mendapatkan makanan masing-masing mereka makan dengan khidmat,kecuali Awal dan Qiki. Jangan lupakan Rafli,Aldi,dan Rajes yang bertengkar memperebutkan saos.
Raisya memperhatikan Yoga yang sedari tadi fokus ke hpnya,terlihat jelas dari kerutan di wajahnya. "Makanan lu di laletin tuh" seru Raisya berusaha mengambil perhatian Yoga sebentar,dan berhasil. Yoga segera menaruh hpnya di atas meja dan makan--tak lupa berdoa.
"Woy!! Yoga!!"
Teriakan cowok itu--Yusuf-- si ketua Osis SMA Dirgantara,berlari cepat menuju tempat mereka. Yoga hanya menatapnya sekilas,dan melanjutkan makannya.
'Haruskah si pendek ini berteriak?'
Yusuf berhenti tepat di samping Raisya,dengan nafas yang terengah-engah. "Bagi" tangannya menyambar minuman coklat dingin Raisya. Raisya yang masih loading,hanya diam tak berkutik. Setelah air didalam gelas itu tandas,Yusuf kembali menaruhnya.
"Ga di panggil bu Tuyen"
"Kenapa?"
"Mana gue tau bambang"
"Woy kutu nyamuk!! Lu ngabisin minum gue!"
"Dah lagi ayo cepet" Yusuf menarik tangan Yoga paksa,sekalian kabur dari amukan Raisya.
"Uhhh pasangan yang serasi"
"Paansih bego',mereka berdua cowok" Rafli menoyor kepala Qiki. Membuat cowok itu mengaduh kesakitan.
"Moga langgeng yah!!" teriak Awal memancing Yoga menengok ke belakang--tentunya memberi tatapan tajamnya kepada Awal.
"Nah si babon satu ini juga" Pasya melemparkan es batu yang ada di gelasnnya yang kosong dari air ke arah Awal dan...
Jackpout
Wajah Awal mengundang gelak tawa dari yang lain. "Woy! Gila! Si Yoga masih normal!" seru Valez,memulai perdebatan.
"Taunya geh sih Awal ini" tambah Rajes memanas-mansi keadaan.
"Taunya geh"
"Iyahnya geh"
"Tau si geh ini"
Pasya,Raisya,Rahma ikut membantu,jadilah Awal di sorakin sekarang.
"Hujat ae hujat"
"Taunya geh kalian ini" bela Qiki
"Yeuy onta lu juga tadi ikut nyorakin si Awal geh" terang Aldi.
"Taunya lu ini,sana... sana... Lu tadi nyorakin gue"
"Jahatnya kau Rom--"
'Tett'
'Tett'
'Tett'
"Simpen drama lu Qi buat besok"
Semuanya sudah bersiap-siap untuk pergi--kembali kekelas masing-masing.
"Ok guys!! Ayo kita berperang" seru Rafli menambah keributan kantin di siang yang terik itu.
"Semangat!!!" timpal Aldi,berteriak.
"YAH!"
•
•
•
•
•Next?
Lzz_29 pasyajulia ramadhanrahma???
Setidaknya berikan jejak....
KAMU SEDANG MEMBACA
'Classmate 2.3'
Mystery / Thriller'Jika kau tidak bisa menjadi milikku,maka semua orang juga tidak bisa memilikimu! Karna kamu milikku dan aku milikmu. Selamanya begitu!!'