Amico

7 2 0
                                    

'Ling ser wengi...'

"Anjir"

'Tak'

Yoga mematikan alarm hpnya secara kasar. Ia berdecak sebal,sejak kapan nada dering alarmnya berubah. Ia menyingkap selimutnya lalu berjalan ke arah kamar mandi,sambil berfikir siapa pelaku di balik nada dering alarmnya.

Saat tangannya hampir menyentuh handle pintu kamar mandi,ia teringat gadis yang kemarin datang ke rumahnya,dan mengundang keributan. Gadis yang ia yakini masih tertidur pulas di balik selimut tebalnya.

"Awas aja lu"

***

"..."

"Iyah-iyah ma"

"..."

"Aku bakal jaga diri kok"

"..."

"Hmm"

"..."

"Iya ma"

"..."

"Lebih dari cukup kok"

"..."

"Cukup kok mah"

"..."

"Wa 'alaikumus salaam"

Pasya menghembuskan nafas kasar. Ibunya sangat over,membuat ruang geraknya menjadi terbatas. Ia tahu ibunya menyayanginya,mengingat status ibunya sekarang singel parent,dan harus menghidupinya dak adiknya. Tapi ia juga ingin bebas,apa salah?

Bahkan ia semalam harus mengdiami ibunya agar dapat izin untuk pergi hari ini. "Kak"

"Apa?" tanya pasya sambil berjongkok menjajarkan tingginya. "Aku tadi malem mimpi"

"Mimpinya di situ ada kakak,kak Valez,kak Raisya,kak Rahma terus ada-"

"Stop Alya...ini udah kesekian kalinya kamu ngomong ngawur gak jelas kaya gini". Alya  Cantika Antonio,yang sekarang sedang duduk di bangku sekolah dasar kelas 4. Umurnya terpaut jauh dari Pasya.

"Kak... Aku gak ngawur!"

Pasya menghembuskan nafasnya kasar,berusaha meredam emosinya. Adiknya sangat keras kepala sama sepertinya. Kalau sudah bertengkar seperti ini, mereka akan diam dalam jangka waktu yang lama. Karna ini pun ibunya menjadi overprotektif. Ibunya lebih percaya dengan omong kosong adiknya. Dan itu benar-benar membuatnya jengah.

Gadis berambut hitam sepinggang itu lebih memilih pergi ke kamarnya dari pada berdebat dengan adiknya. Melihat kamarnya yang sudah sangat rapih. Mengingat ia akan pergi lumayan lama. Kembali memeriksa perlengkapan. Ok sudah semua.

Jam 8,sesuai perjanjian di grup receh yang di buat Rahma semalam. Mereka akan berkumpul di rumah Qiki. Dan sekarang masih jam 06:30. Ia jadi teringat dengan pesan misterius semalam. Jujur ia parno. Soal kaca kamarnya,sekarang masih di tutupi kain,nanti baru di perbaiki. Merasa bosan membuatnya berfikir tidur sebentar tak masalah.

***

'Jingyeokhae bang! tan! sonyeondancheoreom
Jingyeokhae bang! tan! sonyeondancheoreom
Jingyeokhae bang! tan! sonyeondancheoreom
Jingyeokhae bang! tan! sonyeondancheoreom'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

'Classmate 2.3'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang