Chapter 13
Hermione duduk termenung di salah satu sofa di bar kecil yang pernah ia kunjungi sebelumnya. Ia tidak melepaskan pandangannya dari gelas berisi firewhiskey di depannya, ia tidak bisa menghilangkan bayangan wajah Luna yang tersiksa dan dipenuhibdengan air mata.
Draco dan Blaise berada di sini bersamanya, suasana terasa sangat suram.
"Aku masih tidak percaya bajingan itu menangkap Luna. Apa sebenarnya yang ia pikirkan?", kata Hermione dengan emosi.
"Dia beruntung aku tidak ada disana saat itu. Aku pasti akan mengutuk dan menghajarnya habis-habisan", tambah Blaise sambil menggebrak meja.
"Dan membuat dirimu tertangkap juga", kata Draco dingin.
"Tapi itu sepadan!", bela Blaise.
"Aku tau kalian pasti kesal. Aku juga merasakan hal yang sama, tapi yang kita butuhkan adalah rencana", tambah Draco.
"Malfoy benar, meratapi kekalahan tidak akan membuat Luna keluar dari masalah ini", Hermione meneguk firewhiskeynya. Ia menatap Draco, "Aku tidak akan membiarkan Collins menang".
"Lupakan tentang 'menang', bajingan itulah satu-satunya yang harus ditahan. Apa yang ia pikirkan?", terika Blaise.
"Berpikir bukanlah kata yang tepat. Dia bahkan tidak menggunakan otaknya. Satu hal yang jelas. Collins tetap gigih pada pendiriannya 'Luna adalah pembunuhnya'", kata Draco tenang. "Dia mungkin saja mempercayai teorinya, tapi sepertinya ada seseorangan yang mempengaruhinya".
"Keluarga Nott?", tanya Blaise.
"Itu tebakanku", Draco mengetuk-ngetuk gelasnya.
Mereka bertiga duduk dalam diam, sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Blaise berdehem.
"Aku akan membela Luna dalam sidangnya di Wizengamot", kata Blaise serius.
"Tapi? Bagaimana--?", tanya Hermione bingung.
"Walaupun terlihat tidak meyakinkan dan tidak kompeten, Blaise adalah salah satu anggota muda Wizengamot", potong Draco.
Mulut Hermione terbuka tak percaya. Blaise menghela nafasnya.
"Apakah aku begitu tidak meyakinkan sebagai anggota Wizengamot? Kau tidak perlu menghinaku Drake!", celetuk Blaise terhina.
Draco tertawa senang. Hermione menatap Draco heran. Sepertinya ia belum pernah melihatnya tertawa.
"Bukan begitu Blaise, aku hanya-- er, tidak menyangka", kata Hermione hati-hati.
"Baru bulan kemarin aku bisa masuk kesana. Tesnya benar-benar sangat sulit, beberapa kali aku gagal", kata Blaise.
Hermione mengangguk setuju.
"Terima kasih Blaise, aku sangat menghargainya", kata Hermione.
"Setidaknya itu yang bisa kulakukan. Kita bisa mengalahkan Collins di pengadilan, lalu....", Blaise belum sempat menyelesaikan kalimatnya, saat Draco memotong.
"Aku akan menghentikanmu disini, aku tidak yakin bisa mengalahkannya tanpa beberapa lagi bukti yang meyakinkan. Collins mempunyai pengaruh yang cukup kuat di kota ini bahkan di Wizengamot. Aku tau Luna seharusnya tidak dihukum, tapi mungkin para juri tidak sepakat dengan kita.", jelas Draco.
"Jadi, maksudmu kita harus menemukan pembunuh Theo dan penculik Luna. Dengan begitu Collins tidak bisa terus menuduh Luna jika kita menemukan siapapun yang bertanggungjawab", Hermione menatap tajam Draco.
KAMU SEDANG MEMBACA
Granger & Malfoy (Dramione Fanfiction)
FanfictionDramione Fanfic. Apa jadinya jika Draco Malfoy dan Hermione Granger bekerja sama memecahkan kasus pembunuhan? Based on pixelberry game Start : 24 December 2019 #9 #dramione 5/2/2020