Prolog

16 4 0
                                    

Sendiri,sederhana,pekerja keras.
Kata yang dapat mendeskripsikan seorang gadis manis yg biasa dipanggil claudy itu.

Claudy Chalista Tazaf gadis berponi dan bersurai hitam lebat sebahu tubuh nya kurus dan tidak terlalu tinggi masih okelah untuk seusia anak remaja,kulitnya tidak terlalu putih,wajahnya berparas biasa namun lesung pipi menghiasi kedua pipi gadis manis bermimik datar itu.

Sulitnya hidup akan ini dan itu mengajarkan nya utk bekerja keras serta terus belajar belajar dan belajar hanya itu yang dilakukanya supaya dapat meraih beasiswa di sma elit Global Nusantara.

Terlebih ia tahu sainganya berat dan kemampuan nya tidak terlalu hebat tapi tak apa dia rela menghabiskan waktu remajanya demi itu semua.

Setelah bel istirahat berbunyi sudah rutinitas nya menyendiri di taman belakang sekolah elit itu,Ia tak suka keramaian, belum lama ia bersekolah disana tapi taman sudah menjadi tmpt favoritnya untuk berteman dengan sepi.

Terkadang ia keliru dan lelah sendiri mengapa Tuhan memberi nya skenario hidup yg serba serbi.

"Huh,terkadang gue iri dan kesal ngeliat mereka yang otaknya jenius dan hidup serba ada ,ga kaya gue semua yg mau dilakuin harus ada perjuangan ,"ucap nya lirih.

Tanpa ia sadari gerutuan yg keluar dari bibir kecil gadis itu bisa mengusik tidur lelaki tampan urakan yg berada di balik pohon taman itu,ya dia Levin.

Dengan wajah sangar,baju lusuh dasi terlepas entah kemana, rambut cokelat yg berantakan ia berjalan ke arah gadis yg duduk di bangku taman itu.

"Heh Lo! Kalo mau curhat ga disini! bising goblok!,"bentak Levin.

Claudy tersentak kaget di bangku nya namun secepat mungkin ia menetralkan wajah nya lalu menatap datar Levin.

"Apaan mata lo! Mau gue congkel?! Pegi Lo Sono!,"usir Levin.

Gila kali ini orang,emg Lo pikir ini sekolah punya bapak lo,batin claudy.

Malas ada keributan akhirnya ia memutuskan pergi begitu saja dgn sedikit berlari dari hadapan pria galak itu.

Brakk! Ia menabrak seseorang membuat nya terjengkang dan terjatuh dengan posisi tubuhnya terlentang diatas lantai, Uhh! memalukan.

Sialan, batin claudy.

Tanpa peduli siapa yg ia tabrak gadis itu pergi melengos begitu saja sambil membersihkan rok nya yg sedikit kotor akibat kejadian memalukan barusan. Ingat! Ia tak suka berurusan dengan orang lain termasuk untuk mengetahui siapa yg ditabrak nya barusan.

"Udh nabrak ga minta maaf lagi,''kata Felix pelan namun datar.











Holla gais! Maaf ya kalau typo msh bnyk! Karena aku juga smbil bljr nulis crita!jangan lupa kasih bintang dan komen yg membangun untuk setiap part cerita aku ya! Gracias.

CloudyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang