LG•3

75 68 2
                                    

Karina mengedikkan bahu. Tangannya sibuk memilah-milah batu dan karang. "Buat bawa tumbal?"

Dean tergelak. "Tumbal banget, Na?"

"Emangnya apa lagi? Penunggu identik dengan tumbal, kan?"

Dean menggeleng-gelengkan kepalanya. Geli dengan pemikiran Kirana. "Bukan, penunggu itu dateng buat liat apa pantai ini didatengin ama orang yang lagi galau atau enggak. Karena kalau iya, dia bakalan hibur mereka."

Karina menatap Dean skeptis. "Kamu percaya?"

Dean tertawa. "Menurut kamu?"

Mata Karina semakin panas. Dia tidak bisa menahan air matanya kali ini. "Kenapa kamu ninggalin aku, Yan?" bisiknya lirih.

Karina mendengar Dean menghela napas. "Aku gak ninggalin kamu Karina. Aku bakalan ada terus. Di hati kamu."

"Tapi aku mau kamu ada di sini. Aku butuh kamu lebih dari itu, Dean. Kenapa kamu gak ngerti juga?" ratap Karina. Matanya yang penuh dengan air mata kini menatap Dean.

"Karina...."

"Bawa aku sama kamu, Dean. Aku mohon."

•••

Last GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang